Berusaha move on

0 0 0
                                    

"Aku jg ada rasa nyaman ke kamu, tp aku msh mau fokus mikir 2 adekku dlu yg msh SMA. Aku blm bisa ngasih jawaban skrng. Pokoknya aku ada rasa nyaman, suka jg. Tp blm bisa kasih jawaban sepenuhnya ke kmu. Krn aku ada rasa trauma akan masa lalu, dlu dimanfaatkan mantanku doang" jawabnya.
Iya jwbnya demikian, dibilang ditolak, kyknya enggak, dibilang dikasih harapan kyknya iya. Pernyataannya membuatku jd berharap utk bisa mendobrak pintu hatinya sepenuhnya agar rasa trauma tsb hilang. Berjalannya wkt saling mengenal, sikapnya emg mampu mengambil hatiku. Dia video call dgn ibuku, mengenal, janji idul fitri mau ke rmh katanya. Yaa kita berbeda kabupaten, aku emg prnah ke rmhnya krn kecegilanku saat suka dluan jd demikian cegilnya, berani silaturahmi ke rmhnya dluan. Krn kebetulan aku merasa dah dekat dgn ibunya. Awal yg baik dlm hal pdkt. Iya kita baru pdkt sj, tp dah berasa jd pasangan. Krn deket dgn keluarga masing2. Bahkan pas ultah bapakku 1 Januari, dia dan ibunya ikut antusias memberikan kado utk bapak (krn kebetulan keluarganya punya toko pakaian dipasar), iya betapa hangatnya perlakuannya dan ibunya setiap ketemu tatap muka. Tp anehnya, saat aku lg di kabupatenku, mksdnya kita terhalang jarak LDR. Sikapnya berbanding terbalik dgn ucapannya selama ini yg katanya nyaman & suka jg ke aku. Iya aku mulai curiga lain2, tp aku selalu mencoba berusaha positif thinking. Tetap berusaha effort dluan, idul fitri ke rmhnya dll. Ada setahunan aku mencoba melakukan hal tsb, selalu aku yg datang ke daerahnya yg berjarak durasi ±2 jam dari rmhku. Kdang datang ke tempat kerjanya, ngasih support, surprise dikala ultahnya/hari ibu dll. Entah kenapa disaat krn aku menyukai dluan, maka effortku lebih besar. Aku mencoba membuktikan bahwa perasaanku tulus tanpa memanfaatkan , walau sikapnya berbanding terbalik dgn yg diucap. Tp aku mencoba positif thinking, kali aja dia sibuk kerja dll, walau bisa hampir berbulan2 dia gak bakalan menghubungiku dluan, jika bukan krn aku yg menghubunginya dluan. Bodoh bukan? Iya aku emg cewek bodoh saat udh menyukai/nyaman ke seseorang. Aku mencoba bertahan walau demikian. Krn traumaku akan masa lalu yg dmn (blm mencoba bertahan, berjuang, tp dah mundur dluan. Trs akhirnya nyesel) krn hal tsb aku mencoba bertahan positif thinking mencoba berjuang ke cowok Magelang ini, intinya jika cowok itu blm pernah menyakitiku, aku gak akan pernah menjauh, aku akan tetap mencoba berjuang dll, walau faktanya dibuat feeling lonely trs dikala LDR. Kita emg gak pacaran, tp pdkt yg aku rasakan seperti terjalin hubungan dgnnya & keluarganya, terlebih lg jika bertemu ,betapa hangat sikapnya. Setiap ditanya gmn perasaannya pun, dia akan selalu blg nyaman/suka ke aku, tp gak mau pacaran dll krn ingin fokus ke adeknya yg msh pda sekolah. Itu membuatku jd bisa berharap, berpikir betapa tulus sikapnya ke adeknya dll. Tp aku melupakan fakta bahwa, jika kita sedang LDR. Dia selalu membuatku feeling lonely, merasa sendirian, bahkan janjinya ke ibuku utk bisa silaturahmi ke rmh, blm terpenuhi. Tp aku tetap berusaha positif thinking bertahan dll, mencoba menjaga hati ini fokus ke dia, walau faktanya hubungan kita hanya sekedar pdkt hts (hubungan tanpa status)... Setahunan aku mencoba tetap effort dll demikian ke dia. Hingga dimana, aku melihat fakta...
>>>>>>

Perjalanan Hidup dan Cinta Dalam KesendirianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang