🗃 kelas F

22 3 2
                                    

Sekolah Menengah Atas Robiner

Sekolah bergengsi di kota metropolitan, gedung kelas yang besar, suasana asri dari sekolah yang menyegarkan, pantas saja memiliki peminat membludak setiap tahun ajarannya.

Sekolah ini memiliki asrama serta menerapkan sistem pemisahan kelas menurut klasifikasi kemampuan siswa dari A yakni kumpulan anak pintar dan rajin sampai F, sebuah kelas yang isinya kumpulan anak malas.

Terdapat juga satu program unggulan yang disebut sebagai

Kelas Pinnacle

Tidak ada yang tahu jelas bagaimana kelas Pinnacle itu menjalankan kurikulum ataupun sistem pembelajaran. Intinya yang masuk dala kelas ini hanya orang yang lulus tes seleksi tahunan saja yang bisa masuk ke kelas itu.

Tes penetapan kelas Pinnacle akan diadakan besok, tetapi hari ini masih terasa seperti hari sekolah biasa. Senyuman yang memikat dan sorot mata yang penuh pesona, Na Jaemin, yang akrabnya dipanggil Jaemin berlari menuju kelasnya, kelas F

Ia kebetulan habis bertaruhan dengan sahabatnya Renjun, dari pintu kamar asrama mereka,

"Yang terakhir nyampe kelas beresin kamar selama sebulan!"

"Sialan Lo! curang anjir!" kesal Renjun

Rambut hitamnya yang tergerai secara lembut, seolah mengikuti angin sepoi di sekitarnya, Jaemin tergelak bangga ketika berhasil memenangkan taruhan kecil itu.

Renjun memasang wajah kesal sembari duduk di kursi belakang bangku Jaemin, "Sebulan anjir, baru juga bulan kemaren gua yang beresin semuanya!" Renjun melempar kertas sampah yang ada dibawah lacinya ke kepala Jaemin.

"Wop, siapa suruh telat sampe"

Baru akan bercekcok panjang, guru yang mengajar kelas mereka sudah masuk dan mulai berceramah tentang kebersihan kelas begitu melihat kertas bekas lemparan Renjun yang tergeletak nganggur dilantai kelas.

♠︎


Dding dong!

Bel istirahat berbunyi, kelaspun dibubarkan. Mereka berombongan menuju kantin dengan riang. Begitu sampai di kantin, Jaemin dengan keceriannya yang belum habis mulai membuan Renjun jengkel lagi, dengan memotong antrian kantin. Lelah meladeni, Renjun pun memilih mengantri ke bagian kue.

Sambil terus melahap makanan, Renjun memulai percakapan tentang hal yang baru-baru ini sedang dikhawatirkan orang-orang.

"Lo gimana tentang kelas Pinnacle?" Jaemin langsung berhenti makan, yang awalnya girang sekarang ia berdecih malas sekaligus kesal.

beberapa hari yang lalu,

"HEH BERHENTI KAMU JAEMIN! ANAK INI!"

"MAAF PAK! AMPUN" Dengan tangan yang memegang benda elektronik paling terlarang di sekolah mereka yaitu ponsel, Jaemin berlari sekuat tenaga dari kejaran pak Darman, guru fisikanya.

Mata Jaemin mencoba mencari tempat persembunyian. Pandangannya tertuju pada daerah khusus siswa kelas Pinnacle saja. Itu adalah perpus, yang isinya penuh hal-hal istimewa yang hanya diperuntukkan kepada mereka.

Tanpa pikir panjang akan risiko yang diterima, ia langsung melenggang masuk, lantas ia mendapat sorotan sinis dari seorang siswa kelas A benama Johnny yang sedang duduk didekat area perpus itu.

Johnny adalah anak pintar yang kerap mengharumkan nama baik sekolah dengan juaranya dalam lomba-lomba besar. Sekarang ia sedang mengikuti lomba online, dan malah datang seseorang yang membuat bising.

Pinnacle Class | Jaemin & WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang