• bab 5 •

21 5 0
                                    

Heyyo brow gue come back, so langsung aja happy enjoyy.

                             -------------

Pagi hari yang begitu cerah, suara ayam berkokok dan burung berkicauan.hari ini hari senin dimana semua murid berangkat ke sekolah, taufan yang masih tertidur akhirnya bangun karena suara jam yang begitu berisik.

Taufan yang masih ngantuk itu pun beranjak dari tempat tidur, ia akan pergi mandi dan berpakaian dengan rapi.setelah berpakaian taufan membenarkan dasi nya dan mengambil tas sekolahnya.ia akan turun ke dapur untuk sarapan.

Taufan melihat bahwa rumahnya sudah sepi, seperti biasa ayahnya pergi kerja tanpa berpamitan.taufan yang sudah terbiasa dengan hal itu pun mengabaikannya, ia mengambil nasi dan melihat lauk yang sudah ada di meja.

"Siapa yang membuat ini? Gue baru bangun anjir, ayah?....ahh gak mungkin, tapi kalo benar....tumben sekali" kata taufan yang duduk dengan heran.

Tanpa berpikir panjang, taufan langsung makan dengan tenang.setelah makan ia mengambil sepatu dan bergegas pergi ke sekolah.taufan yang mengambil motornya pun melesat pergi.

Dalam perjalanan menuju sekolah taufan bertemu dengan seseorang yang sedang menyeberang, sontak taufan mengerem motornya.ia turun dari motornya dan meminta maaf kepada orang yang hampir menabraknya.

"Maaf kak, saya gak lihat tadi" ucap taufan menunduk.

"Gak apa apa, santai aja dik, saya juga salah gak lihat Kana dan kiri" kata orang didepan taufan.

Taufan berdiri ia melihat wajah yang mirip dengan solar.taufan mau bertanya tapi jam sudah menunjukkan pukul 06.49 yang artinya akan masuk sebentar lagi, akhirnya ia naik motornya dan meminta maaf dengan orang yang hampir ditabraknya.

Beberapa menit, taufan sampai di sekolahnya.ia memarkirkan sepeda motornya dan berlari ke kelas, sampainya dikelas ia menaruh tasnya dan duduk.

Tiba-tiba blaze datang dan menyampaikan berita kepada taufan yang sedang duduk santai dibangkunya.

"Pan, pan ada berita nih" kata blaze yang sampai didepan taufan.

"Hah!? Berita apaan?" Tanya taufan heran.

"Tadi pas gue sampai disekolah, para murid berlarian kearah belakang sekolah, terus gue ngikut lah ya siapa tau ada kejadian gelut gitu, ternyata ada yang meninggoy" kata blaze mengambil tempat duduk.

"Yang bener aja lu, mana ada tiba-tiba ada yang meninggoy di sekolah" kata taufan tak percaya.

"Ish, lu mah selalu gak percaya, Coba lu lihat deh dibelakang sekolah yang arahnya ke...mana itu..arg arah mana itu?" Tanya blaze kebingungan karena ia gak tau arah sekolahnya.

"Oh arah belakang yang menuju tempat voli itu?" Tanya taufan.

"Nah, iya itu...gimana kalo kita kesana siapa tau orang yang kita kenal" kata blaze yang menarik tangan taufan.

"Hah...anjir.."

Blaze menarik tangan taufan, sontak taufan kaget karena tiba-tiba blaze menarik tangannya.taufan pun pasrah dengan blaze yang bersemangat karena ada kejadian yang tidak terduga.

Akhirnya taufan dan blaze sampai di belakang sekolah, yaitu tempat para murid melakukan olah raga voli.semua murid dan guru berkerumun ditempat kejadian, taufan mendengarkan percakapan para murid lainnya yang bilang ada yang mati dengan cara pakai ilmu hitam dan ada yang bilang dibunuh sama seseorang.

"Blaze, lu pernah denger atau info tentang sekolah ini kagak?" Tanya taufan yang tiba-tiba.

"...sebelumnya gue gak tahu...tapi ada seseorang yang tahu tentang sekolah ini" kata blaze.

I've Granted Father's WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang