Chapter 2 🍭

1.1K 106 9
                                    

"Chiki, are you okay?" Rami menepuk pelan bahu adiknya berharap semua air mata yang ditumpahkan Chiquita mulai berhenti.

Karna Chiquita tidak berhenti menangis, Rami mengurungkan niatnya untuk meninggalkan adiknya.

"Gapapa adek, ayo nafas pelan-pelan" ucapnya sambil memeluk tubuh dingin adiknya.

Chiquita membeku menerima perlakuan Rami yang sangat manis membuatnya menjadi bingung namun dirinya sangat senang.

Ruka datang mengeser tubuh Rami "adek, kamu kenapa sayang?" tangan Ruka menggenggam tangan adiknya berharap ada energi yang tersalurkan.

Ruka menatap datar Rami "kamu apain adek?" ujarnya mampu membuat Rami panik.

Rami menggeleng keras "enggak kak aku liat dia udah sesek nafas gitu, demi Tuhan aku ga berani nyakitin Chiki"

Chiquita menahan tubuh mungil kakak sulungnya "kakak, adek ga diapa-apain ko sama kak Rami" Chiquita memeluk Ruka.

"Tadi anxiety adek kambuh, adek lupa beli obatnya kemarin habis" ujar Chiquita membuat Ruka menatap adiknya khawatir.

"Adek kenapa ga bilang ke kakak sih? kalau tau begitu tadi sebelum pulang kakak bisa mampir ke apotek"

Chiquita menggeleng sembari mengeratkan pelukannya kepada Ruka "kak, aku ga mau ngerepotin kak Ruka" ucapannya mampu membuat Ruka kesal.

"Adek denger, mau sampe kapanpun kamu itu tanggung jawabnya kakak tolong jangan pernah berfikir kalau kamu itu merepotkan atau menyusahkan kakak" ucapan sambil menatap Chiquita yang diam dipelukannya.

Rami berdehem membuat Chiquita maupun Ruka menatapnya bingung "loh kamu masih disini? balik kekamar sana" ujar Ruka mengusir adiknya.

Rami memutar matanya lalu menghela nafas "kak, kalo aku mau tidur disini boleh?"

Ruka melirik kearah Chiquita, begitu Chiquita menatap kakak sulungnya dengan bingung.

"Rami ada apa?" tanyanya mendadak khawatir pasalnya Rami sangat membatasi diri untuk berkomunikasi dengan semua saudara bahkan degan Ahyeon kembarannya.

Rami menggeleng "emangnya ga boleh ya?" ekspresi wajahnya berubah menjadi sedih mampu membuat Ruka terkekeh gemas.

"Boleh ko, tapi kita tidur ber 3 kamu ga masalah?" ucapnya sambil menatap dalam Chiquita, yang ditatap hanya memainkan ujung pakaiannya.

Rami mengangguk dengan semangat "mau ber 7 juga aku ga masalah, hari ini aku mau peluk adek seerat mungkin" ucapan Rami mampu membuat senyum bulan Ruka muncul.

Chiquita hanya tersenyum tipis bingung ingin merespon apa, akhirnya ketiga tertidur dalam posisi yang terbilang lucu.

Ruka terhimpit oleh kedua adik jangkung nya, dirinya tenggelam di dalam pelukan Chiquita maupun Rami, Chiquita memaksa Ruka untuk tidur ditengah dengan alasan takut jatuh.
























pagi yang cukup menyenangkan untuk weekend ini, pasalnya meja makan kembali berisik berkat Rami dan Ruka.

Chiquita sudah melupakan perilaku tidak menyenangkan yang ia dapatkan dari Pharita.

Chiquita berjalan meninggalkan meja makan menuju kulkas yang berada di dapur.

"Adek itu cake buat siapa?" tanya Ruka bingung pasalnya Chiquita membawa satu cake ulang tahun rasa vanilla.

•|'Bungsu'|•(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang