Matahari pagi mulai memancarkan cahayanya di wajah qila, sepertinya qila sial hari ini karena ia terlambat bangun hari ini, ia merutuki dirinya karena tidur setelah sholat subuh tadi, sangat menjengkelkan batin qila.
Qila langsung bangun dari tidur nya dan siap siap untuk mandi dan tidak lupa qila sholat dzuhur lebih dulu, ia punya janji temu hari ini dengan sahabat kecil nya yang baru berkunjung ke kota qila tinggal , setelah qila siap ia menyempatkan untuk melihat notif hp nya, terdapat pesan dari fatir ia tidak membalasnya sekarang ia akan membalasnya nanti, entah kapan jika qila sempat?. Bisa dilihat qila tidak terlalu tertarik oleh lelaki tersebut tetapi kita tidak tau nantinya.
Sebelum keluar rumah ia melihat jam yang ada di tangannya, qila menggerutu karena ini sudah jam 2 lewat, ia dengan cepat mengambil handphone nya untuk menghubungi temannya apa ia udah ada di sana.
"Assalamualaikum, nabila kamu udah ada di café?" Tanya qila dengan panik
"Waalaikumsalah qila, aku baru sampe 20 menit yang lalu kok, emang kenapa?"jawab nabila sahabat kecil qila
"Maaf ya aku lambat soalnya ketiduran"
"Iyya ngak papa, buruan ke sini yaaa, assalamualaikum"
"Iyya waalaikumusallam"
Aqila pun dengan cepat mengambil motornya yang ada dihalaman rumah dan langsung berangkat tidak lupa ia juga berpamitan kepada orangtuanya walau hanya dibalas dengan deheman saja. Nabila adalah sahabat dari kecil qila bisa di bilang saat di dalam Rahim mereka udah janjian untuk menjadi sahabat? Qila tertawa saat memikiran hal tersebut.
Sesampainya qila di café tersebut ia langsung memarkirkan motornya lalu masuk kedalam café. Saat berada di dalam qila mencari keberadaan sahabatnya setelah menemukannya ia langsung menghampiri sahabatnya tersebut sambil merentangkan kedua tangannya yang berarti ia ingin memeluk nabila dan itu disambut dengan hangat oleh nabila.
"Ilooooo aku rindu banget sama kamu huhu"Sahut nabila dengan suara bergetar menandakan ia akan menangis
"Ciooooo aku juga rinduuu, kamu sih main pindah rumah segala ngk seruuu bangettt huuu"Balas qila dengan suara yang dibuat jengkel
Mereka pun menghentikan acara pelukan tersebut dan melanjutkan untuk saling bertukar cerita, mereka mengobrol sampai lupa waktu kalau sudah sore aja, qial menepuk jidatnya karana lupa membalas chat lelaki itu, nabila yang melihatnya pun heran akan kelakuan sahabatnya itu. Qila pun menyempatkan membals chat fatir sambil mengobrol dengan nabila.
"Assalamualaikum qila"
"Lohaa ada orang"
"Waalaikumusallam fatir, maaf baru balas"
"Iyya, issokei"
"gimana tidurnya, nyenyak?"
"alhamdulillah nyenyak"
"Kakak?"
"alhamdulillah nyenyak juga"
"kamu udah makan belum?"
"aku udah makan kok, emang kenapa?"
"enggakk kok"
"eh bentar malam kamu ada janji ngk?"
"enggak ada kok, kenapa?"
Untuk beberapa saat ngak ada balasan dari fatir, saat qila hendak menaruh hp nya di meja dan berniat melanjutkan obrolannya dengan nabila tiba-tiba hp qila berdering pertanda ada yang menelfon qila, saat qila melihat layar hp nya tertara dengan jelas nama "fatir" qila sempat ragu untuk menjawab telfon tersebut hingga nabila berkata "angkat qilaa" saut nabila dengan lembut.
Qila pun mengangkat telfon fatir dan terdapat suara yang berat di Seberang sana, yang membuat qila merasa ada kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya.
"assalamualaikum, halo qila?" saut fatir dengan lembut, ah sial ini baru suaranya aja jantungku sudah tidak karuan, gerutu kila di dalam hatinya
"iyya waalaikumsalam kak, kenapa nelfon?"jawab qila dengan suara yang datar saat dua kalimat terakhir.
"kamu kan ngak ada janji malam ini, aku rencana mau ajak kamu nonton bioskop mau ngak?"jawab fatir
"kalau boleh tau jam berapa kak?" qila berfikir ngk ada salah nya untuk mencoba bukan, nabila yang mendengar percakapan mereka hanya tersenyum kecil, ya qila men speaker telfonnya agar nabila juga dapat mendengar nya.
"selesai sholat maghrib bisa?" saut fatir, rasanya tidak sabar mendengar jawaban qila
"aku sih bisa kak, tapi kakak berani ngak izin ke mamah aku?" jawab qila ngk enak, karena memang qila adalah anak yang di kekang dengan orang tua nya, jika qila ingin keluar rumah Bersama orang lain, siapa pun itu harus konfirmasi dulu di mamah qila. Rasanya qila capek
"bisa kok, kamu kirim aja lokasi rumah kamu yaa, nanti aku yang minta izin di mamah kamu"saat menjawab itu fatir sempat berfikir hingga ia dengan mantap menjawab bisa.
"iiya bentar aku kirim yaa, kalau gitu udah dulu ya kak see u, assalamualaikum"
"iyya waalaikumsalam"saut fatir, sebuah senyum terukir di wajahnya
Jangan tanyakan kabar qila saat ini ia masih diam membeku saat fatir mengiyakan untuk izin di mamah qila, di satu sisi ia senang karena ini pertama kalinya ada lelaki yang berani izin di mamah qila, tetapi di sisi lain ia takut fatir bertemu dengan mamanya ia takut izin fatir di tolak oleh mamah nya. Nabila yang mendengar dan menyaksikannya pun hanya bisa menenang kan qila, "ngak papa kok, pasti tante izinin fatir fatir itu" saut nabila
kek nya aku bakal rajin up deh jand lupa bintangnyaaaaaaa
luv u raeder kuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
our story
Short Storysejak hari itu aqilah menyesali dirinya karena menyetujui untuk dekat dengan pria yang memberinya banyak luka