Hai namaku Felicia, biasa dipanggil feli, umurku baru masuk 17 tahun pada maret kemarin. Aku bersekolah di salah satu sekolah yang cukup difavoritkan di Surabaya.
Aku memiliki teman sekolah yang sudah bersama sejak TK kurang lebih sudah 11 tahun aku berteman dengan dirinya. Ia bernama Nikita. Ia memiliki hobi yang mirip denganku yaitu membaca komik, menonton anime serta apapun yang berbau jepang.
Namun kami bukan WIBU ya. Kami hanya menikmati bukan seperti yang kalian pikirkan.
Oke lanjut..
Pada suatu hari disekolah kami ada acara pramuka yang cukup melelahkan, ketika pulang sekolah aku mengajak Nikita untuk bermain dirumahku karena aku sendirian selama minggu ini. Kedua orang tuaku sedang tugas kerja di luarkota sedangkan aku hanya anak tunggal dan hanya tersisa aku dan pembantuku di rumah.
Ketika sudah sampai dirumah kami berdua duduk-duduk diruang tamu terlebih dahulu sambil beristirahat karena kelelahan akibat acara pramuka sekolah tadi.
Kemudian aku dan Nikita menonton Youtube, video yang kami tonton yaitu tentang Japanese Gameshow dimana sebuah acara TV jepang yang cukup ekstrem.
Para peserta di episode tersebut diwajibkan menjawab secara cepat dan tepat sambil dililit oleh kain kasa yang cukup tebal. Jika mereka tidak dapat menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan tepat mereka akan berakhir menjadi mummy hidup.
Aku dan Nikita cukup kaget dengan acara tersebut. Namun entah mengapa didalam pikiranku ingin mencoba rasanya jadi mummy..
5 menit setelah menonton aku hendak melepas seragam pramuka ku ini karena aku juga memakai seragam olahraga didalam pramukaku.. aku merasa agak pengap memakai seragam double ini dirumah. Namun Nikita tiba-tiba nyeletuk, "Fel, nyoba yuk.."
Aku kaget namun juga sedikit senang. Aku bertanya "nyoba jadi mumi?".
Jawab Nikita "Iya lah, seingetku kan kamu juga nyimpen beberapa alat pendukung kan?"
Kemudian aku menjawab "iya sih, boleh deh.. siapa yang dijadiin mumi nih?"
Nikita dengan santai menjawab "bebas, kamu aja gimana? kaya nya dari mukamu kepengen tuh"
"hahahaha, tau aja kamu, yaudah ayok ke kamarku" jawab Feli
KAMAR FELI
Nikita segera mencari peralatan yang dibutuhkan untuk membuat Feli menjadi mumi, ia menemukan sebuah fullbody latex yang ketat.
"Nih fel pake!" seru Nikita
"Hemm.. bakalan panas ga si dijadiin mumi.. pake baju gitu lagi, tapi yaudah deh"
Feli bertransformasi menjadi wanita dewasa dengan lekuk tubuh yang sangat sexy dengan mengenakan latex tersebut.
Kemudian Feli berkata "yah nii, aku gaada kain kasa nih.. gimana dong? udah pake baju kek gini masa ngga jadi?" sambil sedikti sedih
Nikita menjawab "pake plastik wrap aja sama lakban gimana?"
"Hmmm.. Boleh sih tapi mending aku ga pake latex aja ya bakalan panas ntar" jawab Feli
"Udahlah sekalian maksimalin kan belom pernah coba" jawab Nikita
Kemudian Nikita mulai melilit kaki Feli dari ujung kaki baru sampai betis ia berhenti..
"kenapa ni?" tanya Feli
"Kayanya kamu pake seragam bagus deh" jawab Nikita
"Hah enggak ah, tambah tebel gamau." tolak Feli
"ayolah plisplisplis" Nikita memohon ke Feli
Sejenak berpikir ia akhirnya menyetujui, dengan kaki yang sudah tidak bisa berjalan ia mengenakan kembali seragam pramukanya lengkap beserta rok spannya.
Nikita melanjutkan sampai akhirnya seluruh tubuh dari Feli sudah terbungkus oleh plastic wrap. Kemudian dengan ide nakalnya ia berbicara pada Feli "Fel, mulutmu ku tutup dulu ya, sama badanmu ku lakban" tanpa menunggu persetujuan dari Feli ia langsung melilitkan lakban di mulut Feli sehingga Feli hanya bisa meronta-ronta, kemudian melakban lagi beberapa lilitan di bagian atas dan bawah payudara Feli serta bagian telapak tangan Feli yang berada di pinggir pahanya juga dilakban oleh Nikita.
Ia kemudian melakban bagian betis sampai ujung kaki Feli sehingga sama sekali tidak bisa bergerak. yang nampak hanya bagian mata, seragam pramuka yang bagian dadanya menonjol serta rok span yang dikenakan Feli, sisanya sudah tertutup oleh plastic wrap dan lakban.
Nikita berkata lagi pada Feli, "Fel, aku balik kerumah dulu ya mau ambil baju ganti buat ntar, nanti aku balik lagi kesini"
Feli yang cemas langsung meronta-ronta minta dibukakan, namun apa daya, ia hanya bisa meronta tanpa bisa berbicara, ia hanya mengeluarkan "hmmmmmppp" "hmmppppppphhhh". Sampai akhirnya, suara kaki berjalan membuka pintu dan sampai akhirnya pintu tertutup.
Nikita meninggalkan Feli pada jam 16.30. Kondisi Feli saat ini sudah sangat berkeringat kepanasan.. ia benar" tidak bisa berbuat apa-apa, ia sungguh lelah dan tidak bisa bergerak sedikitpun. Ia merasakan bahwa semua ini sungguh ketat.
Namun dalam kondisi seperti itu ia juga berpikir, sungguh nikmat ternyata, putingnya menegang namun ketika ia sudah mulai keenakan tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, ia kaget..
"Haii fel, aku kembali.. tapi aku laper, aku ada bawain kamu McD nih.. tar dimakan yaa, aku makan dulu"
Feli hanya bisa "hmmmph" dengan sisa tenaganya.
Setelah makan Nikita melihat jam bahwa sekarang sudah pukul 20.30 berarti sudah 4 jam Feli dalam kondisi terbungkus menjadi mummy. Ia segera membuka bagian kepala Feli dan ketika sudah terbuka
"Gila ya kamu ninggal aku kek gini.. Panas tau, udah gabisa apa-apa ditinggal pula, kalo ada maling gimana" omelan Feli yang langsung mendarat di muka Nikita
"Iyaa-iyaaa maap, tapi suka kan?" goda Nikita.
"hehe iya sih, bukain dulu napa aku laperr" jawab Feli
Akhirnya semua belenggu sudah dibuka, ia segera makan namun karena seharian ia lelah, akhirnya ia tidur diranjang dengan kondisi masih mengenakan latex berserta seragam pramuka lengkapnya. Nikita juga tidur namun ia sudah bersih dan ia menginpap dirumah Feli selama sabtu minggu ini.
Gimana cerita author yang kali ini? Kalian suka atau ngga nih? Comment dong reaksi kalian.. Lanjut atau ngga? Vote juga yaa jangan lupa biar mimin bisa lanjut nulis terus!!
Semoga kalian suka dengan cerita kali ini, meskipun sedikit hehehe.
COMMENT "LANJUT" kalo mau cerita semacam ini dilanjutin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Story : Friendship & Punishment
Short StoryCerita tentang 2 orang wanita yang bersahabat, memiliki perilaku dan kebiasaan yang berbeda. Namun, pada suatu ketika hal itu dikombinasikan.