40%

511 91 4
                                    

Jaemin menatap datar pria yang merupakan sahabatnya atau bisa dikatakan mantan sahabatnya setelah membuat hati dari sahabat istrinya terluka.

"Kenapa kau kemari?" Datar jaemin.

"Karena aku harus menjelaskan semuanya padamu jaemin. Semuanya. Karena semua itu kesalahpahaman."

"Bagian mana yang kesalahpahaman Lee jeno? Bukankah semuanya sudah jelas? Kau bahkan pergi ke Belgia dan menikahi orang lain, lalu apa gunanya kau kembali kesini?"

"Karena aku masih mencintai Haechan jaem. Aku tahu kau dan istrimu pasti tahu keberadaan Haechan dimana bukan?" Jaemin lantas menarik kerah baju jeno dengan penuh amarah.

"Kau sangat brengsek Lee jeno, setelah semuanya? Kau masih bisa mengatakan semua ini? Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan ini! Hah!" Marah jaemin.

"Aku tahu kau marah, tapi aku mohon. Dengarkan aku kali ini saja." Ucap jeno dengan ekspresi memohonnya, jaemin lantas melepaskan kerah baju jeno dan menatap datarnya.

"Katakan dengan cepat, tapi jangan harap aku bisa mempercayai semua perkataanmu. Aku tak punya banyak waktu untukmu." Datarnya. Jeno mengangguk tanda mengerti.

"Sebenarnya 17 tahun yang lalu aku—





Flashback.

Jeno baru saja pulang setelah mengantarkan Haechan selaku kekasihnya ke apartemen. Saat baru memasuki mansion itu diapun melihat orangtuanya juga seorang wanita yang menangis dihadapan mereka.

"Mom? Dad? Ada apa ini?" Bingung jeno yang baru saja datang pasalnya dia tak mengenal sama sekali wanita yang menangis itu.

"Duduk jen." Jeno lantas duduk setelah sang ayah menyuruhnya.

"Ada apa ini mom? Dad? Siapa wanita ini?"

"Jen, dia adalah kekasih mendiang kembaranmu Eric."

"Lantas? Kenapa dia kemari? Bukanlah kita sudah memberitahu kalau Eric tiada karena penyakitnya?"

"Kekasihnya tengah mengandung anak Eric jen." Jeno membulatkan matanya atas apa yang dikatakan ibunya itu.

"Bagaimana mungkin?" Ucap jeno menatap wanita itu.

"Hiksss... Aku juga tak percaya soal ini jeno hikss.. tapi kebenaran soal kehamilan ini hiksss... Aku tak tahu harus bagaimana hiksss... Aku tak ingin anakku terlahir tanpa orangtua hikss..."

"Jadi apa maksud mommy dan Daddy?" Ucap jeno menatap orangtuanya.

"Nikahi dia Jeno, setidaknya anak Eric harus memiliki keluarga lengkap. Nanti setelah bayi itu lahir, kau bisa kembali, dan biarkan mommy dan Daddy yang mengurysnya."

"Mommy dan Daddy sudah kehilangan akal kalian ya? Aku punya Haechan. Aku mencintainya! Tidak mungkin aku menikahi orang lain. Dan lagi aku sudah melakukannya pada haechan, bagaimana jika Haechan mengandung mom? Dad? Aku tak mau melakukannya."

"Aku mohon jen hikss..." Ucap wanita itu.

"Mom? Dad?" Ucap jeno melihat keduanya.

"Lakukan jen, setelah bayi itu lahir, kau bisa kembali kesini juga pada haechan." Ucap sang ibu. Jeno benar-benar tak habis pikir tapi dia juga tak bisa menolak perintah orangtuanya sama sekali. Hingga semuanya memburuk bahkan Haechan benar-benar sangat membenci dirinya begitu pula dengan jaemin selaku sahabatnya yang bahkan menghajarnya habis-habisan.

Flashback end.

"Karangan yang bagus." Datar jaemin.

"Itu bukan karangan jen. Ini buktinya." Ucap jeno memberikan tes dna dia dengan keponakannya dan juga rekaman suara wanita yang terpaksa dia nikahi.

"Walaupun ini semua kebenaran. Apa kau yakin tak pernah menyukai wanita itu?"

"Tidak pernah Jaemin, hanya ada haechan. Saat itu aku kembali, sesuai perkataan ayah dan ibuku, tapi aku tak bisa bertemu dengan Haechan dan kau juga sama. Apa aku salah jaem hiksss... Tolong bantu aku jaem hiksss.... Aku ingin bersama dengan Haechan, aku merasa ada sesuatu antara aku dan Haechan, kami tak pernah putus dan aku sangat yakin." Ucap jeno menangis. Tapi jaemin hanya berwajah datar. Jeno lantas bersujud pada sahabatnya itu.

"Aku mohon jaemin hiksss.... Tolong aku." Ucap jeno.

"Bisa kau pergi? Aku tak ingin mendengar apapun lagi." Datar jaemin lalu diapun berdiri dan pergi dari ruangannya itu meninggalkan jeno yang menangis seorang diri karena dia tahu kalau semua akan sangat sulit.







Eric dan ryujin sampai di mansion keduanya langsung masuk dan saat Eric ingin masuk kedalam kamarjya ryujin mencekal tangan kembarannya itu.

"Hentikan sikap kau ini Eric!" Kesalnya.

"Bagaimana caranya? Kau tahu? Kita ini bahkan tak ingin dilahirkan bukan? Ayah kita sudah tiada ryujin bahkan sebelum menikah dengan ibu kita. Apa kau lupa?! Pria yang kau panggil Daddy itu tidak pernah menyayangi kita. Kita hanya penghancur dan ingat juga ini Lee Jeno, aku tak akan pernah menyukai dia. Termasuk ayah, dan nama yang saat ini aku gunakan." Ucap Eric lalu diapun langsung menghempaskan tangan kembarannya itu lalu masuk kedalam kamarnya. Ryujin tak bisa menyangkal apapun karena perubahan Eric adalah semua ini, kebohongan mendiang Kakek-neneknya dan juga hilangnya kasih sayang pada keduanya akibat sang ayah mencari kekasihnya.

"Aku merasakan semuanya juga Eric, tapi aku tak bodoh, karena aku sangat membutuhkan Daddy jeno. Aku tak ingin jadi sepertimu. Aku juga akan membantu Daddy mencari kekasihnya. Dan ikut menjelaskan semuanya. Karena ini semua terjadi akibat ibu kita." Monolog ryujin sembari menghapus airmatanya yang keluar begitu saja.






























❌❌❌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lee Jisung (jinohyuck ft, jaemrenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang