AKU KEMBALI 😘
VOTE DULU DONGGGGGG
Happy Reading
“Kay?”
Arghan kembali bersuara memanggilnya dengan nada penuh ketenangan, membuat gadis itu menoleh.
“Lo punya mimpi yang tinggi, dan gue tau itu, tapi, lo harus pakai pikiran yang tenang untuk mencerna semua kemauan orang tua lo, biar lo tau, mereka gak selalu salah dia setiap keinginan mereka.”
Gadis itu masih diam dengan saksama mendengar ucapan Arghan, kali ini Kayla balik menatap manik-manik cowok itu dengan tenang, seperti mencerna semua ucapannya.
“Apa yang buruk buat lo, belum tentu sepenuhnya buruk, Om Carlos ada benarnya juga menurut gue.”
Hening…..
“Lo bisa punya impian yang tinggi, siapa yang larang?, gak ada kan?.” Lanjut Arghan namun Kayla masih terdiam membisu.
“Jika itu impian yang lo inginkan, lo harus kejar, tapi harus ingat, buat capai mimpi yang tinggi itu gak gratis.”
“Jangan karena ambisi belaka_”
Brakkk
See?
Keheningan kini terselimuti dalam mobil itu, melihat pemandangan yang buruk dengan kondisi yang tidak baik, setelah dengan keras pintu mobil di tutup oleh gadis yang bersamanya.
“Teryata lo gak bisa mencerna ucapan gue sedikitpun Kay,” batinnya tersenyum kecut.
Sedangkan pandangannya masih setia melihat Kayla berjalan masuk kedalam rumah, terlihat kemarahan, kekecewaan berhasil membuat air mata gadis itu jatuh, jalannya terlihat cepat di iringi dengan tangisan dalam diam.
Setelah memasuki rumah, seorang gadis masih setia duduk di ruang tamu sambil belajar di sebuah meja yang terletak di tengah-tengah. Alunan music klasik menemani dirinya belajar.
Pandangan Zera beralih menatap Kayla yang masuk tanpa menyapanya.
“Baru pulang kak?” tanya Zera namun tak mendapat respon, gadis itu hanya terdiam setelah melihat kakaknya menaiki tangga menuju kamarnya.
Zera yang sejak tadi spontan berdiri hanya menatap Kayla yang sepertinya memiliki mood yang kurang baik saat itu.
“Lo kenapa lagi sih kak?” batinnya masih setia menatap tangga dengan dengan tatapan sedih, mengingat Kayla yang masuk tak menyapa sama sekali.
“Keluarga ini kenapa sih?”
Tanpa sadar, setetes air sebening embun terjatuh membasahi pipinya, Zera berusaha menahan hatinya yang begitu sakit. “Bukan lo aja yang terluka kak, Mama juga, gue juga, bahkan papa depresi entah karena apa, semuanya di luapin ke mama, itu semakin membuat gue sakit kak” lirihnya berbicara dalam diam.
๑˙❥˙๑
Tok tok tok…..
“Masuk!”
Creek
Pintu di buka dengan sendirinya setelah mendapat ijin dari pemiliknya. Wanita itu masih setia berdiri melihat anak sulungnya yang sudah menggunakan seragam lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZHERLIN (ON GOING)
General FictionDILARANG PLAGIAT KUHP Indonesia tentang plagiarisme diatur pada pasal 380 ayat (1) KUHP serta dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal. 😇😇😇😇😇 Menceritakan tentang dua gadis bersaudara yang saling menguatkan di setiap masa...