003.

41 12 2
                                    


──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──


Aku tidak tahu Harry akan percaya atau tidak dengan ucapan ku kemarin. Sepertinya tidak, sih. Lagi pula dia kan tidak percaya dengan ku.

Sekarang aku tengah berjalan buru-buru untuk melihat Buckbeak di eksekusi, lebih tepatnya melihat Draco di tonjok Hermione seperti di kehidupan sebelumnya, saat ia kembali ke asrama dengan hidung yang memerah.

Dulu aku kesal karna Hermione berani-beraninya melakukan itu terhadap Draco, tapi sekarang aku ingin tertawa dan ingin melihatnya secara langsung.

BRUK!

"Akh!"

Wah, pas sekali aku datang acaranya sudah dimulai. Hermione menonjok Draco dengan sangat kuat. Aku tidak tahu jika tonjokan nya sekuat itu, pantas saja saat di asrama Draco sangat kesakitan dan tak henti-hentinya memaki Hermione.

Aku berusaha menahan tawa ku dan bersembunyi saat Draco, Goyle dan Crabbe lewat dan berlari menuju asrama.

"Itu tonjok kan yang bagus, Granger!" Puji ku membuat Hermione, Ron, dan Harry menoleh pada ku.

Hermione tersenyum. "Thanks, Nott!" Katanya.

Kami sudah cukup akrab karna selalu belajar bersama di perpustakaan. Hermione anaknya juga sangat asik jika bergosip tentang pria.

"Kenapa pula Slytherin itu di sini?"

Tapi tentu saja Ron Weasley tidak mau akrab dengan ku. Dia sepertinya memiliki dendam terdalam pada Slytherin. Dan aku mencoba untuk memaklumi itu walaupun terkadang kesal dengannya.

"Melihat Buckbeak. Ini bukan tempat mu pribadi, Weasley." Balas ku mencoba untuk santai dan berjalan mendekat ke arah mereka.

Aku menatap Harry dengan senyum smrik dan alis kiri yang dinaikkan. Harry tanya tersenyum simpul dan membuang muka. Aku beralih menatap Buckbeak di depan rumah Hagrid.

"Kita tidak bisa menolong Buckbeak?" Tanya ku.

"Bisa jika kau mau Hagrid di pecat." Jawab Ron.

Aku menoleh padanya dan mengedikkan bahu acuh. Aku kembali menatap lurus ke depan, di mana ada penjaga dari Azkaban, lalu ayah Draco, Dumbledore dan Hagrid pergi mendekat ke arah Buckbeak.

Harry, Hermione dan Ron saling menguatkan saat melihat kepala Buckbeak dipenggal. Sementara aku hanya diam saja, menatap dengan intens. Adegan ini membuat ku teringat tentang masa depan, saat kepala ku dipenggal oleh Mattheo.

Kedua tangan ku terkepal erat.

"Aww!"

Seruan Ron membuat ku menoleh cepat ke arahnya. Ia memegang jari nya yang sedikit berdarah lalu menoleh pada tikus tanah yang berukuran cukup besar yang berlari entah kemana.

"Scabbers!" Seru Ron dan berlari mengejar tikus itu.

Aku menatap dengan bingung. Hermione dan Harry juga ikut berlari mengejar tikus tanah itu atau mengejar Ron. Aku tidak tahu, tapi aku ikut berlari juga mengejar mereka.

Sampai aku sadar jika kami berlari menuju pohon Whomping Willow. Membuat ku memberhentikan langkah begitu pula dengan Harry dan Hermione.

"Scabbers, kau kenapa mengigit jari ku?" Tanya Ron saat ia berhasil mendapatkan tikus tanah itu. Ku rasa itu peliharaan nya karna ia memberikan nama pada tikus tanah itu.

𝐓𝐈𝐌𝐄 𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋  || 𝐍𝐨𝐭𝐭 𝐭𝐰𝐢𝐧𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang