Ch 6.Master Magician (1)

896 129 8
                                    

Hai.... Welcome back,udah lama banget gk sih?maaf ya. Okey saatnya kita lanjut lagi.

Calistio saat ini terbaring di tempat tidurnya. Seorang Healer sedang memeriksanya. Dia adalah Frans Dullaf,  laki-laki 36 tahun itu adalah healer yang ada di akademi. Dia memiliki kekuatan penyembuhan yang hebat.

Frans mengatur napas nya, ia
baru saja selesai memberikan
penyembuhan ke pada Calistio.

"Bagaimana keadaan Yang mulia."

"Apa Pangeran baik-baik saja."

Dua orang di belakangnya bertanya serempak pada Frans saat dia berbalik.

Frans sedikit terkejut, ia menatap Louis dan Been bersamaan.

"Pangeran baik-baik saja. Beliau
hanya kelelahan karena terlalu memaksakan daya tubuhnya. Tapi itu akan membaik setelah beristirahat."
Frans menjelaskan.

Wajah mereka berdua mencerah
mendengar hal itu.

"Baguslah, terimakasih
Tuan Frans." Ucap Been.

Frans mengeleng pelan.
"Itu sudah tugas saya sebagai Healer di akademi ini. Karena tugas saya sudah selesai saya pamit, permisi."
Frans menundukkan kepalanya.
Lalu pergi meninggalkan kamar Calistio.

Been melihat kepergian Frans.
Dia menengok ke arah Louis.
"Terimakasih telah menolong Pangeran Calistio tuan muda
Louis, tapi bukankah kita harus
membicarakan sesuatu." Ucap Been.

Saat Louis membawa Calistio yang pinsan kembali membuat Been terkejut tapi dia tidak sempat bertanya alasannya. Baru beberapa hari sejak kejadian di danau dan sudah terjadi sesuatu lagi pada Calistio.

Louis menganguk.

"Iya kamu benar."
Dia menatap Calistio yang masih belum sadarkan diri terbaring di tempat tidurnya, dengan wajah tenang .

"Sebaiknya kita membicarakan
nya di luar." Louis berjalan keluar lebih dulu meninggalkan Been.

Been membenarkan selimut
Calistio.  "Selamat beristirahat Pangeran." Ucapnya, kemudian berjalan pergi.

Calistio membuka matanya setelah merasakan tidak ada siapa-siapa
lagi di kamarnya. Sejak tadi ia mendengarkan seluruh percakapan
mereka. Dia sedikit merasa bersalah pada Louis, Been pasti menanyainya banyak hal.

Dia duduk dan menyandarkan punggungnya. Calistio bernapas
lega, dramanya berhasil.

Ini adalah setengah kebohongan
yang ia lakukan untuk menipu seseorang. Benar setegah kebohongan. Calistio adalah anak
yang lemah, dia orang-orang tetap menganggapnya seperti itu untuk
saat ini.

Tapi kebenarannya tubuh Calistio memang lemah, staminanya sangat kurang. Jika dilatihan tanding tadi dia tidak memperkuat tubuhnya dengan mana, ia pasti sudah kalah sejak awal. Sebab itu juga ia menjadi kelelahan.

Calistio menatap lengan putihnya yang kurus. Dia ingin melatih daya tubuhnya, tapi saat ini akan sulit
di lakukan tanpa di ketahui orang-orang, apa lagi Benn. 

'Apa aku beritahu saja kebenarannya pada Benn.' Calistio mengelengkan kepala dengan pemikiranya itu.

"Tidak tidak. Lebih baik aku berfokus  untuk naik ke circle bintang dua." Ucapnya bermonolog.

Calistio kemudian membenarkan duduknya. Dia memejamkan mata
nya, fokuskan mananya pada jantung.
Sensasi sirkut mana mulai terasa di jantungnya. Untuk membuat circle bintang ke dua tidak sulit seperti hal nya circle pertama. Dia tau caranya dan mana Calistio yang melimpah juga semakin memudahkan nya.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang