“Keadaan makin buruk ya." Mina duduk di sebelah Lisa di kelas sambil menatap ke sekeliling, beberapa orang tampak langsung berbisik-bisik melihat Mina mendekati Lisa.
Lisa menoleh ke arah Mina dan tersenyum sedih, "Maafkan aku."
"Tidak perlu minta maaf." Mina terkekeh,
"Pendapat orang-orang yang picik dan dangkal sama sekali tidak mempengaruhiku. Aku senang dengan yang kulakukan, lagipula aku dulu sama sepertimu, tidak punya teman."
Lisa menoleh ke arah Mina dan menatap dengan tertarik, "Benarkah?" Mana mungkin orang secantik Mina dan tampak jelas dari keluarga berkelas pula bisa merasakan tidak punya teman?
"Aku dulu sering sakit-sakitan dan tinggal kelas. Pada akhirnya aku harus diam di dalam rumah dan menjalani perawatan." Mata Mina menerawang jauh, "Dan kemudian teman-temanku hanyalah para dokter dan perawat dan hilir mudik."
'Kau sakit apa?"
"Bukan sakit yang penting." Mina memalingkan muka dan menatap buku di tangannya, "Sekarang aku sudah sembuh, dan aku masih tidak suka membicarakannya." Lalu perempuan itu menatap Lisa dengan mata bulatnya yang begitu bening, "Maafkan ya."
Lisa langsung luluh dan tersenyum pengertian pada Mina, "gwaenchana. Yang penting sekarang kau sudah sembuh."
"Ya. Aku senang bisa berteman denganmu Lisa." jawab Mina, setengah berbisik.
***
"Kau sedang apa?" Jungkook tiba-tiba saja muncul di dapur dan mendapati Lisa sedang memanaskan sesuatu dan mengaduk-ngaduknya di panci, lelaki itu tampak tertarik dan melangkah memasuki dapur, mendekat ke arah kompor, kemudian mengernyit, "Apa itu?"
Lisa menoleh dan menatap Jungkook dengan malu, dia tidak menyangka akan dipergoki Jungkook di dapur selarut ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Destiny (The Story Of Jeon Jungkook X Lalisa)
RomanceLalisa dianggap beruntung karena beasiswa dan tinggal di mansion Jeon, tetapi sebenarnya dia hanya ingin lulus sekolah dan hidup mandiri. Sementara itu, Jeon Jungkook, yang curiga pada semua orang, merasa berutang budi kepada Lalisa setelah banyak m...