BAB 1

3 0 0
                                    


Haloo guysss🐣

Ada yang nunggu ga???

Semoga suka cerita iniii!

VOTE AND COMMENT!!

Selamat membaca🧸

*****

Kicauan burung-burung menyambut pagi dengan riang. Matahari mulai menunjukkan sinarnya dengan malu-malu. Hari ini sepertinya akan cerah.

Cahaya matahari berusaha masuk ke ruangan yang masih gelap. Pemilik ruangan itu masih setia bergelung dibawah selimut hangat miliknya.

Bunyi alarm memecahkan keheningan dari ruangan milik gadis itu. Dengan terburu-buru gadis itu mematikan alarmnya.

LAVANI TAMARA RESPATI, gadis sederhana dengan ciri khasnya sendiri. Gadis yang sering disapa Lavani ini susah ditebak emosinya, namun lebih banyak bar-barnya. Gadis dengan 1001 keunikan yang melekat padanya.

Lavani merupakan putri sulung dari keluarga Respati. Keluarga yang kata orang-orang keluarga cemara.

"Aelah, pake acara bunyi," dumel gadis itu. "Kan, ini Minggu! Pengen bangun siang."

Suara ketukan pintu membuat gadis mungil itu turun dari ranjangnya. Ia pun membuka pintu kamarnya. Wanita paruh baya muncul di hadapan gadis itu.

"Pagi, bunda," sapa Lavani lirih.

Wanita itu tersenyum lembut. "Pagi juga anak bunda yang paling cantik," balas lembut wanita itu–Tania Respati–atau yang sering disapa Bunda Tania. "Nanti kalau sudah selesai mandi, jangan lupa turun. Di bawah sudah di tunggu ayah dan adek," jelas wanita itu lembut.

Gadis itu mengangguk. "Baik, Nda," ucap Lavani mengerti.

Lavani kembali menutup pintu kamarnya, setelah Tania kembali ke lantai bawah. Ia berjalan menuju nakas untuk mengambil ponselnya.

Gadis itu menggembungkan pipinya. Sorot matanya memancarkan kekecewaan saat menatap lock screen ponselnya. Benda pipih itu kembali di letakkan ke asalnya. Gadis bernetra cokelat itu pun memilih melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

*****

Laki-laki dengan setelan hitam menghela nafasnya berat. Ia menatap jadwal di ponselnya dengan sorot mata muak.

Di hari Minggu ini kegiatannya sudah diatur dengan aktivitas yang menyebalkan baginya. Keputusannya terjun ke dunia modelling sepertinya kesalahan besar.

Laki-laki itu pun mulai mengambil beberapa barang penting miliknya di lemari dan laci nakas. JEVANDRA ALDI NUGROHO, orang-orang biasa menyapanya JEVANDRA. Dia adalah seorang model dan selebgram. Jika di sekolah, laki-laki itu adalah seorang kapten dari club basket. Ia merupakan putra tunggal dari keluarga Nugroho.

Keluarga Nugroho sendiri memiliki nama yang besar di dunia entertainment. Tak hanya itu, perusahaan mereka juga ada dimana-mana. Hampir semua orang mengenal keluarga Nugroho.

Sebelum keluar dari kamarnya, Jevandra mengecek ponselnya. Ada rasa kecewa yang muncul dari dadanya. Tapi ia masih berpikir positif.

"Mungkin dia belum bangun," gumamnya.

Dengan lincah tangan Jevandra bergerak di atas layar ponsel. Matanya menatap sekali lagi pesan yang akan di kirim ke gadisnya.

pagi, cantik❤️ : Jevandra
sudah bangun? nanti jgn lupa sarapan, yaa : Jevandra
maaf, jadwal aku padet hari ini, kayanya kita undur ya mainnya🥺 : Jevandra
maafff🥺 : Jevandra

*****

Netra cokelat Lavani menatap indahnya senja. Langit sedang menunjukkan keindahannya. Hari sebentar lagi berganti. Lavani hanya menghabiskan hari Minggunya dengan bermalas-malasan, contohnya sekarang.

Melihat senja dari balkon kamarnya adalah bagian favorit Lavani. Karena memang Lavani sesuka itu dengan senja. Bagi Lavani, menatap senja mampu membalikkan moodnya yang buruk.

Ponsel Lavani berdering menandakan panggilan masuk. Setelah membaca sekilas nama yang ada di layar ponselnya, Lavani menggeser icon hijau yang ada di ponselnya.

"Sayang," panggilan dari seberang sana dengan suara beratnya.

Hati Lavani menghangat mendengar suara laki-laki itu. "Andra baru pulang?" tanya Lavani dengan lembut.

"Lav, capek," keluh laki-laki itu pelan.

"Butuh peluk? Mau ketemu?" tanya gadis itu bertubi-tubi. "Aku ke sana, ya?"

Terdengar suara decakan dari seberang sana. "Aku siap-siap dulu, aku yang bakal ke sana."

Tanpa sadar pipi Lavani bersemu. "Aku tunggu," ucap Lavani. "Hati-hati di jalan."

*****

Dengan setelan santai, Jevandra turun dari mobil sport-nya yang telah terparkir di depan rumah gadis kesayangannya. Sorot mata Jevandra berbinar kala gadis kesayangannya sudah di hadapan Jevandra.

Gadis itu berjinjit untuk menyamakan tingginya dengan Jevandra. Tanpa aba-aba tangannya mengusap puncak kepala Jevandra. "Good job, my big baby boy," ucap gadis dengan netra cokelat itu.

"I love you, Lavani," ucap Jevandra.

Pipi Lavani bersemu. Walau seringkali mendengar ucapan itu dari Jevandra, Lavani tetap merasakan jantungnya berdetak dengan dengan sangat kencang. Banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan. Namun semua sirna, setelah melihat laki-laki kesayangannya.

"Salting bilang aja, Bu," ledek Jevandra.

Lavani menggembungkan pipinya. "Males sama Andra!"

Jevandra terkekeh pelan, "ayo makan, aku tahu kamu belum makan."

Jevandra dan Lavani adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan selama 2 tahun belakangan. Di awal hubungan, keduanya memilih backstreet. Lalu baru setahun belakangan ini keduanya memutuskan untuk mempublikasikan hubungan keduanya.

Pertemuan keduanya yang tak diduga membuat pertemuan-pertemuan berikutnya yang terus berlanjut. Hingga membuat rasa cinta yang makin membesar.

*****

Bab ini gimana guys??

Suka nggak sama bab ini?

TIM JEVANI (JEVANDRA&LAVANI) ANGKAT TANGAN✋🏻

JANGAN LUPA VOTE YAAAA!

RAMAIKAN KOMENTAR!!

Ayo follow tiktok halu universe🦋

See u💕

Jawa Barat, 27 Apr 2024
tlaveni__

Jevandra & LavaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang