"Ayah ino ingin disini"-bocah itu mendusel di perut Jeano.Jeano melotot kaget, mengapa anak ini memanggil Raja dengan sebutan Ayah. Pikiran aneh muncul begitu saja, menebak apa memang Raja sudah memiliki istri atau lebih parahnya adalah perempuan cantik itu istrinya dan anak ini adalah buah hati mereka, aarrrghhh Jeano rasanya ingin menangis entah karena apa karena dia sendiri bingung dengan perasaannya.
"Kau tidak boleh mengganggu orang lain Lino, dan ini masih terlalu pagi untuk bermain"-Raja berucap sembari menarik bocah bernama asli Lino itu dari pangkuan Jeano.
"Ndak mau Ayah, ino mau ama papa"-Ino menolak dengan tangan memegang erat pakaian Jeano.
Jeano hanya menatap hal tersebut dengan malas lalu menarik ino kembali pada pangkuannya.
"Biarkan bocah ini bersamaku, tangisnya sungguh membuat kepalaku serasa ingin pecah"-lalu Ino membenarkan posisi duduknya dengan bersila menghadap Jeano.
"Kau tak apa?"-Raja bertanya dengan raut khawatir, karena wajah Jeano nampak suram dan sedikit pucat.
"Aku tak apa"-jawab Jeano ketus, padahal kemarin sifatnya jauh berbeda bahkan seperti kucing imut dan penurut.
"Lino, ibu akan bertemu dengan sahabat ibu setelah sarapan nanti, kau mau ikut?"-tanya perempuan cantik yang sedari tadi bungkam. Suaranya nampak anggun dan terdengar lembut.
"Aku akan bersama papa disini"-ino hanya memainkan jari Jeano tanpa menoleh pada sang ibu.
"Baiklah, Jeano kakak meminta tolong padamu untuk menjaga Lino ya. Kakak akan kembali dalam 2 jam"-setelah itu ia keluar dari kamar diikuti para orang berbedan besar yang ternyata Prajurit pribadi nya.
Raja berjalan menghampiri Jeano, lalu duduk disebelahnya memerhatikan semua gerak gerik Jeano yang lebih asik bersama Lino.
"Bisakah kau jelaskan Yang Mulia, mengapa anak ini memanggilku Papa?"-tanya Jeano matanya melirik Raja dan menunggu jawaban.
"Dia Alino De'januar, anak kakakku dan dia memang tak memiliki Ayah. Dia menganggilku Ayah karena aku yang minta sedangkan alasan memanggilmu papa akupun tak tahu, kau bisa tanyakan langsung padanya"-jelasnya singkat membuat Jeano mengangguk dan terdiam setelahnya.
"Begitukah, baiklah tak apa, oh ya aku sudah hampir 3 hari disini namun aku belum mengetahui namamu Tuan"-ucap Jeano dengan tangan memainkan rambut ino yang nampak lembut dan berkilau. Kira kira pake sampo apa ya?
"Yang benar saja kau tak mengebal diriku?"
Jeano hanya menggeleng, ia kan baru 3 hari berada di dunia ini itupun karena misi aneh dari si sialan Julian.
"Ck, Perkenalkan namaku Vanares Arkan Jayatama, Raja yang akan memimpin Kerajaan ini setelah Ayahku"
Raja memperkenalkan dirinya, Jeano mengangguk lalu teringat kedua orang di lukisan yang amat sangat good looking. Ia menjadi tak heran darimana asal muasal ketampanan Raja didepannya ini.
"Salam kenal Yang Mulia Raja Arkan"-ucapan Jeano cukup menarik perhatian Raja sebab selama ini orang orang lebih suka memanggilnya dengan sebutan Arez dibanding dengan Arkan, Jeano yang pertama.
"Kalau begitu, sudah saatnya kita sarapan. Kau boleh bersiap terlebih dahulu dan aku akan membawa bocah ini bersamaku"-Raja Arkan mengambil alih Lino dari hadapan Jeano membuat bocah itu merengek tak ingin pergi.
"Kau ikut dengan Ayah terlebih dahulu, aku akan membersihkan diri dan berganti pakaian tentunya"-lalu Jeano tanpa menunggu jawaban, beralih masuk ke dalam ruangan dengan nuansa putih dan wangi mawar menyeruak, sungguh kamar mandi yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] JANALOKA
FantasyJeano tiba tiba pindah dimensi terus disuruh jalanin misi spesial. "Ihh mboh aku"- Jeano tamvan☺️ ------ warning!! BXB panggil aku Baginda! Seluruh gambar yang tertera bukan milik saya cr : pinterest