[END] [BL] The Paranoid Protagonist is Addicted To My Stickers

51-55

The Paranoid Protagonist is Addicted To My Stickers Chapter 51: bleeding

Yan Ci menoleh untuk menatapnya, matanya yang gelap tidak jelas, dan dia tidak berbicara.

Xia Zhinian berpikir sejenak, mungkin keluarga Yan Ci dan Xia telah mendiskusikan sesuatu, dan merasa kepalanya sangat besar, jadi dia berdiri diam dan tidak bergerak maju, dan melihat ke atas dengan mata kuningnya.

"Pergilah sendiri, aku bahkan tidak mengerti kesulitan dari kamp pelatihan semacam ini."

Dia berjuang dengan tangannya untuk pergi, tetapi Yan Ci tidak berniat melepaskan sama sekali, dan berhenti, menatapnya dengan saksama.

Guru memperhatikan bahwa dua orang di belakang itu aneh, jadi dia berbalik dan bertanya, Yan Ci dengan santai mengatakan ada sesuatu yang tertinggal, dan meminta guru untuk pergi bekerja dulu, dan mereka bisa pergi sendiri.

Guru berkacamata memang ada urusan, mengarahkan mereka ke lokasi asrama dan gedung pengajaran, berbalik dan pergi.

Hanya ada mereka berdua yang tersisa di tempat teduh.

Mata Xia Zhinian bulat, dan dia menarik lengannya, Yan Ci menghela nafas lega, senyum di wajahnya menjadi lebih lembut, dan tiba-tiba dia mengatakan sesuatu tanpa alasan—

"Baik."

Eh? !

"Kalau begitu aku pergi!"

Mata Xia Zhinian berbinar, dia menoleh dan berjalan pergi, tetapi pengekangan di pergelangan tangannya tidak dilonggarkan. Yan Ci merentangkan kakinya yang panjang, mendekat dengan dua langkah, menggenggam pinggang bocah itu dan mengangkatnya dengan tenang, menggendong bocah itu, dan berjalan masuk perlahan.

Xia Zhinian: "...?!"

"Yan Ci?"

“Hei, jika kamu tidak mau pergi, maka aku akan memelukmu, jadi kamu tidak perlu bekerja keras,” kata Yan Ci dengan suara lembut.

Xia Zhinian: "..."

Xia Zhinian langsung dibawa masuk oleh Yan Ci, dengan wajah keriput dan mulut mengatup, melihat ke tembok tinggi dan rendah di sekitarnya, dia menggertakkan giginya.

Oke, ayo masuk.

Lagi pula, saat Yan Ci sibuk, dia bisa menyelinap pergi.

suara bisikan.

Yan Ci menggendongnya sepanjang jalan, dan naik ke lantai lima dengan mudah.Xia Zhinian ingin turun di tengah jalan, tetapi dia tidak melepaskannya, hanya menepuk kepalanya untuk menenangkan.

Pangkalan ini terlihat cukup tua, sangat tua. Bangunan asrama paling banyak hanya memiliki lima lantai, dan tidak ada lift. Dinding di dalam gedung baru dicat, tetapi bola lampu redup, dan pegangan tangga kayu sudah tua dan kuning .

Secara keseluruhan masih terlihat... agak bobrok.

Saya tidak tahu di mana penyelenggara menemukan tempat seperti itu.

Pintu asrama terbuat dari lapisan kayu tipis. Saat masuk, seseorang telah meletakkan barang-barang terlebih dahulu. Xia Zhinian melihat-lihat dan melihat ada dua tempat tidur susun di rak besi di ruangan kecil itu, dengan sebuah meja di tengah, yang tampak agak ramai. .

Tapi di luar jendela cukup indah, pohon-pohon tinggi tumbuh lurus, hanya sedikit kanopi yang muncul di luar jendela, dengan bunga merah muda yang tidak diketahui mekar, udaranya lembab dan manis.

Yan Ci melihat sekeliling, membuka bangku dan meletakkan bocah itu di lengannya, suaranya lembut.

"Lingkungan di asrama rata-rata. Aku akan meminta seseorang untuk membawa beberapa barang nanti, jadi bersabarlah untuk saat ini."