Chapter - 15

336 28 7
                                    

Perceraian antara Leah, dan Sean berjalan dengan cepat berkat bantuan Carl. Meskipun Leah masih dengan tidak tau malunya memohon untuk kembali, bahkan mengancam akan bunuh diri, Sean sudah masa bodoh. Perceraian mereka selesai hanya dalam waktu satu bulan. Setelah itu, Sean lepas tangan atas nasib Leah.

Sean secara resmi sekarang tinggal di rumah Yibo. Penthouse-nya tidak dijual, tapi disewakan kepada siapa saja yang ingin menyewa. Sean merasa pengap tinggal di tempat seluas itu sendirian. Apalagi banyak kenangan bersama si mantan istri di sana.

Beberapa kali Leah menuntut untuk pembagian harta. Meskipun semua berakhir gagal, sampai wanita itu akhirnya ditangkap bersama dengan orang-orang yang terlibat dalam kasus Tuan Fhanton. Mereka dipenjara selama penyelidikan masih berjalan. Kecuali Jhonny yang menjadi buronan, hilang entah ke mana.

Sean sudah lepas tangan, tidak ingin lagi terlibat dalam urusan mantan istrinya itu. Memilih fokus pada kebahagiaannya sendiri.

Pagi sudah menyapa dunia, Sean menggeliat mendekati sumber panas di hadapannya. Tubuhnya meringkuk seperti bayi. Tangan yang melingkari Sean menarik pria itu semakin dekat.

"Tidak bangun? Bukannya hari ini kau ada pekerjaan?"

"Ungh, aku tidak ingin bekerja."

"Kasihan karyawanmu," bujuk Yibo, tapi masih dengan memeluk erat tubuh Sean.

"Aku sudah lembur beberapa hari. Ingin bolos," Sean merengek. Semakin merapatkan tubuhnya ke Yibo.

"Humm, apa kau memberitahu Alex kalau akan bolos? Bukannya Carl akan ke kantormu siang ini?"

Sean langsung bangun dari posisinya. Hari ini Carl bilang akan datang ke kantor untuk mengenalkan kekasihnya. Karena akhirnya, orang yang Carl maksud menerima perasaannya, dan mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

"Benar. Hari ini Carl akan mengenalkan kekasihnya. Akhirnya."

Melompat turun dari tempat tidur, Sean meluncur menuju kamar mandi. Yibo hanya menatap semua itu dari tempat tidur. Terkekeh geli melihat bagaimana kekasihnya lebih semangat mengetahui siapa pasangan Carl, daripada pekerjaannya.

Tidak butuh waktu lama untuk Sean selesai mandi, keluar dengan hanya mengenakan handuk yang menutupi area pinggang ke bawah. Yibo bersiul melihat Sean berjalan menuju lemari di samping tempat tidur. Sean hanya melotot pada Yibo.

Yibo memperhatikan setiap lekukan tubuh Sean. Menjilat bibirnya yang mendadak kering. Ingin menjilat setiap jengkal kulit mulus itu, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Yibo pernah sekali mencoba melakukan itu, tapi Sean langsung marah, dan menutup tubuh dengan selimut. Yibo terpikir sebuah cara untuk bisa melaksanakan keinginannya. Tapi itu untuk besok, bukan sekarang juga.

Mendesah frustasi, Yibo turun dari tempat tidur, menuju kamar mandi. Burungnya perlu ditidurkan, sebelum menyerang ke sarangnya. Mengguyur tubuh dengan air dingin, sampai di bawah sana kembali tertidur, baru kemudian membersihkan diri.

Saat keluar, Yibo sudah tidak melihat bayangan Sean. Sambil mengeringkan rambut, Yibo menuju lemari mengambil pakaian. Dia ada janji dengan dosennya hari ini, lalu siang nanti, siang nanti, rencananya Yibo akan ke kantor Sean untuk makan siang bersama.

Setelah mengunci pintu, Yibo berjalan menuju garasi. Memasukkan sandi pintu garasi, menunggu rolling-door bergerak naik.

"Maaf, apa Sean tinggal di sini sekarang?"

Menoleh, Yibo melihat seorang perempuan berdarah Cina berdiri dengan ekspresi datar. Yibo sedikit terkejut, karena perempuan ini muncul entah dari mana. Sama sekali tidak terdengar langkah kaki, atau keberadaannya sebelum Yibo berbalik.

Cheating on CheaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang