Prolog-

324 181 29
                                    

05 Mei 2024
ㅤㅤㅤㅤㅤ

[ Biasakan vote sebelum membaca! ]






——————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






⟣꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭⟢
ㅤㅤㅤㅤㅤ

Pemuda dengan langkah terseok kini tengah menyusuri gang sempit di dekat rumahnya. Ini bukan kali pertama dia kembali dengan keadaan babak belur. Pasalnya dirinya selalu menjadi objek bullyan teman-teman sebayanya hanya karena dia adalah seorang anak miskin, yang bisa bersekolah di sekolah bergengsi berkat beasiswa.

Taehyung bukannya tidak mau, atau takut sehingga enggan melapor kepada pihak sekolah, tapi karena ia tau, tidak akan ada yang mendengarkan ucapan anak sepertinya.

Tentu saja, anak yatim piatu yang bersekolah karena beasiswa tidak punya kuasa, dia hanya akan berakhir dengan cacian dan tuntutan dari orang tua siswa karena telah mencemarkan nama baik anaknya.

Taehyung terkekeh, miris sekali hidupnya jika mengingat tentang orang tua. Dia sedikitnya ingin merasakan bagaimana dibela dan dilindungi oleh yang namanya orang tua, walau sebenarnya dirinya selalu dilindungi oleh Jisoo, ibu pantinya, tapi rasanya berbeda.

Lelaki jangkung bersurai dark brown itu kini sudah berada di dalam flat kecilnya, terduduk dengan sedikit meringis karena bagian punggungnya yang menyentuh bagian belakang sofa. Membaringkan tubuhnya di atas sofa lusuh yang setia menemaninya sedari SMP, berusaha memejamkan matanya dengan membayangkan saat ini ia tengah tidur di atas sofa empuk yang nyaman.

Kim Taehyung, nama lelaki yang kini tengah menikmati mimpinya di sore hari. Lelaki berusia 18 tahun itu kini tengah menempuh pendidikan di SHS Bangtan School. Salah satu sekolah elit dan bergengsi di Seoul. Mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya, tentu saja Taehyung tidak mau melewatkan kesempatan itu.

Dia harus merubah hidupnya menjadi lebih baik, itu impiannya.

Taehyung sendiri tidak memiliki marga, namun dengan baik hati sang ibu panti memberikan nya marga miliknya, dan menganggap Taehyung anaknya sendiri. Toh suaminya juga menyetujui itu. Bahkan anak-anak Jisoo, menganggap Taehyung adalah kakak kandung mereka.

Taehyung tidak kekurangan kasih sayang, namun tentu saja ada perbedaan antara kasih sayang dari orang tua kandung juga orang tua angkat. Dan Taehyung selalu berharap, layaknya anak pada umumnya yang selalu mendapatkan pujian serta pelukan hangat dari ibunya ketika ia berhasil mendapatkan nilai bagus atau mendapat ranking satu di kelas.

Menginjak Junior High School, Taehyung memilih untuk tinggal sendiri. Menyewa flat kecil untuk tempatnya tinggal, ia juga mulai bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya sehari-hari. Ia tidak ingin terlalu merepotkan Jisoo dan suaminya, mereka sudah terlalu sibuk dengan mengurus panti.

Keputusan itu awalnya ditolak keras oleh Jisoo, tapi dasarnya Taehyung yang keras kepala akhirnya Jisoo pun mengalah. Taehyung diperbolehkan tinggal di flat, dengan masih tetap menjadi tanggungannya. Jisoo dan suaminya lah yang setiap bulan membayar flat Taehyung.

Jam menunjukkan pukul 22.00 KST. Taehyung terbangun dengan keadaan flat yang gelap. Ia menghela nafasnya lelah, pulang sekolah tadi ia langsung memejamkan matanya tidur. Ternyata ia sudah tidur selama itu.

Berjalan ke arah saklar, Taehyung hendak menyalakan lampu.

Klik

Taehyung tersentak kala matanya menangkap namja tampan juga cantik tepat berada dihadapannya setelah lampu berhasil ia nyalakan.

"Kau lagi," gumamnya pelan.

Taehyung tidak memperdulikan, sudah terlalu biasa dengan sosok barusan. Dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan lukanya terlebih dahulu yang kemudian disusul suara shower menyala.

"Apa kau berantem lagi hyung?" tanya seorang namja saat dirinya tepat baru keluar dari kamar mandi.

Taehyung menatap malas pada namja tersebut. Toh sebenarnya namja itu tau tanpa perlu Taehyung ceritakan detail nya.

"Yak!! Apa kau mengabaikan ku sekarang?" teriak protes namja tersebut karena Taehyung mengabaikan nya.

Namja itu membuntuti Taehyung yang berlalu ke dapur, dia terus melontarkan pertanyaan pada Taehyung. Entah itu bertanya sedang apa, kau memasak apa hari ini, kau sudah mengobati lukamu, dan masih banyak lagi.

Selesai dengan kegiatan mari memasak untuk makan malam, Taehyung berjalan ke arah sofa tempatnya tadi tidur. Flat nya yang kecil tidak memungkinkan Taehyung untuk memiliki meja makan, bahkan tempat tidurnya berada diujung tepat dekat jendela belakang sofa.

"Jangan mengabaikan ku, aku mohon" rengek si namja dengan wajah sedihnya yang menggemaskan.

"Kau bisa biarkan aku tenang sehari saja?!" bentak Taehyung, melemparkan sumpit nya pada meja di depan.

Taehyung jengah, ia butuh istirahat, perutnya keroncongan.

Namja tadi menatap takut ke arah Taehyung, ini kali pertama Taehyung membentaknya. Se-menyebalkan apapun dirinya, Taehyung tidak pernah meninggikan suaranya sekalipun.

Taehyung melanjutkan acara makan ramyeon nya yang terganggu, sedikit melirik menggunakan ujung matanya pada namja disebelahnya.

"Maafkan aku, aku pasti membuatmu sangat kesal" lirihnya, namja itu pun menghilang dari pandangan Taehyung.

Taehyung menghentikan makan nya, ada rasa bersalah menyelimuti nya. Taehyung tidak bermaksud membentaknya, ia hanya butuh ketenangan untuk kali ini saja.

Tanpa menghabiskan ramyeon nya, Taehyung bergegas ke tempat tidurnya setelah menandaskan air minumnya, berniat tidur untuk kemudian esok mengulang kejadian yang sama setiap hari.

Semenjak hari itu, ia tak pernah melihat namja tersebut. Taehyung harusnya bersyukur, tapi ia malah merasa kosong, sepi.

Tidak ada lagi yang memarahinya karena bekerja terlalu keras, tidak ada yang mengomelinya karena pulang dengan babak belur tanpa melawan, tidak ada yang bertanya soal masakan apa yang akan kau buat hari ini?

Benar-benar hening. Flatnya yang hangat berubah suasana menjadi dingin. Taehyung ingin mencari, namun cari kemana? Namja itu hantu. Camkan baik-baik, hantu. Jelas perkara yang sulit untuk mencarinya. Berbeda dengan orang hilang yang kau bisa laporkan pada polisi, kalau hantu yang hilang kau mau melapor kemana?

Ingin bertanya pada hantu yang lewat, justru itu malah akan membahayakan dirinya jika sampai mereka tau Taehyung bisa melihat mereka. Alhasil, Taehyung hanya diam menunggu, berharap namja dengan nama lengkap Jeon Jungkook itu muncul dengan senyum kelinci nya.ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ

Tbc...

⟣꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭─꯭⟢
ㅤㅤㅤㅤㅤ

Prolog nya selesai..

Gimana sama prolognya?
Ada gambaran kah untuk chap
ke depannya itu akan seperti apa?

ㅤㅤㅤㅤㅤ

Regards—

Zeethv

G. Detective - BTS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang