• bab 4 •

33 6 0
                                    

gue come back, so baca dengan nyaman pakai lagu biar gak hening, happy enjoyy(⁠◠⁠‿⁠◕⁠).

                           ---------------

Di pagi hari yang cerah, suara burung berkicauan, angin yang begitu kencang hingga suasana menjadi dingin dan tenang.taufan bangun dari  tempat tidurnya, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 07.00, taufan yang setengah mengantuk pun pergi ke kamar mandi.

Sekarang adalah hari Sabtu dimana sekolah SMK pwa school libur.taufan yang santai mandi karena ia dirumah sendirian, ayahnya pergi kerja tanpa bilang ke taufan.setelah mandi taufan berganti pakaian dan sarapan.

"Huh sendirian dirumah tanpa ada siapapun, jadi keinget dulu pas gue masih kecil sendirian dirumah tapi tiada makanan, jadi hari ini bisa sepuasnya gue lakuin apapun" kata taufan yang hatinya senang.

Taufan mencuci piring dan pergi ke ruang bawah tanah, ia mencari perlengkapan untuk membuat haverboard.taufan mengotak atik barang kesana kesini sampai berantakan dan akhirnya ia menemukan apa yang ia cari.

Taufan langsung membuat haverboard dengan cara melihat gambar yang ia gambar kemarin, jika ia kebingungan ia akan mencari tutorial di media sosial.taufan sedang fokus apa yang ia buat.

                           --------------

Setelah berapa lama taufan sudah selesai membuat rangkaian haverboard, ia akan melukis gambar yang ia mau.taufan yang capek akhirnya beristirahat dan minum dengan santai.

"Huftt, capek juga buat ini haverboard, tapi gak apa apa deh yang penting bisa buat jalan jalan" ucapnya yang bermain ponsel.

Taufan yang masih santai tiba tiba ia dikejutkan oleh solar yang berdiri didepan pintu ruang bawah tanah.taufan sontak kaget hingga ia tersedak.

"Astaghfirullah...uhuk...uhuk...lo ngapain tiba tiba berdiri disitu, untuk gak mati gue" ucap taufan yang mengelus dadanya.

"Iya maap, tadi gue lewat depan rumah lo, dan pintu lo terbuka yaudah gue masuk siapa tau ada maling, lalu gue lihat pintu kamar lo juga terbuka yaudah gue masuk dan ya gue kesini" kata solar yang melihat sekeliling taufan.

"Kalo mau kesini tu bilang jangan seenaknya aja masuk kerumah orang, bay the way udah lo tutup pintu depan?" Tanya taufan.

"Udah, wait...kok berantakan? Lo buat apa?" Tanya solar yang memegang kabel di depannya.

"Oh ini gue mau buat haverboard kayak punya gue dulu" jawabnya.

"Ouh yang bisa terbang itu kan? Kalo lo butuh bantuan bilang bikin sendiri tuh susah" kata solar yang berdiri.

"Iya, ini juga masih buat rangkaian" ucap taufan yang meletakkan minumannya.

"Yaudah gue bantu sampai selesai" kata solar.

Taufan mengangguk dan berlari kearah solar, mereka berdua fokus mengerjakan.

                           -------------

Disisi lain, baliung sedang mengerjakan tugas di jakarta.ia akan pulang beberapa tahun lagi.beliung sangat sibuk hingga ia lupa jika adiknya baik saja atau tidak.

"Oh iya gue lupa adik gue, mana belum gue kabarin lagi, dia ngapain ya sekarang?" Tanya pada dirinya sendiri.

Beliung tak pikir lama ia mengambil ponsel dan menelepon adiknya taufan.beberapa menit tak ada jawaban beliung mulai agak panik tak biasanya adiknya begini.

Beliung mengirim pesan kepada solar hanya solarlah yang dia percaya.beberapa menit ada notifikasi dari solar.beliung menutup ponselnya, ia merasa lega jika taufan baik baik saja.

I've Granted Father's WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang