First Love

205 14 0
                                    

"Nara! Cepat bangun atau kau akan terlambat pada hari tahun ajaran baru!"

Aku mengerang kesal seraya meregangkan badan. Aku duduk di sisi ranjang dengan mata terpejam. Hitung saja dalam 3 detik dan saat hitungan terakhir kau sebutkan, aku sudah jatuh tertidur pada saat itu. Oke, mulai. 3.. 2..

"KWON NARA, CEPAT BANGUN ATAU EOMMA AKAN MARAH!"

Aku membuka kedua kelopak mataku. Oke, tidak jadi tidur lagi. Eomma akan sangat menyeramkan saat marah.

"Ne, ne! Aku akan turun!" Aku segera berlari kecil menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

....
"Pagi, Nara!" Sapa seseorang di belakangku. Aku menoleh.

"Pagi juga, Seulgi," aku tersenyum. Di hari pertama ajaran baru ini, kebanyakan siswa-siswi sangat bersemangat. Apalagi dengan kelas baru dan teman-teman baru yang masih kejutan.

Aku segera mendekati mading yang sudah dikerubungi murid-murid yang ingin segera mengetahui dimana kelas barunya berada. Aku ikut menyelip di antara mereka berhubung badanku yang cukup kecil.

"Kwon Nara.." Aku menggumamkan namaku sendiri seraya mencari-cari namaku. Ini dia!

8. Kwak Haneul
9. Kwon Nara

Tunggu. Aku sekelas lagi dengan.. Haneul?

"Omo, omo, Kwon Nara! Kita sekelas lagi!" Terdengar pekikkan riang dari sebelahku. Aku segera menoleh.

"Haneul! Ini sungguhan?" Aku tertawa. Ia mengangguk senang. "Jangan-jangan kau meminta pihak sekolah untuk menyatukan kita di tahun kedua ini?" Tebakku asal. Ia menoyor kepalaku dengan tertawa geli.

"Hey, kalau sudah menemukan kelasmu, minggir, dong,"

Aku menoleh dengan kesal pada orang yang memberikan teguran tersebut.

Aku membeku.

"Kok malah liat-liat? Sana! Kalau mau bercanda jangan disini. Pikirkan yang lain juga dong,"

Aku meringis. "Mi-mianhamnida. Aku tidak akan mengulanginya lagi, Kai,"

Ia berdecak kesal dan segera melewatiku dengan menabrak pundakku pelan.

Sebanyak apapun kalimat kekesalan darinya yang di utarakan padaku, tidak akan merubah hatiku yang telah jatuh kepadanya.

Ya, ia Kim Jongin. Lelaki yang menjadi taksiranku selama 1 tahun terakhir di sekolah ini.

"Ih, menyebalkan," Haneul berkacak pinggang, lalu menoleh padaku. "Kajja, Nara. Kita cari tempat duduk yang enak di kelas."

Aku mengangguk dan mengekor Haneul.

.....
Aku tertawa kecil saat Rena, teman baruku, baru saja melontarkan lelucon konyolnya.

"Kurasa saat ia tidak akan muat memasuki pintu kelasnya," timpa Haneul yang membuat kami berempat tertawa.

"Haish.. Betapa dosanya kita membicarakan ia. Mari ganti topik!" Sohyun tertawa tertahan. Ia juga salah satu teman baruku.

Cklek!

Pintu kelas terbuka dan memunculkan kepala botak Minsuk seonsaengnim. Teman-temanku langsung berlarian kembali ke tempat duduknya. Kecuali anak lelaki bertampang preman namun lucu (yang bahkan belum kuketahui namanya) yang berdiri di depan loker yang berada di belakang bangku Nara.

"Pagi, semua," sapanya yang langsung disambut baik siswa baru kelas ini. "Saya lihat kalian sudah saling mengenal. Dan, hari ini kalian mendapat teman baru. Saya harap kalian dapat menjadi teman baik dengannya." Ujarnya. Wah, ada anak baru?

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang