Chapter 1. Tragis Kehidupan

4.7K 122 7
                                    

- Happy Reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Happy Reading -

Perempuan mengenakan dress merah ini lari untuk mengambil mobilnya begitupun adik perempuannya tadi membawa motornya⸺meninggalkan area ini. Keduanya dengan kecepatan tinggi mengendari kendaraannya masing-masing, tetapi perempuan muda tadi tetap mengikuti kakak perempuannya. Pria tadi tetap mengejar mereka dengan menambah kecepatan motornya juga.

Perempuan mengenakan hijab sport tadi melempar beberapa paku payung di jalanan tanpa berpikir panjang, kelemahan panik membuatnya tidak bisa berpikiran jernih. Di dalam otaknya menggunakan paku ini bisa membuat ban motor pria tadi bisa kempes jika menginjaknya dan tidak akan sempat mengejarnya lagi. Akan tetapi tidak memikirkan, jika menyebar paku ini yang mendapatkan imbasnya juga pengendara lain dan belum tentu ban motor pria tadi menginjak melainkan menghindar.

Pria tadi tertawa dari jarak jauh. "Gadis kecil, kamu pikir saya bocah yang mudah dibodohi? Tidak ada gunanya kamu melempar paku-paku itu, yang ada pengendara lain yang mendapatkan imbasnya."

Mereka bertiga kejar-kejaran menggunakan kendaraan mereka masing-masing di jalan raya yang sepi ini⸺di bawah rintikan hujan malam yang mendinginkan. Motor perempuan muda itu bersejajar dengan mobil kakaknya.

"Dek, di depan ada kantor polisi, kita bisa meminta pertolongan di sana." Aliya mengarahkan adik perempuannya sembari tetap fokus menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Adiknya menjawab dengan anggukan.

Perempuan mengenakan motor Yamaha YZF-R25 berwarna abu-abu hitam itu sesekali mengecek pria tadi dari spion motornya. Jarak mereka semakin dekat, ternyata kecepatan motor pria tadi bisa menandingi kecepatan motornya. Dia tidak akan meninggalkan kakaknya, dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjaga kakaknya sampai jiwanya meninggalkan raganya suatu saat nanti, entah terjadi kapan, hanya Tuhan yang tahu. Tugasnya sekarang hanya ingin melindungi keluarganya, salah satunya kakak perempuannya.

"Kak Aliya, mereke sebenarnya siapa? Kenapa tetap kekeh mengejar Kakak?" tanyanya kepada kakak perempuannya dengan suara berteriak sangat kencang, jika tidak begitu tidak akan terdengar.

"Kakak juga nggak tahu. Tiba-tiba, pulang dari pesta diikuti mereka. Bahkan, kaca mobil kakak dihancurkan," jawab Aliya dengan suara berteriak juga.

Aliya merasakan hal aneh dari mobilnya, mendadak mobilnya terasa tidak stabil. Hal ini membuatnya panik, apalagi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan dalam kondisi hujan-hujanan.

Adiknya Aliya menyadarai keanehan mobil kakaknya.

"Kak! Kenapa mobilnya?"

"Nggak tahu, Dek. Sepertinya ban mobil Kakak bocor."

Mengatahui hal itu membuat kedua mata perempuan berhijab itu membulat. Ini bukan karena paku payung kan? Tetapi, dia melempar paku-paku tersebut saat mobil kakaknya sudah berada di depannya tadi, jadi tidak mungkin jika ban mobilnya bocor akibat ulahnya.

Lavandula [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang