Dia

83 9 0
                                    

"Lo beneran cukup minum jus doang?" Songhwa mengangguk meyakinkan Wonyoung, saat ini mereka sedang berada di kantin dan Songhwa membeli jus untuk ia minum.

"Ya udah, gue beli makanan dulu," Wonyoung berjalan menjauh dari tempatnya berada.

Songhwa menghela nafasnya pelan, ia menatap kertas kecil berwarna biru yang ia terima dari Taesan. Memang benar, jika sekilas dilihat itu seperti tulisan Taesan, akan tetapi jika dilihat lebih teliti, tidak seperti tulisan pria itu.

Seminggu yang lalu, kertas itu Songhwa temui pada laci mejanya, ia sudah membaca tulisan itu sekilas dan memang ia berpikir jika Taesan lah yang menulisnya, oleh karena itu ia abaikan dan menyimpan kertas itu pada saku roknya.

Ucapan Taesan ada benarnya, masa iya pria itu mengajaknya pergi ke tempat yang selama ini ia benci? Jika benar ini adalah ulah dia... Apakah orang itu kembali?

Dia, yaitu pelaku yang selalu meneror Songhwa, dengan mengatakan bahwa Songhwa lah penyebab pacarnya tiada. Pacar orang itu, lebih tepatnya, sepupu Songhwa, Park Sunghoon, ia berumur lebih tua 2 tahun darinya. Sunghoon bahkan lebih dekat dengan Songhwa daripada Sungho yang merupakan kakak kandungnya sendiri, selain karena sudah dekat sejak kecil, rumah keluarga mereka juga bersebelahan. Sayangnya, pria tampan dan juga baik hati itu harus kehilangan nyawanya sekitar 1,5 tahun yang lalu.

Saat itu Songhwa masih baru beberapa minggu memasuki sekolah menengah atas, ketika ia bersekolah, Songhwa memang selalu diantar jemput oleh Sunghoon. Dan seperti biasa, saat pulang sekolah, Songhwa akan menunggu Sunghoon di cafe ice cream yang letaknya tidak jauh dari sekolah, pria itu memiliki kelas tambahan karena sudah berada di kelas akhir. Niatnya, setelah mengantar Songhwa pria itu akan menghabiskan waktu bersama kekasihnya.

Sambil menunggu, Songhwa memesan sebuah ice cream untuknya dan juga Sunghoon. Seperti biasa, ia menunggu di dekat jendela cafe, karena dari situ ia dapat melihat jalanan diluar. Saat netranya menangkap Sunghoon yang berada di seberang, ia langsung keluar dari cafe dan menyapa Sunghoon. Pria itu tersenyum ke arahnya.

Sebelum menyebrang, Songhwa menengok kanan dan kiri, memastikan tidak ada kendaraan yang lewat, dirasa aman, barulah ia berani untuk melangkahkan kakinya. Akan tetapi, sebuah mobil yang dikemudikan oleh pengendara mabuk melesat dengan kecepatan tinggi. Songhwa yang tidak menyadarinya tetap melangkah riang sambil mengangkat kedua cup ice cream ditangannya.

Berbeda dengan Sunghoon, pria itu menyadari hal itu. Ia langsung membanting motor yang sedang ia naiki dan berniat berlari ke arah Songhwa. Akan tetapi, pengemudi yang mabuk itu terkejut dengan kehadiran Songhwa dan malah membanting stirnya ke kiri, tepat dimana Sunghoon berada.

Kejadian itu terjadi begitu cepat. Bagaimana dengan Songhwa? Langkah riang gadis itu langsung terhenti, bahkan cup ice cream ditangannya pun langsung terjatuh ke jalanan.

Mobil yang menabrak Sunghoon berhenti karena menabrak motor milik Sunghoon, dan pengemudi langsung dihakimi oleh para warga.

Langkah Songhwa terseok-seok, air mata tiba-tiba saja keluar deras membasahi pipinya, ia menghampiri tubuh Sunghoon yang tergeletak di jalan raya akibat terpelanting, saking kencangnya laju mobil itu. Songhwa tak bisa berkata-kata melihat tubuh Sunghoon yang berlumuran darah dimana-mana.

"K-kak Sunghoon... KAK!!!" Songhwa menepuk pipi Sunghoon pelan, "KAK BANGUN KAKK!!" tak ada balasan yang ia terima, pria itu tidak sadar, "Kak Sunghoon..." Ia mencoba menggoyang-goyangkan tubuh pria itu, tapi tak ada reaksi apapun. Peristiwa itu mengundang banyak perhatian orang-orang yang ada disana. Ada yang sibuk mendokumentasikan, ada yang sibuk menghajar pelaku, dan untung saja sudah yang memanggil ambulans.

Di lain sisi, seorang gadis baru saja keluar dari gerbang sekolah, ia terheran melihat kerumunan yang tidak jauh dari sana. Dan ketika mendengar jeritan Songhwa yang mengucapkan nama Sunghoon, terkejutlah gadis itu, matanya melebar dan berlari membelah kerumunan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

X | Taesan [Update sesuai mood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang