5. be ware

782 49 6
                                    

.

❤️

Sinar cahaya masuk melalui jendela kamar Mash, ia terbangun karena itu. Ia mendapati bahwa ia sedang tertidur di dalam kamar asramanya, di sampingnya, terdapat Finn yang tengah duduk membaca buku dan menunggu Mash tersadar.

"Finn..." Mash mengubah posisinya dari terbaring menjadi duduk.

"Eh, Mash-kun.. bagaimana? Apa sudah mendingan?" Finn menutup bukunya.

"Eh,.. ah iya" Mash memegangi belakang rambutnya. "Apa yang terjadi?" Lanjutnya.

"Kau pingsan saat berjalan-jalan, untungnya kakakku menemukanmu"

"Ah-...?" Seketika Mash teringat kembali kejadian kemarin. Ia membeku, tak percaya apa yang sedang terjadi dengannya kemarin.

Mereka berdua terdiam, tak ada yang memulai pembicaraan, hingga Mash memecah keheningan itu. "Anu... Kalau boleh tau, aku pingsan berapa lama?"

"Hm? Kayaknya... Semalaman...?"

"Semalaman?"

"Iya.. kau ditemukan waktu sore menjelang malam, ini udah pagi jam 06:47"

Mash terdiam, wajahnya mematung, mulutnya terbuka sedikit. "Ngomong ngomong, kenapa kau bisa pingsan Mash-kun? Apa kau sakit?" Lanjut Finn.

"B-bukan begitu"

"Hmn? Lantas?" Finn memiringkan kepalanya.

"Bukan urusanmu" Mash menjawab datar.

Finn menghela nafas, ia berpamitan dengan Mash, karena ia memiliki sebuah janji dengan seseorang di perpustakaan untuk belajar bersama. Mash mengiyakan Finn dan mempersilakan Finn untuk meninggalkannya sendirian. Mash kembali terbaring, ia mengingat kembali apa yang terjadi padanya kemarin. Hal yang tak ingin terjadi malah terjadi.

"Lelaki itu.... Mempunyai selera yang buruk, ya...?" Pikir Mash, karena Rayne bukannya berkencan dengan seorang wanita, malah Rayne lebih memilih Mash. "Aneh" Mash tak tahu apa yang terjadi padanya kemarin, tapi yang pasti, ia tak ingin hal seperti itu terjadi lagi, sekali saja sudah cukup bagi Mash.

Di sisi lain, Rayne tak bisa fokus pada bukunya, ia terus menerus memikirkan ekspresi dan bentuk tubuh Mash kemarin. "Hahh... Sungguh, ini membuatku gila"

'Perasaan kemarin, entah mengapa aku tak bisa melupakannya, setiap bentuk tubuh darinya, suara yang ia keluarkan dan ekspresi yang ia tunjukkan, itu berhasil membuatku menjadi gila... Ah,... Aku semakin ingin mengetahui lebih banyak dari mu, Mash. Tunjukkan sisi yang belum kau tunjukkan ke orang lain padaku'

.

Mash, Dot, Lance, dan Lemon, belajar bersama di kamar asrama Lance. Mereka berempat fokus kepada bukunya masing masing. Mash membaca sembari memakan kue sus miliknya.

"Oh iya.. ngomong ngomong dimana Finn?" Dot memecah fokus diantara mereka berempat.

"Hmn? Benar juga, dimana dia?" Lanjut Lance.

"Oh.. dia katanya punya janji dengan seseorang di perpustakaan" jawab Mash.

"Kanjut, kita kan udah sepakat mau diajarin oleh Finn.. malah dia yang menghilang" Dot sedikit murka karena Finn lebih mementingkan orang lain ketimbang sahabatnya sendiri. "Lagian, sepenting itu 'kah janjinya?" Lanjut Dot.

"Gak tau pasti" jawab Mash. "Haish.. kalau gak mau ngajar bilang aja, susah banget" lanjut Dot.

"Berisik. Aku mencoba untuk fokus." Lance membuka suaranya. Mereka berdua langsung menuruti perkataan Lance.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'My Dear Bunny 💘💋🔞 [BL] Rayne X MashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang