DOPPELGANGER

355 48 10
                                    

"Gue bakal tetep ngelindungin lo, Taufan..."

Halilintar Azariandra

— Halilintar Azariandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Halilintar melepas tali apron yang sebelumnya ia ikat melingkari pinggang. Setelah selesai dengan urusan dapur, ia menggantung kembali apron pada kapstok pada dinding.

Kaldu ayam yang masih hangat sudah Halilintar sisihkan pada mangkuk terpisah. Taufan tipikal orang yang menurut Halilintar punya cara makan bubur yang unik.

Jika kebanyakan yang beredar hanyalah tim bubur di aduk dan tidak di aduk, maka Taufan membuat inovasi baru berupa bubur di cocol kuah kaldu.

Iya, Taufan akan menyendok bubur dan beberapa toping pelengkapnya, merendamnya sebentar dengan kuah kaldu, baru melahapnya.

Menurut Taufan, cara makannya itu membuat bubur tidak terkesan berlendir dan semakin lembek akibat terlalu lama terendam kuah kaldu.

"Sip!" Halilintar hendak mengangkat nampan berisi sarapan untuk Taufan. Ia berhenti begitu matanya bertemu dengan botol yang berisikan sabun cuci piring yang ada di dekat wastafel.

"Nggak bakal ketahuan, campur aja sedikit."

Bisikan itu datang menembus indra pendengaran Halilintar, membuatnya cepat-cepat menggelengkan kepala.

Dengan kondisi Taufan yang masih tak berdaya, akan sangat membahayakan jika Halilintar lengah sedikit saja.

"Taufan itu benalu..."

"Bunuh Taufan..."

"Ayo, Halilintar Azariandra..."

"DIAM!" Halilintar tidak kuat lagi dengan suara-suara yang seakan masuk dan hendak mengambil alih tubuhnya. Ia berteriak dan berhasil menghentikan suara-suara tadi.

Beberapa peralatan memasak yang di gantung mendadak bergoyang-goyang sendiri, beberapa di antaranya jatuh dan menciptakan bunyi yang bergema karena bertabrakan dengan lantai.

Padahal hari masih sangat pagi, namun gangguan itu kembali datang tanpa permisi. Halilintar memutuskan untuk melanjutkan langkahnya menuju kamar Taufan.

Pelan-pelan Halilintar menaiki tangga, berjalan di area lantai dua hingga ia sampai di depan kamar Taufan yang pintunya sengaja tak ditutup rapat.

"Fan, sarapan dulu." Halilintar meletakkan nampannya di tepi ranjang. Memastikan permukaannya cukup rata agar makanannya tak tumpah di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SULUNG - BBB FANFICTION [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang