♥
│
│
│📖📖📖📖📖
40
Karena sudah larut jena memilih untuk masuk kedalam meninggal juan yang masih mau berada di luar , jena masuk kedalam kamarnya ia sudah sangat mengantuk ketika ingin membaringkan tubuhnya jena mengambil ponsel berharap ada pesan dari ravin dan ternyata benar sudah ada duapuluh panggilan tak terjawab dari ravin dan beberapa pesan.
Jena panik dan langsung menghubungi ravin kembali.
" Hai vin maaf ya tadi aku dari luar " ucap Jena menjelaskan pada ravin mengapa ia tidak membalas telpon darinya.
" dari luar maksdunya? "
" iya tadi aku dari luar duduk di gazebo sebentar sama kak juan " ucap Jena santai.
Ravin yang mendengar nama juan membuat nya seketika berfikir yang aneh-aneh tentang hal itu.
" kamu di gazebo berdua sama juan? " tanya nya dengan perasaan aneh dan takut di hatinya sambil bertanya-tanya apa yang mereka lakukan di sana berdua.
" iya, kak juan lagi lihat bintang di luar "
" terus kamu nemani dia lihat bintang? " tanya ravin mulai cemburu.
" iya sekalian aku juga lihat bintang, bintang-bintang nya cantik vin aku suka "
" suka lihat bintang nya atau suka duduk berdua sama juan? " tanya ravin mulai mengeluarkan nada tidak sukanya.
" kamu ngomong apa sih vin, aku memang mau lihat bintang bukan yang lain " ucap Jena membela dirinya.
" ya kenapa sama juan jen, kan kamu lihat sendiri bisa gak perlu sama Juan di gazebo lagi ? " tanya ravin semakin emosi
" aku gak tau kalau tadi kak juan ada disana " balas Jena muali tidak suka dengan apa yang mereka bicarakan.
" ya terus kenapa kamu gak balik masuk atau cari tempat yang lain kenapa harus berdua sama juan di gazebo?! " ucap ravin dengan nada suara yang keras membuat Jena terkejut mendengar nya.
" kamu kenapa sih vin, emang nya kenapa kalau aku berdua sama kak juan lagi pula kami gak ngapa-ngapain "
" jen, juan itu orang yang pernah kamu sukai, kalau kamu berdua sama dia bisa jadi membuat cinta kamu ke dia itu timbul, aku gak mau itu terjadi jen, aku gak mau kehilangan kamu aku gak mau kamu balik suka sama juan" ucap ravin memberitahu ketakutannya.
Juan itu pernah ada di hati Jena jika mereka sering berdua itu bisa saja membuat Jena kembali menyukai Juan.
" vin tolong kamu itu jangan berfikir aneh kayak gitu, aku udah hilangin semua perasaan aku ke Juan, semuanya!, udah gak ada perasaan apapun lagi untuk dia, tolong kamu percaya sama aku ya vin, aku benar-benar udah cinta sama kamu yang aku ada di pikiran aku ya itu kamu bukan yang lain " jelas Jena berharap ravin mengerti akan apa yang ia ucapkan.
Ravin muali merasa bersalah mereka yang seharusnya bertanya kabar malah membahas masalah yang membuat kedua pasangan itu saling berdebat.
" maaf ya jen aku terlalu cemburu, aku rindu sama kamu, dengar kamu sama juan jadi buat aku berfikir yang aneh takut kalau kamu masih suka sama juan , maafin aku ya " ucap ravin menyesal.
" gak papa, vin udah dulu ya aku mau tidur, kita sambung besok aja ya " ucap Jena langsung mematikan sambungan telpon mereka.
Jena menggigit bibir bawahnya dia tidak menyangka jika ravin akan berfikiran seperti itu terhadapnya, padahal Jena benar-benar sudah melupakan Juan sepenuhnya dari hatinya.
Jena jadi takut kalau ravin akan meragukannya lagi, Jena takut itu terjadi.
Satu air mata keluar menetes di pipinya Jena sangat merindukan ravin tapi yang ia dapat tidak menyenangkan hatinya malah membuat hatinya tersakiti dengan ucapan ravin yang meragukan cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...