Menceritakan tentang 7 anak dari Erlangga Maheswara, dan mempunyai ibu bernama Rosa Dwi Arhanta. Beberapa dari mereka benci dengan ibunya itu, karena ibu nya meninggalkan mereka hanya karna laki-laki lain.
𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙞...
Mereka bertujuh masuk ke dalam rumah, mereka baru pulang sekolah pukul 15.00, mereka semua memasuki rumah dengan wajah yang lelah, tapi beda dengan Noval, dia seperti takut.
"Kamu kenapa dek, kok muka nya kayak ketakutan gitu" Ucap Shaka yang menyadari jika adek nya seperti sedang ketakutan.
"A-aku gapapa kok bang, cuman kecapean aja ini" Ucap Noval bohong, semoga abang nya itu percaya.
"Ohh gitu, abang kira kamu kenapa, sampe keringetan gitu" Ucap Shaka.
Huftt untung abang nya itu percaya, jika mereka tau, bisa ribut.
"Yaudah gih sana kamu ke kamar, kita juga mau ke kamar masing-masing" Ucap Hesa menyuruh agar adek nya segera masuk kamar dan beristirahat.
"Iyaa bang, ini juga mau ke kamar" Ucap Noval membalas ucapan abang nya.
Kini mereka semua sedang berada dikamar masing-masing.
*𝙙𝙞𝙠𝙖𝙢𝙖𝙧 𝙣𝙤𝙫𝙖𝙡
Dia sibuk dengan HP nya, sebenarnya dia sangat panik, karna sudah pasti mama nya tau tentang nilai dia yang menurun, guru nya itu setiap nilai Noval turun selalu bilang ke mama nya, jujur Noval udah cape dituntut nilai sama mama nya.
"Kapan aku ga dituntut buat dapet nilai tinggi..." Ucap Noval dengan menahan isak.
"Aku juga cape harus dihukum setiap nilai ku turun" Ucap Noval terisak pelan, takut abang-abang nya tau kalau dia sedang menangis.
Tiba-tiba ada pesan masuk dari HP nya, Noval buru-buru membuka nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Noval langsung menuju ke arah kamar mama nya, dia mengetuk pintu kamar mama nya pelan.
"Ma ini noval, pintu nya dikunci" Ucap Noval bertanya.
"Masuk langsung saja, kyak ga pernah ke kamar saya saja kamu ini" Ucap Rosa dengan menatap Noval yang sedang berjalan ke arah nya.
"Seperti biasa, duduk lah dan jangan berteriak, jika kamu berteriak, cambukan akan saya tambah lebih keras dan banyak" Ucap Rosa menahan emosi.
Noval duduk sesuai perintah mama nya itu, Noval duduk di pinggir kasur, tangan nya ia lurus kan agar bisa memegang ujung kasur.
Mama nya mulai mencambuk Noval dengan emosi menggebu-gebu, Noval berusaha keras agar tidak teriak, ini sangat sakit sekali, tak sadar Noval menetes kan air mata nya.
"Sakit sekali, tolong Noval Tuhan.." Ucap Noval dalam hati nya.
Btw kamar ortu nya ini kedap suara yaww(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Mama nya terus mencambuk, sampai cambuk an ke 15, Noval tidak kuat, akhirnya dia berteriak sekencang mungkin, karna cambuk an nya sangat amat sakit, noval tidak kuat menahan agar tidak teriak.
*𝙙𝙞𝙧𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙢𝙪
Diruang tamu ada Hesa, Jerrel dan Shaka.
"Denger ada yang teriak gitu ga? " ucap shaka kepada jerrel dan hesa.
"Denger sih, cuman ga terlalu keras gitu" Ucap jerrel.
"Iyaa anjirr, suara nya kyak dari kamar mama, tpi mungkin kita cuman salah denger aja, udah lanjut aja main game nya" Ucap hesa menyakinkan.
Sebenarnya hesa udah tau, suara itu pasti suara Noval yang ada dikamar mama nya itu, cuman hesa berbohong agar adek' nya itu tidak semakin penasaran.
*𝙙𝙞𝙠𝙖𝙢𝙖𝙧 𝙧𝙤𝙨𝙖
Noval di cambuk lagi sebanyak 10 kali
"Saya kan sudah bilang, jangan berteriak bodoh, rasakan akibatnya ini" Ucap Rosa sambil terus mencambuk Noval.
*𝙗𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙩 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣
Noval berjalan pelan' karna punggung nya ini memang sangat sakit, Noval masuk ke dalam kamar, ia menatap punggung nya sendiri dikaca yang ada di kamar nya itu, Noval meringis melihat punggung nya yang banyak sekali bekas cambuk an.
Noval duduk dipinggiran kasur, dia membuka ponsel nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu Noval sedang curhat diakun gembok nya, tiba-tiba ada yang masuk ke kamar nya, Noval langsung buru' akan memakai baju nya.
"Ga usah dipake dulu bajunya, punggung kamu ada luka kan? " Ucap hesa sambil menutup pintu.
"Sini bang hesa obatin, nilai adek turun lagi ya? " Ucap hesa lirih.
"Iya bang, adek cape selalu dicambuk sama mama kalau nilai adek turun, adek cape bang... " Ucap Noval sambil menetes kan air mata.
Hesa mulai mengoleskan salep ke punggung Noval.
"Adek sabar ya, adek pasti cape banget, tapi tenang aja, masih ada bang hesa sama yang lainnya disini, bang hesa sama yang lainnya bakal selalu ada disamping adek, adek jangan diem aja, cerita ke bang hesa atau yang lainnya juga bisa, biar adek ga terlalu cape mendam itu semua, bagi ke kita dek... " Ucap hesa lirih sambil mengobati Noval.
"Tapi kalau Noval berbagi beban itu ke bang hesa atau yang lain, ga mungkin bang, kalian semua juga sama terluka nya kyak Noval... " Ucap Noval sambil terisak.
Hesa hanya menghela nafas berat, yang di katakan adek bungsu nya itu memang benar, semua anak di rumah ini punya luka masing-masing
