haloww ₍ ᐢ.ˬ.ᐢ₎ selamat malam semuaa~
Happy Reading!
—✦◌✦—
🐻🤎Terpaan sinar matahari pagi menyentuh lembut seluruh penjuru kota Shanghai, yang pada tengah malam tadi sempat dilanda oleh hujan lebat. Hawa sejuk yang menusuk sampai tulang menemani sepanjang malam, kini perlahan lenyap digantikan oleh hangatnya cuaca pagi ini.
Di Mansion keluarga Wang. Lovisa yang selalu bangun lebih dulu untuk membuat sarapan, kini baru selesai memoles makeup tipis pada wajah cantiknya. Kemudian, ia beranjak dari meja rias untuk segera turun kelantai bawah. Namun, begitu Lovisa hendak membuka pintu kamar, ia di kejutkan oleh tarikan kecil pada dress hitam yang ia kenakan.
"Loui, kenapa sudah bangun?" Lovisa segera berbalik, berlutut dihadapan Lou yang menatapnya dengan wajah mengantuk dan mulut tersumpal pacifer.
Semalam, karena rahasianya terbongkar, Levan dan Lovisa kesulitan membujuk Lou agar berhenti mengamuk. Mereka meyakinkan bahwa tidak apa-apa memakai botol dot dan pacifer, karena Eve tidak ada disini jadi tidak akan tahu. Lovisa juga telah berjanji, tidak akan lagi membocorkan sisi bayinya pada siapapun. Yang telah disembunyikan dan dianggap aib oleh si bayi beruang sendiri.
"Mawu ikut." Lou berucap dengan suara parau, menguap kecil seraya mengusap pelan mata bulatnya yang terasa berat.
Lovisa tersenyum gemas, merapikan rambut halus si bayi yang berantakan, kemudian meraih tangan kecilnya kedalam genggaman. "Ayo, nanti Mama buatkan susu."
"Papa?" Lou menoleh kearah kasur, menatap Levan yang masih terlelap dengan wajah damai.
Akhir-akhir ini, Lou semakin sering tidur bersama sang Mama dan Papa. Rasa bersalah dan penyesalan yang begitu mendalam, benar-benar membawa perubahan drastis pada sikap serta sifat keduanya. Hubungan mereka kini semakin erat, rasa canggung diawal telah digantikan oleh rasa candu untuk terus memanjakan si bungsu.
"Ini masih sangat pagi, kita biarkan Papa istirahat lebih lama, oke?" Lovisa membuka pintu kamar, menggandeng si bayi berjalan keluar.
Dengan mata sedikit terpejam, dan bibir mungil yang terus bergerak mengemut pacifer, Lou mengangguk-angguk pelan. "Okwe." gumamnya menjawab.
✦◌✦
Lou duduk di kursi meja bar dapur, menumpukan kepalanya keatas meja dengan mata terpejam. Lovisa yang baru selesai membuat susu, berjalan menghampiri seraya mengguncang botol dot berisikan susu strawberry ditangannya.
"Kenapa sudah bangun jika masih mengantuk, hmm?" Lovisa memeriksa dahi serta mengusap pipi chubby si bayi, untunglah panasnya sudah benar-benar turun.
Lou mengerjap pelan, melepas pacifer yang menyumpal mulutnya. "Susu." ucapnya menatap sang Mama berbinar.
"Sudah lapar ya?" Lovisa dengan iseng mencubit kecil pipi chubby si bayi, sebelum memberikan botol susu ditangannya.
Lou menegakkan tubuh, memegang botol susu dengan kedua tangan kecilnya. Sebelum mendekatkan botol susu pada mulut mungilnya, ia menoleh pada Lovisa yang setia menatap dengan senyuman menahan gemas.
Lou memicingkan mata curiga. "Mama jangan bilang-bilang Eve lagi."
Lovisa terkekeh. "Tidak akan, semalam kan Mama sudah janji." yakinnya mengangkat jari kelingking. Mengingatkan si bayi, bahwa semalam mereka telah melakukan janji kelingking.
![](https://img.wattpad.com/cover/360641490-288-k314211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE (REVISI)
Teen FictionLouise Wang namanya, bocah manja nan cengeng berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, hanyalah seorang anak yang selalu menginginkan perhatian lebih. Namun karena kedua or...