Prolog

212 34 1
                                    



























"AKU MENYUKAI HARRY POTTER."

Theodore Nott menutup mulutnya menggunakan tangannya, menatap tak percaya pada kembaran yang duduk di seberang nya.

"Seriously?! Thiralessa! selara mu jelek sekali!" Ucap Draco Malfoy.

Thiralessa Nott memutar matanya malas atas komentar Draco yang duduk di sebelah Theodore. "Apa yang jelek? dia jelas tampan, baik, dan juga tidak sombong!" Di akhir kalimat Thiralessa berteriak yang terarahkan kepada Draco, bermaksud untuk menyindir laki-laki itu. Lalu kepala [Name] tertoleh pada Blaise Zabini yang duduk di sebelahnya. "Benarkan, Blaise?"

Blaise mengangguk-anggukkan saja. Tidak mau memperpanjang masalah. Apalagi ini dengan perempuan. Blaise tidak mau merepotkan dirinya sendiri.

"See? Blaise saja setuju!"

"Dia terpaksa."

"Jaga omongan mu!" Seru Thiralessa menatap Mattheo Riddle tajam.

Mereka sedang berada di common room Slytherin. Sebenarnya Thiralessa baru selesai makan malam di aula. Thiralessa selalu saja menjadi orang terakhir keluar dari aula karna gadis itu suka makan sambil termenung hingga tak sadar semuanya sudah pergi keluar aula. Dan juga, Thiralessa ketika makan sangat lama sekali, makanya ia tidak mau menyuruh Pansy Parkinson dan Daphne greengrass menunggu ia makan.

Baru saja tadi Thiralessa memasuki asrama, ternyata Theodore selaku kembarannya beda lima menit itu (Theodore yang duluan lahir) sudah menunggu nya di common room Slytherin. Dan berakhirlah dia di sini, duduk di sofa bersama teman-teman Theodore untuk diintrogasi.

Beberpa hari lalu Theodore selalu saja melihat Thiralessa yang berusaha untuk masuk kedalam lingkaran para singa. Bahkan saat ia melihat Harry berjalan sendirian di lorong Thiralessa pasti langsung dengan cepat menghampiri Harry. Membuat Theodore curiga dan sangat penasaran.

Tapi malam ini jawabannya sudah Theodore dapatkan dan membuat ia sangat shock.

"Ale! He's a half-blood!" Seru Theodore.

"So?" Balas Thiralessa santai yang membuat Theodore mengacak rambutnya frustasi.

"Oh, c'mon! He's a good boy! Dia bahkan membela ku ketika Weasley menjelekan ku!"

"So?" Draco membalas membuat [Name] menatapnya tajam.

"So? So you stop bullying him!"

"Oke. Aku akan beritahu ini pada Mom."

"What?!" Kaget [Name] menoleh cepat ke arah Theodore yang berdiri dari duduknya. "Noo!"

"Kau pasti diberi amortentia!" Ucap Theodore.

"Kita bahkan belum mempelajari nya!" Seru Thiralessa.

"Potter kan licik, kita tidak tahu saja apa yang dia rencanakan." Tambah Draco.

"Shut up!" Thiralessa makin menjadi kesal. Gadis pemilik netra coklat terang itu berdiri dari duduknya dan dengan cepat pergi ke asrama putri, mengabaikan Theodore yang meneriaki namanya.

"Ale!" Teriak Theodore.

"Sudah lah Theo, biarkan saja dia mengejar cinta nya."

"Blaise, Kau mendukung kembaran ku dengan Gryffindor itu??" Tanya Theodore dengan ekspresi tak percaya.

Blaise mengedikkan kedua bahunya. "Lagi pula kita masih berumur 13 tahun, masih terlalu muda dan labil. Mereka juga tidak akan bertahan lama nantinya."

Theodore menyenderkan tubuhnya disofa. Laki-laki itu menghembuskan nafas kasar sambil menggosok wajah nya. "Bahkan sifatnya berubah akhir-akhir ini. Apa itu karna Potter sialan itu?"

"Thiralessa juga tiba-tiba mendekati Potter, apa namanya jika bukan di kasih amortentia?" Ucap Draco sambil mengigit apel hijau di atas meja di depan mereka.

Theodore terdiam, begitu pula dengan yang lain. Jika dipikir-pikir, sifat Thiralessa beberapa akhir belakang memang sangat aneh. Kembaran Theodore itu dulunya adalah anak yang baik dan polos, jarang sekali dia marah seperti tadi. Tapi akhir-akhir ini sifatnya berubah, menjadi pemarah bahkan menjauhi Theodore dan yang lainnya. Malahan Thiralessa mendekati Harry yang dahulu ia sama sekali tidak pernah berbicara dengan anak Gryffindor itu.

Yang lebih buruknya lagi, Theodore pernah melihat Thiralessa di perpustakaan mengambil buku yang baru saja Hermione Granger pegang tanpa ada ekspresi jijiknya. Itu makin membuat Theodore frustasi.

Kembarannya berubah total.




















𝐓𝐈𝐌𝐄 𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋  || 𝐍𝐨𝐭𝐭 𝐭𝐰𝐢𝐧𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang