CHAPTER 3

221 31 28
                                    

'Ini sudah pukul berapa?!'

Nunew terus mengutak-atik ponselnya. Melakukan sekitar 15 panggilan namun yang dia telfon tak mengangkat satupun panggilan. Nunew juga mengirim entah berapa puluh pesan.

"Hia ini bagaimana,ish!"

Sebenarnya Nunew tak lupa bahwa pria itu sangat sibuk di kantornya. Akan tetapi pria itu bilang akan menjemputnya sesuai jadwal selesai pekerjaan Nunew.

Sudah pukul 8 lebih lima menit!

Katanya menjemput setengah delapan tapi belum juga sampai. Awas saja kalau pria itu lupa. Nunew akan memukul kepalanya sampai pusing.

"New!!"

Nunew menoleh saat seseorang berlari ke arahnya dengan nafas tersengal-sengal.

Itu Kaow rupanya.

"Biar aku yang antar pulang!", dia sampai di hadapan Nunew dengan keringat yang bercucuran di sepanjang kening dan lehernya.

'Dari mana orang ini berlari sebenarnya ?'

"Bisa pinjam ponselmu sebentar?"

Nunew mengangkat sebelah alisnya. "Untuk?"

"Aku lupa menaruh ponselku", Kaow tersenyum begitu lebar. Namun yang Nunew temukan justru keanehan.

"Phi Kaow ini kenapa?",

Memang pria di hadapannya ini tersenyum. Akan tetapi Nunew tak menemukan senyum konyol Kaow yang seperti biasanya. Apalagi saat melihat mata Kaow yang tampak bergetar dan melirik kesana kemari.

"Phi?"

"Bisa pinjam ponselmu? Tolong New?"

Nunew terpaksa memberikan ponselnya dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Entah apa yang pria itu cari, akan tetapi Kaow seperti beberapa kali menahan nafas meski setelahnya dia memberikan cengiran lebar yang mengapa terlihat sepuluh kali menyebalkan untuk Nunew lihat.

Senyuman yang hampa?

Dan tiba-tiba saja pria itu sudah menarik pergelangan tangan Nunew agak paksa. Membuat Nunew terkejut juga tersentak.

"Jangan menunggu Hia-mu di sini! Aku yang akan mengantarmu pulang!"

"HEY PHI KAOW LEPAS!! HEY!!"

Tapi Kaow tak mendengar dan langsung mendorong Nunew masuk ke mobil pribadinya.

••••••

Ini bukan arah pulang ke rumahnya ataupun apartemennya!!

Nunew melirik agak bingung bercampur khawatir pada pria di sampingnya. Sepanjang jalan yang telah di lewati, Kaow hanya diam. Dia juga sesekali akan mencengkeram stir mobilnya dan pandangannya menajam.

Sebenarnya Nunew takut!

"Phi Kaow aku_"

"Diam. Jangan bicara satu katapun!"

Nunew benar-benar menutup mulutnya. Dan tak lama dari itu pemandangan di depannya membuat Nunew semakin memperbanyak pertanyaan di kepalanya.

Disana amat sangat ramai. Banyak sekali mobil-mobil pribadi dan mobil polisi. Ada juga beberapa wartawan yang berdiri dengan cemas di depan sana. Dan Nunew semakin terkejut saat Kaow ikut memarkirkan mobilnya di area parkir rumah sakit besar ini.

"Phi Kaow_"

"Turun!", Kaow begitu dingin malam ini. Sedingin otak Nunew yang tak dapat memproses apa yang tengah dia alami sekarang.

Setelah Kaow turun tanpa memberikan jawaban, pintu di samping Nunew terbuka. Bukan Kaow yang ada disana. Namun orang lain yang begitu Nunew kenal dan dekat dengannya. Suara ribut di luar sana benar-benar membuat Nunew ragu-ragu untuk keluar.

NOT SAME BUT SAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang