⚠️DISCLAIMER ⚠️ Cerita ini merupakan kisah fiksi belaka yang ditambahi bumbu-bumbu fiksi yang enak untuk dibaca. Genre dark romance dengan bahasa non-baku. Terdapatmature content, alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang dan kontak fisik non consent yang tidak layak di tiru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️COUNTION WARNING⚠️ Main lead super toxic, crazy, sociopath. Apabila tidak nyaman silahkan pergi dari lapak ini.
***
"Gimana kalau sama kakak laki-laki aku aja. Dia ganteng lohh, Tar?"
Teriakkan itu mengusik Tara yang sedang asik makan di dapur apartemennya. Ah, lagi-lagi sahabatnya itu berkata hal yang sama berulang-ulang kali sejak 6 bulan lalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ihhhh, kalian berdua takut banget aku jomblo. Masih banyak laki-laki diluar sana yang bisa aku jadiin pacar. Lagian aku belum mau kenal sama laki-laki dulu. I don't need a man yet. Jadi santai dulu gak sih." Gadis rambut panjang itu menanggapi dengan lembut ucapan sahabatnya yang sedang sibuk merangkai bunga untuk tugas kuliah.
"Habisnya kami enggak mau kamu tiap hari galau cuman karena mantan yang kamu putusin deluan itu. Kamu tuh terlalu naif, Tar. Selagi dia enggak selingkuh kenapa harus diputusin sih?" Balas sahabatnya satu lagi yang kini memasukkan ayam rica-rica ke dalam mulutnya.
"Kenapa di putusin sihh, Tar? Dari semua hal yang ada sama Gala bisa kelihatan kalau dia cowok baik-baik. Good boy. Enggak akan pernah selingkuh." Sahabatnya yang sibuk dengan rangkaian bunga itu kembali nyerocos lagi.
