(Minggu tanggal 31-01-xx24)
Hari kedua lian berada di kota country dirinya hanya menghabiskan waktu sendiri di mess tanpa aktivitas apapun, sovia sempat berkunjung untuk melihat lihat kota bersama teman teman barunya, namun lian sengaja menolak karena masih lelah, sovia tak masalah akan hal itu.
Grutu grutu~
Perut lian berbunyi tandanya ia kelaparan, dirinya bergegas menuju dapur yang kotor nampak jarang di gunakan.
"Tentu saja tidak ada makanan di sini." Ketusnya, "apa aku pergi ke luar saja? Semoga harga makanan di sini masih masuk akal." Pintanya sesaat.
Lian kemudian bergegas keluar untuk mencari restoran terdekat. Jalanan sangat ramai walaupun lingkungan di sini bukan lingkup utama di kota.
Setelah sampai lian lalu masuk kedalam restoran cepat saji di sana, lalu duduk di meja paling ujung dekat jendela yang mengarah langsung ke suatu kuil. Dirinya melihat beberapa orang yang sedang membagikan sepotong roti dan segelas susu kepada penduduk yang kelihatannya kurang mampu.
Takjub akan hal itu lian tanpa sadar mengabaikan pelayanan ya sedang menunggu catatan pesanan nya.
"Silakan anda mau pesan apa?" Tanya si pelayan wanita dengan senyuman manis.
"Tunggu sebentar saya sedang memilih daftar menu!" Wajahnya terlihat kaku karena terkejut, si pelayan kembali tersenyum kecil lalu pergi meninggalkan meja lian.
'oh jadi kuil di sini sering membagikan pangan untuk warga sekitar' pikir nya.
Beberapa saat kemudian makanan pun sampai, di meja tersaji 1 potong ayam berukuran sedang dan 2 telur rebus berserta air mineral.
"Karbohidrat nya masih kurang jadi aku kurang kenyang huhu" wajah lian tampak memperhatikan lantaran menu yang ia pesan tadi porsinya sedikit kurang menurutnya, namun mau bagaimana lagi budget dia sekarang masih sangat terbatas karena biaya makan dirinya belum di tanggung akademi.
Sedikit info saja bahwa seluruh biaya yang di keluarkan akademi untuk para muridnya di tanggung oleh kerajaan, terdengar menyenangkan bukan? Tentu saja tidak karena itu semua di tentukan oleh seberapa besar usaha kalian, semakin tinggi status kalian maka semakin banyak juga fasilitas yang didapat. Dan juga untuk masuk kedalam akademi tidaklah mudah, syarat mutlak nya saja harus memiliki kartu identitas dahulu, kamu tau kartu berukuran kecil 4×5 cm berbentuk segi empat sama sisi berwarna hitam itu sebenarnya kartu tersebut bukan hanya sekedar identitas pribadi namun juga sebagai tanda bahwa dirimu juga berpotensi mengendalikan sihir, tesnya juga cukup rumit dan panjang. Oleh karena itu aku sangat amat bersyukur karena bisa memiliki kartu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows From Light [Hiatus]
Teen Fiction{✿ORIGINAL STORY✿} Don't plagiat!, copas!, dan lainnya. "Dark flame!" Api gelap yang dapat membakar segalanya. Lian seorang pemuda yang mengejar mimpi nya menjadi seorang ksatria seperti ayahnya terdahulu. Namun karena daya sihirnya yang lemah dirin...