𝕄𝕦𝕟𝕘𝕜𝕚𝕟... [Kaiser Michael]

3 0 0
                                    

Di pagi hari ini langit terasa lebih cerah dan indah dari hari hari biasa, [Name], seorang maba yang baru saja ingin memasuki gerbang di salah satu universitas favorit di seluruh Tokyo, dapat [name] lihat dengan jelas patung pendiri kampus Universitas Blue lock, yakni seseorang bernama Jinpachi Ego dengan bahan utama emas dan patung itu di letakkan di tengah tengah halaman kampus.

Secara perlahan [name] memasuki halaman kampus, ia memasuki halaman kampus dengan sangat senang dan bangga karena di terima di kampus favorit di seluruh Jepang, siapa yang tak senang jika begitu? [Name] di sini ingin mendapat prestasi yang bagus, reputasi yang bagus, dan menjadi ketua organisasi Hima *(Himpunan Mahasiswa)* agar ia dapat lulus dengan segudang prestasi dan mudah di terima di pekerjaan mana pun yang ia mau.

__________
* : organisasi yang ada di kampus yang mirip dengan OSIS
__________

Saat [name] terus berjalan di halaman kampus yang sangat luas, ia melihat seorang pemuda yang di kelilingi oleh banyak gadis-gadis, namun, [Name] tidak peduli dan lanjut saja memasuki gedung kampus yang sangat luas dan sangat besar

"Huft..... Tenangkan dirimu, [Name]!"

Gumam [Name] berusaha menenangkan dirinya.  [Name] akhirnya sampai di depan lokernya, ia mulai mengganti sepatu nya dengan sepatu ruangan yang di sediakan oleh kampus untuk para mahasiswanya. Dan saat itu [name] menjadi pusat perhatian beberapa orang. [Name] yang saat ini sedang gugup, ia tak sadar sudah jadi pusat perhatian. Dengan perlahan [name] berjalan mengantar gedung kampus untuk mencari ruang kepala sekolah. Setelah 20 menit berputar putar di sekolah, ia tak juga menemukan ruang kepala sekolah.

"Wah wah, apa yang ku temukan disini?"

Tiba-tiba terdengar suara tak asing menyapa [name], [name] berbalik kebelakang.

"Selamat siang, nona Tsukishima [Name]" -??

"Selamat siang juga, tuan Kaiser Michael"

Ucap [name] dengan tatapan kesal dan jengkel dengan musuh bebuyutannya itu, Kaiser Michael, selain rivalnya Kaiser juga saingan dari keluarga [name].

'Kenapa harus ketemu si anj*ing ini sih???!!!!!'

[Name] begitu frustasi dan memilih mengabaikan Kaiser lalu mulai kembali berjalan menuju ruang kepala sekolah. Namun, baru beberapa langkah saja [Name] langsung di halangi Kaiser

"Aku belum selesai bicara dengan mu, Nona~"

Ucap Kaiser sambil memasang senyuman jahilnya, ia dengan tangannya mengambil jepit rambut [name] dan langsung melambungkan tangannya ke atas agar tidak bisa di gapai [name]. [Name] yang melihat itu tentu saja menjadi kesal

"Ini namanya pembullyan pada orang pendek sialan. Kembalikan jepit rambut ku!"

[Name] terlihat begitu kesal sambil mencoba meraih jepit rambut tersebut dengan susah payah

"Raihlah jika kau mau, pendek"

Karena sudah terlalu kesal, [name] dengan seluruh keberanian dan kekuatan kakinya, dengan kuat mengayunkan kakinya lalu menendang masa depan Kaiser dengan kencang

"AWW!! BAJINGAN SIALAN!!!!"

Seketika Kaiser langsung meringkuk sambil memegangi masa depannya yang entah sudah buram atau pecah. [Name] tak memperdulikan Kaiser lalu mengambil jepit rambut nya yang terjatuh di lantai dan mulai berjalan, meninggalkan Kaiser yang sedang sekarat




[TIME SKIP]

Sudah 1 jam berlalu, kini [name] sedang beristirahat setelah melakukan orientasi dan tour di seluruh kampus, dan itu sangat melelahkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕄𝕦𝕟𝕘𝕜𝕚𝕟... [Kaiser Michael]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang