Bagian 5

14 11 13
                                    

Setelah menyusun rencana mereka berdua memulai aksinya, Tyo menyamar menjadi orang dalam departemen pemerintahan dan Ell menyamar menjadi sekertaris dari pemimpin departemen tersebut.
Mereka akan memulai aksinya tepat pukul 12 siang nanti, sebelum itu mereka juga telah menyiapkan mobil jenis Evo 10 untuk kabur. Waktu menunjukan pukul 12 siang dan para karyawan sudah mulai beristirahat, begitu juga dengan pimpinan depaetemen yang juga mulai meningglkan ruangannya segera Ell dan Tyo melakukan aksinya dimana mereka memasuki ruang arsip, tidak perlu waktu lama mereka berhasil mendapatkan sebuah arsip persenjataan dan peta penyimpanan barang langka. Ternyata tujuan mereka mencuri arsip tersebut tidak lain untuk membuat persenjataan yang lebih maju untuk aksi aksi selanjutnya.

Kabar hilangnya arsip tersebut menggemparkan seluruh departemen, Tyo dan Ell tidak kehilangan akal, mereka tetap ada di departemen hingga Ahir bulan supaya mereka tidak di curigai.

Scene berpindah esok harinya, dimana Tyo sedang bersantai menikmati minumannya yang di temani Isco dan David, tidak lama keluarlah Ell dengan dandanan yang berbeda dari biasanya.

"Mau kemana kamu? Tumben tumbenan pakai pakaian tertutup disaat hari libur?" Tanya Tyo keheranan

"Iya, nona mau kemana? Tumben cantik banget hari ini biasanya judes." Tambah isco terpesona

"Jangan macam macam daripada kamu di dor sama tuan" Timpal David sedikit meledek.

"Diam kalian, aku hanya ingin pergi keluar mencari udara segar tanpa membawa masalah" Jawab Ell sambil menaiki motornya.

*Tumben tuh anak mau naik motor, biasanya naik mobil. Apa mungkin dia sedang jatuh cinta? Menginat tingkah lakunya sama persis dengan 3 tahun silam* gumam Tyo

Scene beralih keada Ell yang sudah janjian untuk bertemu Yusuf di sebuah cafe, Ell tidak menyangka bisa mengajak Yusuf untuk bertemu, Mengingat Yusuf yang anak pesantren.

"Assalamualaikum, sudah lama menunggu ya? Maaf tadi macet di jalan hehe" Sapa Yusuf yang habis turun dari motor H2Rnya.

"Waalaikumsalam, eeenggak kok aku baru aja dateng" Jawab Ell gugup

Mungkin Ell gugup karena melihat ketampanan Yusuf, Yusuf sendiri memang tampan, wangi, tinggi dan baik hati. Wanita mana yang tidak terpesona olehnya di tambah lagi Aqidah dia yang sangat baik.

"Eh ngomong - ngomong kenapa mau di ajak ketemu sama saya? Bukannya santri itu paling anti sama yang lawan jenis?" Tanya Ell sambil tersenyum

"Hehehe, tidak ada yang namanya anti selagi tidak bersentuhan saja, toh mungkin anda mengajak bertemu untuk belajar tentang agama" Jawab Yusuf sambil menyandarkan dirinya di kursi.

*waduh positif vibes banget ini anak, bikin adem. Duh mikir apa sih aku ini* ucap Ell dalam hati

"Heyy heyy heyy halloo kenapa bengong?" Tanya Yusuf menyadarkan Ell dari lamunannya.

"Ehhh iya iya maaf gak gapapa kok." Jawab Ell yang terkejut

"Nih makanannya udah siap, di makan keburu dingin inget jangan lupa baca doa" Ucap Yusuf sambil menyodorkan makanannya.

"Iya makasih." Jawab Ell dengan malu malu.

Setelah makan mereka berdua mulai menyusuri taman sambil bercerita, hingga mereka tak sadar bahwa waktu sudah mulai masuk maghrib. Yusuf mengajak Ell untuk sholat maghrib namun Ell menolaknya ia berdalih bahwa ia sedang berhalangan padahal Ell belum tau tata cara Sholat sebab ia dari kecil hidup di lingkungan Gelap.

Scene berpindah ke Tyo yang sedang memikirkan perubahan Ell, namun di sisi lain Tyo juga penasaran dengan Nur wanita yang ia temui dan ia tolong kemarin. Ia teringat bahwa kemarin ia di hubungi oleh nomor yang isi pesannya mengaku bahwa itu Nur, Tyo mulai membaca kembali pesan itu dan Tyo flashback dimana ia memberikan nomer kepada Nur.

*Flashback
Entah bagaimana saat perjalanan menuju departemen Tyo terdorong hatinya untuk menolong seorang gadis yang hampir menjadi korban kebejatan preman disana, dimana ia rela terluka hanya untuk seorang gadis biasanya ia brutal dan tidak peduli siapa itu, saat perjalanan pulangpun ia dengan sengaja menulis nomor hpnya di kertas dan memasukkannya kedalam tas Nur, ia sadar dengan perbuatannya dia tertarik dengan Nur tapi dia ingin bermain rapi*

Tiba tiba terbesit di pikiran Tyo untuk membalas pesan tersebut, ia akan mencari alasan karena lama membalas pesan Nur.

"Waalaikumsalam, iya gapapa Nur maaf baru bales habis ngejar deadline pekerjaan soalnya" Balas pesan singkat Yusuf kepada nur.

"Hehe iya gapapa kak, maaf menganggu aku pikir kakak sedang tidak sibuk" Balasan dari Nur

"Besok sore kalau ada waktu senggang ketemu di cafe yuk, saya mau belajar tentang agama" Balas Tyo dengan alasan klasik

"Insyaallah ya kak, oh iya sambung besok lagi ya ini mau ada pengajian rutin Assalamualaikum" Balas Nur

Sedang asik berbalas pesan, Tyo tidak sadar bahwa David dan Isco ada di belakangnya dan menahan tawa melihat kelakuan Bosnya itu, bagaimana tidak? Bos mereka terkenal berdarah dingin dan kejam tiba tiba bisa menjadi seekor kucing hanya karena seorang wanita.
Saat Isco dan David asik mengintip tiba tiba Ell masuk dan Ell juga terkejut melihat kakaknya yang sedang senyum senyum sendiri.

"Ehemm senyum senyum sendiri ya anda, ada apa ni?" Ucap Ell mengejutkan Tyo, David dan Isco

Melihat itu Tyo tidak menjawab dan langsung bergegas ke bunker untuk bersembunyi. David dan Isco menceritakan hal yang terjadi barusan dan Ell menertawakan hal konyol yang di lakukan kakaknya, tanpa di sadari bahwa Ell juga melakukan hal yang sama.

Malam mulai larut, Tyo kembali ke atas dan di atas sudah ada Ell yang menunggunya.

"Cie kasmaran ciee" Ucap Ell tertawa sambil memberikan sebotol Wisky

"Darimana kau tau? Siapa yang memberitaumu?" Ucap Tyo dengan nada agak kesal.

"Noh mereka berdua" Jawab Ell sambil menunjuk Isco dan David yang sedang merakit persenjataan.

Tanpa pikir panjang Tyo memukul Isco dan David karena perbuatan lancang mereka yang mengintip Tyo, mereka berdua di pukul hingga babak belur.
Melihat hal itu Ell melerai mereka dan Ell mengatakan bahwa hal itu adalah hal manusiawi jadi jangan malu.

David dan Isco yang sudah babak belurpun mulai memasuki kamar mereka dan mengobati luka lukanya, sedangkan Tyo sendiri duduk di teras sambil meminum Wisky yang di berikan adiknya tadi.

"Gila banget, sakit cuk pukulan si bos" Ucap David sambil memegangi pipinya

"Emang ga salah dia diberi julukan Monster, lihat nih babak belur kita di pukulinya" Jawab Isco yang merebahkan dirinya.

Memang Tyo sendiri memiliki sifat tempramental yang sangat tinggi, bahkan tidak jarang Ayahnya menjadi korbannya

Hari sudah berganti dan Tyo mempersiapkan diri untuk bertemu Nur di Cafe yang sudah di janjikan, Tyo mengendarai Supra MK4 miliknya dan langsung menuju Cafe, tak disangka Nur sudah menunggunya dengan gamis hitam serta cadar yang semakin menambah cantiknya.

"Assalamualaikum, sudah lama ya?" Ucap Tyo menyapa Nur

"Waalaikumsalam kak, belum sih ini baru aja datang" Jawab Nur sambil menjaga pandangannya.

Tyo dan Nur makan bersama dan saling berbincang satu sama lain, mereka menceritakan pribadi masing masing namun Tyo masih menutupi identitas aslinya, tak terasa waktu menunjukan pukul 16.00 dimana mereka ingin melanjutkan jalan jalan di suatu taman, Tyo mengajaknya dengan alasan dia ingin mencari refrensi untuk tulisan tulisan karyanya, Padahal Tyo hanya ingin lebih lama bersama Nur.

Tak terasa sang fajar mulai tenggelam, Tyo mengajak Nur pulang bersama namun Nur menolak karena memang bukan Muhrimnya. Tyo dapat memakluminya walaupun dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud itu, bahkan bisa di bilang ini kali pertama Tyo mengucap salam.

Scene berpindah di rumah dimana Ell menunggu Tyo di depan rumah sambil menikmati rokok dan narkoba yang dia produksi sendiri, Tyo ahirnya pulang dan mereka membahas perihal mereka yang akan pulang seminggu lagi. Mendengar hal itu Tyo kepikiran dengan Nur bagaimana bisa dia harus meninggalkan gadis itu dan begitupun dengan Ell yang memikirkan bahwa dia harus jauh dari laki laki yang membuat dia jatuh cinta setelah sekian lama.

Bersambung...

Mafia & SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang