04 || Keluarga Oliver

756 86 8
                                    


Saat ini Kanza masih di ruangan yang entah apa. Namun sekarang mereka sedang berbaring dengan Darren memeluk tubuh Kanza yang mungil.

Kanza hanya diam ketika Darren menenggelamkan wajahnya di dada miliknya. Kadang menggesekkan wajahnya di dadanya, seperti bayi yang ingin menyusu.

"Ada apa?" Tanya Kanza ketika merasakan Darren yang bergerak gerak.

"Kamu akan menginap di rumahku?" Tanya Darren

"Untuk apa?" Tanya Balik Kanza.

Darren menghela napasnya, ia melepaskan diri dari Kanza dan menopang kepalanya. "Aku merindukanmu. Mama juga ingin bertemu dengan mu." Jawab Darren.

Ternyata Darren sudah mengenalkan Kanza kepada orang tuanya.

"Tapi nanti antar dulu aku pulang. Aku harus membawa beberapa barang untuk sekolah besok." Ujar Kanza dan disanggupi oleh Darren.

♪•♪•♪•♪

Seperti rencana, setelah bel pulang berbunyi, Kanza Sedang menunggu Darren di parkiran bersama Allen dan Edgar.

"Lo mau ke rumah ka Darren?" Tanya Edgar kepada Kanza yang sedang melihat ponselnya.

"Iya, katanya mama nya pengen ketemu gue. Tapi gue gak inget apa apa, gimana ya kalau mamanya tanya tanya sama gue? Takut banget." Ucap Kanza mengungkapkan kegundahannya.

Ia sangat takut jika di tanya tanya tidak bisa menjawab. Dan berujung orang tua Darren tidak menyukainya.

"Gak mungkin, mereka pasti ngerti keadaan lo. Lo kan abis kecelakaan terus amnesia. Wajar kalau Lo lupa kalau di tanya tanya." Jelas Allen membuat Kanza sedikit lega.

Saat sedang berbincang dengan mereka, Darren datang dari koridor dan berjalan ke arah Kanza.

"Zaa, pulang." Titah Darren yang baru datang.

"Aku bawa motor sekarang. Jadi kita bawa motor masing-masing yaa?" Tanya Kanza dan di jawab anggukan oleh Darren.

Kanza mengangguk dan menatap ke arah 2 sahabatnya. "Gue pulang duluan, nanti kita ghibah di grup aja, oke?" Tanya Kanza kepada sahabatnya.

"Iya lo pulang aja, kita juga mau pulang kok." Jawab Allen.

"Udah sana, Darren nungguin Lo tu." Titah Edgar

Kanza mengangguk dan berjalan ke arah motornya dan menjalankan motornya terlebih dahulu dan di ikuti oleh Darren.

Dan kejadian itu tak luput dari perhatian siswa yang ada di sana. Termasuk oleh Anton, Alan dan Chika. Mereka melihat kejadian itu dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

♪•♪•♪•♪

Kanza dan Darren telah sampai di mansion Kanza. Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan terlihat Rosalina yang sedang duduk di sopa sembari memainkan ponsel.

Kanza tidak peduli. Dia menarik tangan Darren menuju kamarnya di lantai atas.

"Siapa yang kamu bawa kemari?" Tanya Rosalina membuat langkah Kanza terhenti di tengah tangga.

Kanza menoleh menatap Rosalina dan berdecak kesal. "Bukan urusanmu." Balas Kanza dan menarik tangan Darren masuk ke kamarnya.

Darren menatap kamar yang bernuansa biru gelap terasa tenang dan nyaman.

"Kamu duduk aja di kasur atau boleh liat liat dulu, aku mau mandi terus siapin seragam dan buku buat besok." Ujar Kanza membawa handuk dan masuk ke kamar mandi.

Darren melihat lihat kamar Kanza. Namun matanya terfokus pada rak poto yang ada di sudut kamar.

Di sana banyak poto poto Kanza yang dia tau, karena dia yang memotretnya. Poto mereka bersama dan yang paling menarik perhatian nya adalah Poto keluarga. Di sana ada Kanza, kedua orang tuanya dan 3 kakaknya. Mereka terlihat harmonis. dan jika di lihat poto ini masih baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALKANZA TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang