: A vigorous man, A fair maiden
Hαʋҽ ϝυɳ ɾҽαԃιɳɠ-♡!
⋆˚‧₊˚☁️⋅♡𓂃 ࣪ ִֶָ ༘⋆☾𖤓.༘₊~♡☁️⊹★*⭑。˚•
★
★
★Pria berpakaian toga Yunani menundukkan tubuhnya ke arah meja sembari mengambil sebuah apel dari salah satu basket yang penuh dengan buah-buahan segar. Dia segera berdiri bersebelahan dengan wanita bersurai abu-abu, tatapan sang perempuan menghadap lurus ke hadapan sedangkan sang pria melihat wanita itu dengan tatapan lembut.
"Oh~ Celinde dewi tercintaku yang indah nan bijaksana, sudikah dikau menghabiskan seluruh hidupmu ber-sa-ma-ku"
Mata berwarna birunya melihat tajam ke arah Celinde, lengannya bersiap-siap untuk melontarkan apel yang di pegang ke sang dewi. Surai oren tertiup ke belakang karena gerakan darinya. Celinde yang melihat aksi pria bertubuh tinggi di sebelahnya hanya terdiam, menurut kalkulasi Celinde ada kemungkinan bahwa lontaran yang sedang diberi pria ini akan meleset. Meskipun jarak antara mereka berdua bisa dikatakan tidak terlalu jauh, tetapi tetap saja pria itu tidak terlalu pandai dalam hal ‘melemparkan sesuatu tepat pada sasaran’.
“Lihat itu Sol mulai berulah"
Salah satu wanita di sana menunjukkan jarinya ke arah Sol dan Celinde. Cheimona, dewi musim dingin.
"Yah...mau gimana lagi, jika ada pesta Gerhana sudah tentu ada Sol yang mencoba melamar Celinde"
Fthinoporo, dewa musim gugur sudah lagi tidak memperdulikan apa yang terjadi dan hanya asik menyantap Ambrosia-nya ¹.
"Seharusnya Aphrodite ² menghapus tradisi melemparkan apel dan menagkapnya untuk melamar seseorang"
"Kau benar, aku bisa bayangkan jika dilempari itu rasanya sakit sekali"
"Emangnya ada yang mau melamar kau Kalokairi?"
Anoixi dan Kalokairi, dewi musim semi dan dewa musim panas. Asik berbicara ria, dengan mengejek salah satu dari mereka.
Kicuh memenuhi balai riung, pesta yang semulanya tenang menjadi huru-hara. Pesta Gerhana, pesta yang hanya terjadi empat kali dalam satu tahun, pesta dimana para dewa langit dan angkasa mengistirahatkan diri mereka dari pekerjaan yang tiada henti. Sayangnya, dewa matahari menginginkan pesta yang giat dan penuh tawa sedangkan sang tuan rumah mahukan pesta yang menenangkan tapi membahagiakan tanpa ada kerusuhan yang tidak ada hubungannya. Tetapi apa boleh buat tradisi 'Sol yang mencoba melamar Celinde' sudah ada secara tiba-tiba. Entah apa yang dipikirkannya, Akhir puluhan tahun ini secara tiba-tiba dia melamar Celinde meskipun tahu bahwa larangan dewa matahari tidak boleh menyentuh atau bahkan berada terlalu dekat dengan dewa bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
【The Sun Proposed To The Moon】
Historical Fiction"Matahari melamar Bulan Katanya dia sudah mencintainya sejak lama Sejak zaman dinosaurus pterodaktil, tyrannosaurus, Ketika belum ada sepeda atau becak, Maupun sepeda motor" - O Sol E A Lua by Pequeno Cidadão (Buku sedang direvisi + mau diganti alur...