Taehyung mendatangi apartemen Jungkook pada sore hari setelah selesai pekerjaan nya. Taehyung menekan pin pintu Jungkook dan berhasil. Taehyung berjalan mendekati Jungkook yang sedang menonton film.
"Kenapa kemari..? Belum puas menghancurkan aku..?" Tanya Jungkook.
"Aku minta maaf kepada mu kook. Ku mohon padamu jangan mengganggu hoseok lagi." Taehyung duduk di sebelah Jungkook.
"Seharusnya kau tidak kembali ke padanya Hyung. Karena aku sedang mengandung anak mu.!!" Jungkook melempar tespek kehamilan pada taehyung.
Taehyung mengambil tespek itu dan membulatkan matanya. Tangannya gemetar karena sungguh dia tidak mengharapkan kabar kehamilan Jungkook.
"Kau harus segera menikah i ku. Aku tidak mau anakku lahir tak mempunyai appa..!!" Jungkook menoleh kearah taehyung.
"Tidak..!! Aku tidak mungkin menikah i mu kook.. sungguh ini ahhh shiball..!!" Taehyung meremas erat tespek kehamilan Jungkook.
"Kenapa..?? Kau sudah menghancurkan aku dan kini kau tidak mau menikah i ku..?? Kau jahat Hyung..!!" Jungkook mengguncang lengan taehyung.
"Karena memang dari awal kau yang menggoda ku untuk menyetubuhi mu kook..!!" Taehyung melihat wajah Jungkook yang menahan air matanya.
"Lalu bagaimana dengan anak kita Hyung. Aku tidak mungkin menggugurkan kandungan ku.." Jungkook mengelus perutnya.
"Maaf. Aku harus pergi." Taehyung bangkit dan langsung meninggalkan Jungkook.
Jungkook mengambil tespek kehamilan nya yang terjatuh ke lantai saat taehyung bangkit. Jungkook menahan rasa pedih dan mengelus perutnya yang masih rata.
"Tenang saja nak appa akan mengambil apa yang akan menjadi hakmu..!"
***
Jimin berjalan mendekati yoongi yang masih sibuk dengan laptop nya. Jimin memeluk tubuh yoongi dari belakang kemudian mencium pipi yoongi sedikit lama."Muahh.. kau masih lama Hyung ie..?" Jimin mengusap lembut pundak yoongi.
"Eumm. Iya sayang. Ini tiba-tiba banyak sekali tugas masuk. Ada apa..?? Kau menginginkan sekarang..?" Yoongi mencium telapak tangan Jimin.
"Ani. Aku hanya bertanya karena dari tadi kamu sibuk dengan benda kesayangan mu..!!" Jimin memainkan rambut yoongi.
"Maaf Jimin. Setelah ini selesai aku akan fokus pada mu."
"Hyung, tadi aku kerumahnya taehyung untuk menemui hoseok. Dan kau tahu Jungkook mengamuk pada hoseok."
"Waee..?? Huff pasti taehyung penyebabnya. Aku juga heran pada taehyung kenapa selalu salah bertindak."
"Entahlah Hyung. Aku buatkan kopi ya..?"
"Tidak Jim. Aku sudah minum tadi. Buatkan aku teh saja ya..?"
"Baiklah Hyung. Aku buatkan dulu yah."
"Iya sayang. Terima kasih.
Jimin segera berjalan kearah dapur. Yoongi mengambil ponselnya yang berbunyi. Ternyata Yerin yang menelpon. Yoongi menekan tombol hijau.
"Hallo. Kenapa..?
"Oppa hiks tolong Yori sedang panas dan selalu memanggil nama mu. Bolehkah kau kemari..?"
"Astaga. Baiklah aku akan kesana sekarang."
Panggilan terputus. Yoongi langsung menaruh laptop nya di meja dan mengambil kunci mobilnya. Yoongi panik dan buru buru keluar dari rumah. Dan lupa untuk pamit kepada Jimin.
Jimin hati hati membawa secangkir teh hangat untuk yoongi. Tetapi pandangan nya tidak menemukan yoongi dan hanya melihat laptop nya saja. Jimin mendengar suara mobil pergi meninggalkan rumah. Jimin menaruh cangkir teh kemudian berlari menuju jendela dan melihat mobil yoongi meluncur cepat.