Diharapkan kepada seluruh siswa-siswi kelas 11 untuk mempercepat langkah menuju ruang tes pada kelas masing-masing! Sekali lagiㅡ
Gadis berambut pendek, matanya yang jernih itu mengkilap manis menatap tenang pepohonan rimbun dari kamar asramanya. Mendengar pengumuman pada speaker itu, ia hanya tidak acuh. Rasanya sudah seperti dejavu, semua ini sudah pernah ia lalui mengingat kini memasuki tahun keempatnya duduk dibangku SMA.
Si genius yang ditemukan 100 tahun sekali,
Si anak sukses,
Si anak emas...
itu gelar yang bagus dan semuanya sempat disandangnya pada namanya, ya tepatnya begitulah semua orang mengenalnya setahun yang lalu.
Sekarang?
Dia hanyalah seorang gadis yang tinggal kelas.
Sebenarnya untuk tinggal kelas ia tidak dikatakan juga tinggal karena setahun yang lalu ia sudah sempat lompat kelas. Jadi, intinya ia kembali ke tempatnya lagi, yaitu di angkatan yang seumuran dengannya.
"Winter, nanti sambutlah teman Pinnacle barumu..."
Dari balik pintu kamar, wanita paruh baya berumur empat puluh delapan tahun, keturunan tionghoa, Lilian Chang, berbicara lembut pada Winter, si gadis berambut pendek itu.
Iya, gadis pintar seperti Winter sudah lebih dulu masuk dan menjadi bagian dari Pinnacle, sebagai angkatan 34. Tetapi, sebuah kejadian yang mengerikan... yang diketahui media massa,
Sebuah kecelakaan maut yang terjadi tahun lalu, tepat beberapa bulan sebelum ia seharusnya lulus dari SMA Robiner. Winter terbaring berbulan-bulan di rumah sakit ketika semua teman seperjuangannya telah meninggalkan dunia.
Dari situ juga, kegiatan studi Winter terpaksa berhenti, sampailah ia sembuh dan sadar.
Pernah satu hari, dengan keadaan yang pucat pasi gadis itu berlari mencari teman-temannya, sayang sekali hanya makam bernisan saja yang tersisa.
Mengingat keluarganya termasuk orang yang menomor satukan pendidikan, Winter harus kembali ke sekolah, tempat ia dan teman-teman sebelumnya belajar dan membangun kenangan.
Kepribadian Winter yang terbilang cukup ceria pun memudar seiring rasa kesepiannya memuncak, ditambah dirinya hanya bisa mengikuti kelas Pinnacle.... ya, begitu ia siuman, Winter berada dalam waktu yang tanggung jika harus masuk ke kelas biasa
Padahal secepatnya mungkin ia ingin keluar dari sekolah ini. Dia lelah. Semua yang ada di sekolah ini memuakkan. Apalagi program kelas Pinnacle sialan ini, semua rahasia sekolah yang ada dan busuk itu, Winter sudah tahu!
Beberapa jam terdiam di kamar asrama, "Siaran dari speaker itu pasti sudah dilakukan lagi...", gumam Winter. Tes penempatan itu hanya diperuntukkan bagi siswa yang sudah beranjak di kelas sebelas, jadi ia menatap erat kearah setiap gedung kelas sebelas
Lalu jelang beberapa saat setelah bel yang menandakan tes telah selesai, berlari keluarlah seorang lelaki sambil memegang kepalanya.
"Iya, dia menjadi bagian Pinnacle"
Raut cemas itu terpancar kuat, ia menutup gorden jendelanya cepat.
♠︎
Dua hari berikutnya,
Dding! dong!!
Bel berdenting cukup kuat, mulailah para siswa terkhusus kelas sebelas berbondong menuju mading pengumuman. Hari ini, pengumuman penempatan kelas, hasil dari tes mereka terbit. Semuanya berdesakan demi melihat nama mereka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinnacle Class | Jaemin & Winter
Fanfictionkisah Jaemin dan Winter seorang gadis misterius dalam kelas Pinnacle, program unggulan sekolah mereka yang sangat tertutup progresnya. Jaemin yang merupakan seorang siswa kelas F, yang isinya anak-anak pemalas berhasil lolos dari tes untuk program u...