√) Orang Kaya Palsu dengan Ratusan Juta Koneksi

207-208

Bab 207: Anda tidak punya hak untuk memilih sejak awal

Qin Huaian meminta pengurus rumah tangga datang ke meja depan untuk mengajukan pertanyaan hampir setiap setengah jam. Dia ingin membuangnya begitu saja dan pergi beberapa kali, tetapi ketika dia memikirkan dokumen itu, dia harus menanggungnya lagi.

Setelah meminum segelas air ketiga, Qin Huaian akhirnya mencapai akhir kesabarannya.

"Apakah rapat harus berlangsung lama?" Qin Huaian bertanya ketika dia melihat meja depan mendekat.

"Tuan Qin, maaf telah membuat Anda menunggu begitu lama. Silakan ikuti saya." Wanita di meja depan tetap tenang dan masih memasang senyum profesional standar, membawa Qin Huaian ke lift.

Setelah dia membantu Qin Huaian menekan lantai, dia tersenyum dan melihat pintu lift perlahan menutup sebelum kembali ke pekerjaannya.

Ketika dia keluar dari lift, seseorang sudah menunggu di pintu masuk untuk membimbingnya.

Melihat ini, ekspresi Qin Huaian akhirnya sedikit melembut.

Keduanya berjalan ke pintu kantor. Asisten membuka pintu dan membiarkan Qin Huaian masuk terlebih dahulu. Pengurus rumah tangga mengikutinya dan ingin masuk, tetapi asistennya mengulurkan tangan untuk menghentikannya.

"Apa artinya ini?" Qin Huaian mengerutkan kening dan menatap asistennya.

"Maaf, Tuan Tang berkata bahwa Tuan Qin hanya boleh masuk sendirian. Bagaimanapun, ini adalah kantor, dan akan lebih merepotkan jika ada sesuatu yang hilang, bukan begitu?"

Asisten itu tersenyum, tetapi bertanya kepada pendengar apa yang harus dilakukan. Itu membuatku merasa tidak nyaman bahkan mendengarkannya.

"Maksudmu, kepala pelayanku bisa mencuri sesuatu?"

"Tentu saja tidak, Anda hanya mendaftarkan satu orang saat membuat janji."

Tangan Qin Huaian yang memegang tongkat bergetar.

"Tuan, saya akan menunggu Anda di luar pintu." Kepala pelayan itu menunduk dan menukar kemundurannya dengan penunjukan Qin Huaian yang lancar.

Qin Huaian tahu bahwa ini adalah balas dendam Tang Qi padanya, dan kesempatan ini diberikan kepadanya sendiri, dan dia menjadi semakin patah hati.

Tapi saat ini, dia hanya bisa melakukannya.

Ketika dia membuka pintu, dia menemukan masih ada kantor di dalam, dan kantor Tang Qi berada di paling belakang.

"Tuan Tang, Tuan Qin ada di sini." Asisten itu mengetuk pintu.

"Masuk."

Setelah mendengar jawabannya, asisten itu tersenyum pada Qin Huaian, membuka pintu, dan memberi isyarat padanya untuk masuk.

Qin Huaian mendengus dingin, mengetuk tempat itu dengan tongkatnya, dan menegakkan punggungnya.

"Tuan Qin, saya minta maaf. Saya sibuk dengan pekerjaan dan membuat Anda menunggu lama." Tang Qi berdiri dengan senyuman di wajahnya. Dia tampak seperti harimau yang tersenyum tidak peduli bagaimana penampilannya.

"Hah." Qin Huaian tidak terlihat bagus sama sekali saat melihat mereka bertiga.

Meng Wan bahkan tidak berpura-pura dan hanya duduk di sofa tanpa melihat ke arah Qin Huaian.

"Saya tidak akan mengatakan apa-apa lagi, apa yang ingin Anda lakukan dengan dokumen-dokumen itu?" Qin Huaian duduk di sofa tanpa menunggu Tang Qi menyambutnya.

Tang Qi mengerutkan bibirnya, berjalan mendekat dan duduk di seberangnya. Meng Wan duduk sedikit dan bergerak menuju Tang Qi. Lin Bai senang ikut bersenang-senang, tapi dia duduk di seberang meja Tang Qi, mengamati mereka dari kejauhan tanpa mendekat.