Chapter 03

1.3K 168 7
                                    

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu itu membuat harsa yang sedang tertidur merasa terganggu karna ketukan Pintunya tak kunjung berhenti.

Harsa merubah posisinya menjadi duduk dan menoleh ke arah pintu, dia sempet nguap dulu sebelum turun dari ranjang.

Harsa berjalan ke arah pintu dengan pelan pelan, dia lagi ngumpulin nyawa dulu.

Ceklek!

"Tuan muda, sekarang waktunya makan malam. Anda sudah di panggil dengan tuan jonathan di ruang makan." ucap pelayan lelaki itu dengan menunduk sopan.

Harsa mengerjapkan matanya berkali kali, tuan muda? harsa merasa aneh jika di sebut tuan muda gini..

Harsa mengangguk, "Aku cuci muka dulu ya.. "

Pelayan lelaki itu tersenyum, "Baik tuan muda, saya akan tunggu anda di sini."

"Eh? kenapa harus di tungguin? aku bisa sendiri kok nanti ke ruang makan." harsa yang ingin berbalik badan jadinya tidak jadi.

"Tidak apa tuan muda, ini perintah dari tuan jonathan."

Harsa menghela nafas, "Oke, saya akan cepat cepat cuci mukanya kalo begitu."

"Tidak usah terburu buru tuan."

Habis itu harsa berjalan ke arah kamar mandinya. Harsa hanya membutuhkan waktu 5 menit di kamar mandi, karna dia cuman cuci muka dan sikat gigi saja.

Lagian, ia juga tidak enak karna ada seseorang yang menunggunya di luar kamar.

"Sudah tuan?"

Harsa mengangguk, "Sudah!" ucap harsa dengan senang sambil menutup pintu kamarnya.

Mereka berdua menuruni tangga dengan hati hati, dan harsa merasa aneh kalo diem dieman kaya gini.. jadi dia inisiatif buat ajak ngobrol pelayan ini.

"Aku panggil kamu siapa ya?" tanya harsa.

"Apa saja tuan, senyaman tuan." jawabnya dengan senyuman.

"Nama kamu memangnya siapa?"

"Marco, tuan muda." jawab marco si pelayan lelaki itu.

Harsa mengangguk, "Baik lah pak marco. Oh ya, kamu juga panggil aku jangan tuan muda. Soalnya aneh kalo kamu panggil itu." kata harsa.

Marco mengernyitkan dahinya bingung, "Trus saya panggil tuan muda siapa dong?" tanyanya.

Harsa berhenti sejenak, lalu menaruh jari telunjuknya di dagu. Ia sedang memikirkan nama panggilan untuknya,

"Lio aja, aku suka kalo ada yang manggil lio." harsa mengembangkan senyumnya, benar kok harsa suka di panggil lio.

"Tuan lio─

Harsa langsung menggeleng ribut dan membuat tanda X dengan dua jarinya,

"No! no! no! hanya lio, ngga usah pakai tuan." kata harsa yang memotong ucapan marco.

Marco terkekeh pelan lalu mengangguk,

"Baik tuan─ maaf, maksud saya lio. Baik lio."

Harsa mengacungkan dua jempolnya ke arah marco, habis itu mereka ketawa bersama.

Pelayan lainnya yang melihat mereka berdua ketawa ketawa ada rasa irinya juga dan ada perasaan leganya karna melihat harsa yang sudah ketawa seperti itu.

"Baiklah lio, sekarang waktunya ke ruang makan. Pasti tuan jonathan sudah menunggu, lio."

Harsa mengangguk lalu jalan duluan meninggalkan marco, dan kemudian marco mengikutinya dari belakang.

Harsalio [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang