" LO DAN KAKAK LO YANG LUMPUH ITU ADALAH ANAK HASIL PEMERKOSAAN "
- angga trisatria katipuja
" terimakasih sudah mengizinkan saya mencintai kamu sampai akhir "
- kenny atarta
waktu menunjukkan pukul 7 malam dan kanana kini bersama ka dikta di ruang tamu sedang berbincang bincang sambil menonton drama korea . . .
kanana melihat ponselnya , chat yang ia kirim ke Kenny masih belum di balas bahkan tidak di baca membuat perasaan kanana tak enak . . .
" ka , perasaan aku ko ga enak ya " ucap kanana
mengetahui sang adik memiliki firasat buruk , ka dikta mencoba menenangkan kanana . . .
" bismillah ga ada apa apa ya " jawab ka dikta
" aku sayang kakak " ujar kanana
" kakak juga sayang kamu kanana " jawab ka dikta
entah sebuah firasat atau sebuah kode dari sang maha kuasa , tapi perasaan ka dikta semakin tak enak . . .
ka dikta memutuskan untuk sholat dikamar dan meninggalkan kanana diruang tamu yang masih terbaring di sofa . . .
disaat ka dikta sholat , kanana merasa sakit di sekujur tubuh hingga membuat suhu tubuh nya mendingin dan wajah memucat . . .
ka dikta baru selesai sholat , hati nya semakin tak terkendali rasanya seperti ada sesuatu hal besar yang buruk dan akan terjadi, dia berniat menghampiri sang adik namun betapa paniknya saat ia menghapiri kanana dan melihat kanana sudah pingsan dengan tubuh dingin dan wajah pucat membuat ka dikta panik hingga menelfon arkana untuk membantu nya membawa kanana ke rumah sakit . . .
arka datang dengan mobilnya , tak sampai 10 menit karena sepanjang jalan arka membawa mobil dengan kecepatan tinggi . . .
" kakak arka gendong kanana dulu sebentar ya " ucap arkana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
arkana membawa kanana ke hospital family tempat dimana kanana dan ka dikta dulu juga pernah di rawat . . .
diperjalanan arka sempat mengabari jhordhan dan kenny , jhordhan otw kerumah sakit tapi arka bingung dengan kenny yang sampai sekarang tak membalas pesannya . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
