Kicauan burung terdengar saling bersahutan, ada sebuah telaga kecil disamping perbatasan desa Kamui yang terletak di wilayah timur kekaisaran Uchiha, terdapat beberapa gundukan tanah yang terlihat seperti bukit, tidak jauh dari situ sekumpulan penjaga perbatasan melambaikan tangan, rombongan kekaisaran segera mendekat dan berhenti. Para penjaga perbatasan segera membungkuk hormat di depan putra mahkota,
"Hormat kepada putra mahkota, kami sudah menunggu kedatangan anda, kaisar mengirim perintah melalui surat untuk membantu kelancaran misi anda", Sang kepala, Idate membuka percakapan dengan suara lantang.
"Hn.....".
Kakashi menarik tali kekang kuda dan maju ke depan,"Terimakasih Kepala Idate, kami akan beristirahat sepuluh menit disini setelah seharian penuh melewati desa Byakuugan", Idate mengangguk dan memerintah anak buahnya untuk mengambil alih kuda-kuda agar dibawa ke telaga kecil. Rombongan putra mahkota turun dan segera membasahi wajah mereka dengan air sumur galian, mereka mengambil cawan dan meminum beberapa teguk untuk memulihkan dahaga, tempat ini sangat panas. Naruto terlihat seperti akan berendam diri dibandingkan membasuh wajah, Kiba yang melihatnya terkekeh. Sasuke merasa rambutnya sangat lembab, ia dibantu salah satu prajurit yang bertugas melayaninya untuk membasuh muka, dan rambutnya sudah digulung tinggi. Setelah itu ia pergi untuk mendekati Kakashi yang sedang duduk nyaman ditempat peristirahatan para penjaga, yang terbuat dari bilah bambu.Kakashi melihat Sasuke bergabung bersamanya, ia tersenyum melihat putra mahkota berkeringat banyak dan kelelahan terpancar dari sorot matanya, sejauh ini pemuda itu tidak banyak bicara dan lebih banyak diam, mungkin setelah melihat kondisi di desa Kamui yang paling parah dampak kekurangan pangan sehingga membuat anak-anak disana kurus, para lansia banyak terserang penyakit, dan bayi yang lahir secara cacat. Ia menepuk pundak Sasuke pelan dan si empunya mengernyitkan keningnya, seketika Choiji datang dan menawarkan beberapa anggur segar yang mereka dapat dari desa Byakuugan, sebanyak dua kantung besar dan satu kantung sudah diberikan kepada anak-anak di desa Kamui, putra mahkota memberikan secara sukarela.
"Bagianku berikan saja kepada para penjaga", celetuk Sasuke yang sedang memegang cawan dan kembali meneguk minuman.
Kakashi tertawa, ia melihat Sasuke yang sedari tadi terus meneguk minuman, tiba-tiba Sasuke terbatuk dan Kakashi segera menepuk-nepuk pundaknya.
"Inilah akibatnya jika kau terburu-buru", Sasuke menatapnya dengan tajam, kemudian ia melihat Lelaki bersurai perak itu membagi anggurnya dan menyisihkan sebagian,"Nah, ini untukmu. Makanlah, Jangan sungkan putra mahkota", Sembari beranjak dan memanggil Kiba yang sedang berdebat dengan Naruto, mereka sedang memperkirakan berapa hari lagi hingga sampai ke kekaisaran Haruno, sudah lima hari semenjak mereka meninggalkan istana.
"Seharusnya kita bisa melewati jalur ini Naruto, kenapa bersusah payah melewati gurun pasir di depan", jari telunjuknya menekankan posisi di peta.Naruto menggeram frustasi, ia sudah menjelaskan berkali-kali.
"Naruto, panggil prajurit untuk merapat, kita akan segera berangkat", suara Kakashi mengakhiri perdebatan mereka, Kiba dengan segera menggulung peta dan menyerahkan kepada Choiji. Sementara Kakashi menghampiri Idate untuk meminta sepuluh orang penjaga perbatasan, mereka akan mengganti kuda dengan unta setelah melewati jalur bukit ini, jadi para penjaga bertugas untuk membawa pulang kuda ke sini.Mereka sudah siap dan segera berangkat, Idate membungkuk hormat kepada putra mahkota dan setelah itu terdengar gemeletuk kaki kuda yang semakin menghilang ditelan bukit.
Mereka sudah berganti kendaraan dengan menggunakan unta, para prajurit diberikan topeng guna untuk menghalau angin kencang yang menerpa wajah, sehingga memudahkan berbicara.
Kakashi membuka suara,"Dengar, ini akan menjadi sulit, jangan pernah melihat kebelakang, karena arah angin sewaktu-waktu bisa berubah. Jadi tetap berpegangan erat pada tali, ini akan memakan waktu tiga jam. Putra mahkota akan berada di tengah dan lindungi di kedua sisi, mengerti".
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Choose (Sasusaku)
Historical FictionSaat di penghujung cinta yang membara, selalu saja ada gejolak yang menghambat asa. Dikala hati menanggung lara, kau bahkan lebih dahulu menyadari. Hinata seorang putri bangsawan yang menjadi pelayan dari putra mahkota Uchiha, Sasuke Uchiha. Demiki...