wihh, aku update cepet.
sambut aku dengan karpet merah! >O<
Happy Reading!
—✦◌✦—
🐻🤎"Entah apa yang bayi beruang itu lakukan, ini sudah waktunya makan siang tapi dia belum juga datang menemui kita." Ravel terus menggerutu, hingga membuat Lion yang berjalan disampingnya hanya bisa menghela nafas.
Mereka saat ini tengah berjalan di koridor sekolah menuju kelas Lou, karena anak itu tak kunjung datang ke ruang istirahat untuk makan siang.
Ruang istirahat yang dimaksud adalah ruangan khusus milik mereka, tempat yang paling sering digunakan untuk berkumpul selama waktu istirahat berlangsung.
"Biar ku tebak, ini pasti karena Loulou masih kesal padamu." saut Theo dari belakang, membuat Ravel langsung menoleh dengan tatapan ganas.
Travis dengan segera menarik bahu Theo agar diam, tak ingin keduanya kembali memulai pertengkaran. Sungguh Travis sudah muak.
Namun Ravel yang melihat Theo masih memasang wajah mengejek, langsung berhenti melangkah seraya menggulung lengan seragamnya dengan kesal. Untungnya saat ia bersiap untuk memberi Theo pelajaran, mereka berempat tiba-tiba diinterupsi oleh suara seorang gadis.
"Kalian juga disini?"
Zheng Xiuying, adik perempuan dari Yanzhi yang juga menjadi teman sekelas mereka datang menghampiri. Xiuying menampilkan senyum manisnya dengan lebar, menatap keempat pemuda populer di sekolahnya yang sangat jarang bisa ditemui.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Xiuying kembali.
"Not your business, girl." jawab Ravel sedikit enggan. Tidak cukupkah Lean saja yang diganggu oleh Yanzhi?
Lion hanya melirik sekilas, sebelum kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju kelas Lou. Ravel dan Travis yang melihat itu segera menyusul. Sedangkan Theo, justru masih diam ditempatnya menatap Xiuying curiga.
Theo menaikkan sebelah alis. "Kau sendiri sedang apa? Disini bukan gedung WL High School."
Mendengar pertanyaan Theo, Xiuying terlihat sedikit gelagapan. "A-ah, itu–"
"Oh." potong Theo cepat, langsung melengos pergi tanpa menunggu Xiuying menyelesaikan ucapannya.
Xiuying dibuat memasang wajah tak percaya, menatap kesal punggung lebar Theo yang dengan angkuh pergi begitu saja.
"Menyebalkan!" kesal Xiuying menghentakkan kaki.
✦◌✦
Alterio, si murid baru yang memperkenalkan diri dengan singkat, tanpa memberitahu marga atau sapaan hangat. Dan kini, ia menjadi teman sebangku Lou, setelah sekian lama Lou duduk sendiri.
Alter sebentar lagi berusia 14 tahun, lebih tua dari Lou yang saat ini terus menatapnya sejak bel istirahat berbunyi barusan.
"Namaku Louise, panggil saja Lou." Lou mengulurkan tangan mungilnya untuk berkenalan, pada Alter yang tak menunjukkan ekspresi apapun. Dilihat dari dekat, ternyata Alter cukup tampan dengan kacamata bulat besar dan poni depan terbelah dua.
"Alterio, panggil Alter." Alter menerima uluran tangan Lou tanpa ragu, balas menatap si bayi beruang seraya menggenggam tangan mungilnya.
Dahi Lou mengerut, sebelum segera menarik kembali tangannya yang sedikit terasa sakit karena Alter menguatkan genggaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE (REVISI)
Teen FictionLouise Wang namanya, bocah manja nan cengeng berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, hanyalah seorang anak yang selalu menginginkan perhatian lebih. Namun karena kedua or...