{ Selamat membaca }
A
yam mulai terdengar berteriak ribut. Namun, chara tak kunjung menyudahi mimpinya. Entah apa yang sedang di mimpikan olehnya, terlampau asik gerangan. Kubu ayam pun tak ingin kalah saling sahut menyahut berkokok tanpa jeda. Chara mulai menggeliat tak nyaman. Sedikit demi sedikit membuka mata dan terduduk mengumpulkan nyawa.
Sekali lagi suara ayam menyadarkannya, ini sudah pagi! Perlahan tubuh gembul itu turun dari ranjang. Setelah dirasa kaki kecilnya menyentuh lantai, ia mulai melangkah ke kamar mandi. Melakukan rutinitas pagi harinya. Tangan kecilnya meraih wastafel untuk menyalakan air, ia ingin mencuci muka dan menggosok gigi seperti yang diajarkan sang ibu.
Selesai dengan rutinitas pagi, seharusnya chara mandi dengan bunda. Tapi ia tidak melihat batang hidung bundanya itu sejak pagi, kemana perginya bunda?
bosan dengan pikirannya Chara pikir ia juga bisa mandi sendiri.Baiklah, mungkin Chara akan memulainya dengan menyalakan shower? tapi shower itu terlalu tinggi untuk tubuh pendek chara. Merasa kesulitan, akhirnya chara menyerah dan memilih untuk memanggil bunda.
Setelah berulang kali memanggil bunda, Chara lelah sendiri karena bundanya itu tak kunjung datang. Dia mulai mencari bunda di seisi rumah. Tapi bundanya tak ada di manapun.
Tak ingin menyerah, Chara terus saja mengelilingi rumah sambil sesekali memanggil manggil bunda.
Bukannya menemukan bunda Chara malah baru sadar jika Ayah juga tidak ada. Padahal biasanya Ayah akan menyempatkan diri untuk sekedar menyeruput kopi pagi. Chara yang berfikir Ayah dan bundanya menghilang, berusaha menemukan Ayah dan Bunda secepatnya. Ahaa! Kantor polisi!
Chara segera berlari ke tempat telepon rumah berada. tanpa sengaja ia malah menyenggol tepian nakas kecil hingga barang-barang di atasnya jatuh. Bukan hanya itu Chara juga merasakan sakit pada bahunya. menyadari kekacauan yang baru saja ia buat, Chara mulai memungut barang yang terjatuh. Hingga tanpa sengaja ia malah tergores pecahan kaca vas bunga.
Darahnya terus keluar banyak sekali. Chara jadi takut sendiri, pikirannya melayang kemana-mana. Bagaimana jika darahnya habis. Lalu ia menjadi vampir yang harus darah. Chara mulai mengeluarkan isakan. Bukan hanya karena darah yang terus keluar, tapi karena sensasi perih yang mulai terasa.
Cukup lama, Chara menangis namun tak ada tanda-tanda Bunda atau Ayah akan muncul menjadi pahlawan yang akan menolongnya.
10 menit berlalu, tangisan Chara mulai reda seiring lelah yang menyurut. Darah nya juga sudah mengering.
Setelahnya Chara kembali teringat dengan tujuan utamanya, tadi. Ia melangkah dengan hati-hati kearah telepon rumah berada. Lalu berpikir bagaimana cara menelpon pak polisi?
Chara tak begitu paham dengan telepon rumah. Tombol-tombol angka membuat Chara ingat dengan nomor pemadam kebakaran di salah satu serial dua bocah botak kesukaannya. 999 begitulah seingatnya. Chara mulai memencet tombol angka 9 sebanyak tiga kali. Lalu menunggu telepon itu diangkat oleh pihak di seberang telepon.
Rupanya Chara lupa untuk menghidupkan telepon itu. Chara jadi kesal sendiri karena upayanya tak menunjukkan keberhasilan. Tak ada tanda-tanda telepon itu akan diangkat.
Kruyuk Kruyuk
Suara itu berasal dari perut Chara yang berteriak minta diisi. Chara merasakan perih pada perutnya. Maklum saja ini sudah lewat jam sarapan. Kemana Bundanya itu pergi?
Melupakan sejenak hilangnya Ayah dan Bunda. Chara akan pergi kedapur untuk mencari makanan yang mungkin saja bisa mengganjal perut.
Misi mencari makanan pun dimulai dari meja makan. Dengan sedikit kesusahan Chara mulai menaiki kursi untuk melihat keatas meja makan. Tidak ada makanan, hanya ada teko berisi air dan beberapa gelas.
Kulkas, menjadi destinasi kedua Chara. Bedanya kali ini ia melihat beraneka ragam makan di sini. Namun, ada satu yang menarik perhatian Chara. Roti selai coklat! Itu roti yang di belikan bunda kemarin.
Chara ingin mengambil roti itu. Tapi, tubuh pendeknya gagal meraih roti itu. Dengan sedikit melompat akhirnya ia dapat meraih roti itu. Tanpa disadari olehnya, lompatan itu mengakibatkan goyangan pada kulkas. Seperti terkena gempa, sebagian isi kulkas mulai berjatuhan mengenai Chara.
Chara tak terlalu ambil pusing dengan itu. Toh tidak terlalu sakit. Namun, ia kembali teringat dengan minuman. Kalau makan, harus ada minumnya kan?
ia mulai membuka kulkas kembali. memilah-milah minuman apa yang sekiranya cocok diminum sembari ia memakan roti. Akhirnya pilihan jatuh pada susu kotak di pintu kulkas. Agak tinggi rupanya. Lagi-lagi Chara harus melompat untuk mendapatkannya. Karena letaknya lebih tinggi dari roti tadi, Chara harus melompat lebih tinggi lagi.
Merasa tak kunjung bisa meraih susu itu. Chara berinisiatif untuk memanjat saja kulkas itu. kaki kecilnya mulai memanjat satu-persatu rak kulkas. Di pijakan kedua kulkas mulai goyang. Isinya juga ikut bergoyang. Hingga, botol kecap jatuh menumpahkan isinya.
Chara tak memperdulikannya dan tetap memanjat hingga ia berhasil meraih susu itu. Namun saat melihat ke bawah Adrenalinnya seolah terpacu. Chara sudah dapat dikatakan, bisa naik tak bisa turun.
Di saat seperti ini, Chara jadi kembali mengiingat Bunda. Jika ada Bunda ia pasti tak perlu repot-repot memanjat kulkas untuk sebuah susu. Ia hanya harus meminta tolong Bunda, untuk mengambilkan susu ini.
Dengan hati-hati Chara mencoba untuk turun dari sana. Berhasil! walau harus menjatuhkan kecap. Tak apa, Bunda pasti tak sampai hati memarahinya. Mungkin bunda hanya akan melontarkan nasehat untuknya.
Merasa sudah lengkap. Chara mulai memakan roti itu dengan hikmat. sambil sesekali meminum susunya.
Matahari mulai terbit lebih tinggi. Bunda dan Ayah tak kunjung pulang. Tangisan selalu menjadi jalan Chara mengungkapkan kegundahannya.
"Ayah..Bunda..Chara kangen"ucapannya di sela-sela tangisan.
Selesai dengan makanannya Chara memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk bermain dengan boneka kelinci kesayangannya.
Dan berakhir tertidur dengan memeluk boneka itu.{Bersambung}
Halo readers (^^) !
Aku bawa cerita baru dengan tema keluarga.
Storyku yang ini aku buat lucu dan gemas dengan tokoh yang nggak kalah menggemaskan. Bahasanya juga dibuat se-baku mungkin biar tambah gemesin hehehe.Kalau kalian menikmatinya, tolong berikan vote untuk mendukung cerita ini supaya menjadi lebih baik lagi nantinya🤍.
Vote_for_support
KAMU SEDANG MEMBACA
Charamel 🍭🥞
RandomKeluarga chara bahagia, keluarga chara utuh, itu yang chara tahu, dan itu yang terlihat di mata orang-orang. Namun chara hanyalah bocah lugu yang hari-harinya selalu di isi dengan bermain. Setiap hari bunda akan membangunkannya saat matahari mulai m...