Chapter 02

1.4K 159 10
                                    

"Kapan aku bisa pulang, bian?" tanya harsa yang lagi ngeliatin sabian motongin buah apel untuknya.

Sabian menggeleng, "Belum tau, tapi lu masih harus di rawat lio, kalo udah membaik baru."

Harsa cemberut, kapan dia bisa pulang? dia tuh udah hampir seminggu di sini.

Pengen keluar dari rumah sakit ini, cuman ya dokter selalu bilang belum boleh. Karna kondisi harsa belum stabil.

"Padahal aku udah gapapa.. " gumam harsa sambil mempoutkan bibirnya.

Sabian terkekeh, "Liat lu kalem kaya gini gua aneh lio." katanya.

Harsa memiringkan kepala nya, sabian yang liat kegemesan.

"Loh, aku kalem kok aneh?"

"Ya aneh, biasanya kalo keinginan lu ngga di turutin pasti lu bakal marah marah trus gua di maki maki." kata sabian.

Harsa tersenyum kecil, seperti itu kah sifat asli harsalio?

"Maaf yah, kalo sifat aku bikin kamu selalu sakit hati.. " ucap harsa dengan wajah sedih nya.

Sabian terkekeh, "Lucu banget sih lio! lagian gua gapapa kali."

"Gapapa apanya! maaf yaa!"

Sabian mengangguk, "Iya lio astaga!"

Dan di balas senyuman oleh harsa.

Sabian selesai memotong motong buah apel itu untuk harsa, dan harsa tersenyum lalu tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih.

"Sama sama, habis makan istirahat ya."

Harsa menaikan jempolnya, "Oke!"

Sabian tertawa, tapi ngeliat senyum harsa membuatnya sedih.

˗ˏˋ ★ ˎˊ˗

Dua hari kemudian..

Harsa sudah di boleh kan pulang, betapa senang nya harsa duduk di mobil senyum senyum dari tadi sambil liatin jalan di kaca depan.

Sabian yang mengemudi di sebelahnya heran, sesenang itu dia keluar dari rumah sakit.

Ya sabian juga pasti bakal gitu sih, lama lama di rumah sakit juga kaga enak, tiap hari yang ketemu obat-obatan dan juga gak bisa kemana mana.

"Lio, gua rasa lu harus ganti warna rambut deh."

Harsa menoleh ke sebelah kanan, "Eh, kenapa harus di ganti?" tanya harsa.

"Gua ngga suka warnanya, walaupun cocok dan keliatan cantik juga di lu tapi gua ngga suka."

Harsa mengernyitkan dahinya bingung, tapi habis itu harsa cuman mengangguk aja.

"Ya udah."

Sabian tersenyum, "Besok kita ke salon."

Dan harsa cuman mengangguk saja.

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah rumah yang lumayan besar bahkan pager rumahnya aja gede.

Harsalio [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang