42

5 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

42

Jena mengrutuki dirinya dengan apa yang sudah ia pilih, di tatapnya lina yang sedang tidur di atas kasur berwarna putih di depannya, di helanya nafasnya lalu berdiri menuju jendela hotel dimana dirinya dan lina berada sekarang.

Ya Jena memilih untuk ikut bersama Juan keluar kota untuk menjaga lina, kanapa ia mau ikut karena Jena kasihan pada anak itu , walaupun ia takut ravin akan tau, tapi menurut nya ravin tidak akan tau kalau ia tidak memberitahu kepada kekasihnya kalau dia sedang di luar kota bersama Juan dan lina.

Setelah menyelesaikan pemotretan nya Juan kembali ke hotel menuju kamar Jena, ia ingin bertemu dengan buah hatinya yang sudah sangat ia rindukan, ia berjalan menyusuri koridor menuju kamar Jena yang berada di ujung yang bersebelahan dengan kamarnya.

Sedangkan Jena, cewek itu sedang berteleponan dengan ravin , kekasihnya itu menelponnya karena sangat merindukan Jena yahh sudah empat hari tidak ia temui.

" kamu lagi apa? " tanya Jena sambil merebahkan dirinya di samping lina yang masih tertidur.

" kerjaan aku baru siap, aku capek jadi aku lagi rebahan sebentar, kamu lagi apa? " tanya nya yang juga merebahkan dirinya di kasur miliknya.

" sama aku juga lagi rebahan, kamu gak mandi dulu? " tanya Jena agar ravin mau mandi terlebih dahulu setidaknya ia nyaman untuk beristirahat jika sudah membersihkan dirinya.

" gak usah aku mau dengar suara kamu aja dulu " ucapnya membuat Jena salting mendengarnya. " aku rindu banget sama kamu, semoga kerjaan aku cepat selesai biar aku bisa pulang cepat " ucapnya berharap itu terjadi.

" amin semoga, aku juga rin" Jena menghentikan ucapannya ketika mendengar suara ketukan dari luar.

Karna tau itu Juan, dengan cepat Jena turun dari kasurnya berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu buat Juan, dan sayang nya ia lupa dengan ponsel nya yang ia tinggalkan di samping lina yang masih tertidur.

" lina masih tidur? " tanya Juan ketika masuk kekamar Jena dan melihat lina
masih terlelap dalam tidur nya.

" masih kak, kakak baru pulang? " tanya Jena.

" iya baru aja, yaudah aku balik ke kamar ya jen, oh iya kayaknya kita lusa baru bisa pulang kamu gak papa kan? " tanya juan memastikan jika Jena tidak keberatan.

" gak papa kak " jawban Jena santai.

Juan menganggukkan kepalanya lalu keluar dari kamar Jena, setelah Juan sudah pergi Jena pun menutup kembali pintu kamarnya dan kembali berjalan ke kasur nya , ketika sampai ddi depan kasur putih itu, betapa terkejutnya dia saat tau sambungan telepon antara dia dan ravin masih tersambung.

Jena yakin kalau ravin sudah mendengar semuanya apa lagi Juan mengatakan jika mereka akan pulang di hari lusa, Jena jadi bingung dia takut jika ravin akan salah paham dan menjadi marah, ingin mematikan sambungan telpon itu takut ravin menjadi curiga.

Dengan tegar hati Jena kembali mengambil ponselnya.

" vin ? " panggil Jena " ravin " panggil nya lagi, " vin " sekali lagi namun ravin tidak membalasnya.

Jena merasa lega, ia yakin jika ravin saat ini sudah tertidur mau tidak mau Jena pun mematikan sambungan telpon itu dan memilih untuk tidur bersama lina di samping nya.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang