Chapter 8. Perlahan Membaik

16 3 0
                                    

* Tristan dan Serene mencoba menemui Kepala Sekolah *

Tristan: Pak kepala sekolah, Apa yang sebenarnya terjadi kepada Serva dan Runa?? Bagaimana bisa mereka menjadi Buronan??

Kepala sekolah: Saya pun sedang menyelidiki asal muasal dari permasalahan mereka. Saya tau bahwa saat awal Serva masuk, Dia sudah Memiliki Konflik. Hanya saja aku tidak akan tau kalau bisa sampai seperti ini.

Serene: Kalau sudah seperti ini bagaimana dong?? Padahal aku sudah berjanji kepada Ayah Runa untuk menjaganya " Menangis tersedu-sedu "

Tristan: sudah, Tenang saja. Runa pasti akan baik baik saja. Ada Serva disisinya.

Kepala Sekolah: sudah sudah, aku sudah memanggil semua guru dan menyuruhnya untuk mencari Serva serta menghilangkan Rumor ini. Karna kita tidak bisa memberikan Serva ke kerajaan apalagi bertemu dengan Duke Aovan lagi.

* Sementara disisi Serva *

Serva: S-sedikit lagi, aku h-hanya perlu membawa Runa ketempat yang aman.

* Runa tidak sadarkan diri semenjak kejadian yang berlalu *

Serva: " Terengah engah membawa Runa " Sial, Dengan tubuh manusia aku tidak bisa seperti dulu.

* Serva Tersandung *

Serva: A- aku sudah T- tidak kuat " mulai kehilangan pandangan " S- siapa itu.

* Orang Misterius tiba tiba datang menyelamatkan Runa dan Serva *

* Disisi Tristan dan Serene *

Kepala sekolah: Jika kau mengira ngira, Kemana Serva akan pergi Tristan??

Tristan: Kalau itu Serva sih, Harusnya dia akan pergi ke Hutan dan mungkin akan Hinggap di sebuah Desa. Akan tetapi Karna lawan kita bukan sembarangan orang, Desa bukan lah tempat yang cocok untuk bersembunyi.

Kepala sekolah: Kau benar. Saat ini adalah pilihan yang buruk jika Serva dan Runa pergi ke sebuah Desa. Bisa jadi kabar ini sudah sampai di seluruh kerajaan. Kalau menurut mu Serene, Tempat apa yang akan dituju oleh Ruma?? Siapa tau, Runa lah yang menuntun jalan pelarian ini.

Serene: kalau Runa sih, dia pasti akan selalu berpikir untuk kembali ke Desanya untuk berlindung jika ada sesuatu yang menimpanya. Karna Desa tempat Runa tinggal itu sangatlah jauh, Yaitu didaerah Timur. Jadi bisa dibilang itu adalah tempat yang paling aman untuk mereka berdua.

Kepala sekolah: Hmm, mungkin ada benarnya. Kalau begitu aku akan menyuruh 3 Guru yang tersisa untuk berangkat ke Desa Tempat Runa berasal. Jika mereka benar benar tidak ada disana, maka kita akan mencari mereka besar besaran. Kalian berdua sebaiknya mulai mencari, Aku minta tolong untuk sampaikan permohonan pertolongan kepada orang tua kalian, hanya itu yang aku butuhkan saat ini.

Tristan dan Serene: Baik, kami akan sampaikan pesan ini ke orang tua kami.

* Sementara disisi Serva Yang berada disebuah Rumah Jauh dari perkotaan *

* Sementara disisi Serva Yang berada disebuah Rumah Jauh dari perkotaan *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------------------------

Serva: A-aku dimana?? " Sembari membuka matanya ". ( Tempat apa ini, sepertinya aku tidak pernah tau akan tempat ini ) "dalam hati"

Orang Misterius: Kau sudah bangun yah. "Memberikan mangkuk berisi makanan"

Serva: Engkau siapa?? Kenapa kamu berdua bisa bersama denganmu??

Fatah: perkenalkan aku Fatah. Aku hanya sebuah pedagang Roti yang lewat. Kemarin aku melihat kalian berdua pingsan didalam hutan, Jadi aku membawa kalian berdua kedalam Kereta kudaku untuk menuju rumah ku.

( Pengenalan: Fatah/Limitless { In Next Chapter}
Age: Unknown
Height: 165 )

Serva: begitu ya, terima kasih banyak atas pertolongannya. Jika tidak ada yang membantu kami, mungkin kamu sudah tidak tau nasibnya bagaimana.

Fatah: Iya sama sama. Ouh iya, Ngomong ngomong, teman wanita mu sedang berjalan jalan menaiki kudaku berkeliling desa sini. Jika kau ingin menemuinya, aku akan memanggilkannya untukmu.

Serva: Tidak usah, aku akan menunggunya disini saja. ( Sebenernya aku masih lelah sih, hehehe ) " dalam hati ".

Fatah: Yasudah, jika kau ingin mengambil makanan lagi tinggal ambil saja Diatas meja disebelah lemari itu.
Serva: Baiklah. Nanti akan kuambil jika kurang.

* Sore hari *

Serva: kira kira, Tristan sama Serene bisa nemuin Aku dan Runa ga ya?? Kalau gabisa, kita bakal kacau sih. Mau balik pun udah pasti gaad perlindungan, toh langsung ketemu pengawal Aovan.

Runa: " berteriak sambil menaiki kuda " Servaaa, aku pulang. Maaf aku agak lama "tersenyum".

Serva: ( Aduh, nih jantung kenapa sih. Tiap liat Runa senyum langsung berdebar udah kaya pengen mati aja. Tapi diliat liat, memang cantik sih. Ah mikir apaan sih ). Kamu abis darimana saja memangnya??

Runa: aku membeli Sarung Tangan dan juga kotak P3K untuk mengobati mu kalau kamu terluka lagi.

Serva: Kotak P3K?? Untuk apa? Kamukan bisa menggunakan heal, aku juga bisa.

Runa: Kalau aku bisa menggunakan heal, saat tangan ku terluka waktu itu pasti sudah sembuh. Bagaimana sih kamu ini.

Serva: gasalah sih. yaudah deh, lebih baik ada daripada tidak ada.

* Jendela rumah terbuka *

Fatah: Oii, masuk dulu sini hari sudah mau malam. Aku juga sudah menyiapkan makanan untuk makan malam kita!

Serva: Iya, nanti kami berdua masuk!!. Kamu masuk duluan sana, aku ingin mengambil sampel Rumput dan tanah daerah ini. Siapa tau bisa menambah pengetahuanku.

Runa: Yasudah, aku masuk duluan yaa. Jangan lama lama, nanti makanan mu keburu dingin loh " Sembari tersenyum ".

Serva: " Memalingkan Wajah " I- iyaa, aku tau kok. ( Kenapa jadi malu malu gini dah ). Yasudah aku pergi dulu. Deket kok, hanya didekat kandang Kuda.

Runa: iyaa, jangan lama lama yaa.

Serva: " berjalan sembari mengacungkan jempol ".

Serva: Aku harap situasi Buruk tidak akan bertambah lagi deh. Karna, aku sudah bukan dewa lagi jadinya aku tidak bisa menangani semuanya. Cepat cepat deh Tristan sama Serene nemuin kita berdua. Hanya kalian berdua lah yang dapat menyelamatkan kami.

"Sebuah burung datang membawa surat"

Serva: " membuka Surat " Dasar Pak kepala sekolah, sudah tau aku capek. Tapi yasudah lah. Akan kulakukan

Next!!

Origins Servant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang