PROLOG

408 51 8
                                    

Fanfic ini ku persembahkan karena sangat amat mencintai tuan muda Cale kita, pemalas cantik sialan;)

Happy reading!

{•°•♡•°•}

-Cale Henituse Pov

Crakk!

Wow, sial! Aku benci rasa sakit dan sekarang aku dengan sendirinya menusukkan belati tepat ke jantung ku, untuk menyegel dewa keputusasaan dan menghabisi si bajingan lobak putih lalu mengambil kekuatannya.

Heh. . . lihat bajingan White Star, dia melotot kearah ku.

Aku rasanya ingin memukul wajahnya setidaknya sekali lagi sebelum benar-benar menghabisinya.

Srukk!

Rasa sakit menjalari tubuh ku, logikanya manusia biasa langsung mati setelah jantung ditikam sedalam mungkin, tapi ini aku. Sampah dari keluarga Count Henituse, yang bercita-cita hidup malas-malasan.

Darah menyembur keluar dari luka tusuk di dada, merembes mengotori pakaian yang aku kenangan.

Para kekuatan kuno berteriak-teriak histeris dikepala ku. Tapi aku tidak peduli, aku hanya terus melangkah mendekati si lobak putih.

Mati! Dasar kau bajingan sialan pengganggu kisah cinta ku dengan nona kemalasan!

Ku tikam dia dibagian lehernya dengan penuh perasaan. Aku menyeringai puas melihat ekspresi hancurnya.

White Star sialan ini akhirnya merasakan seluruh kekuatannya direnggut.

Aku terhuyung mundur kemudian ambruk terjatuh keras ke tanah. Terbatuk beberapa kali dan tersedak darah lalu memuntahkannya.

Akhirnya. . . inilah akhirnya, aku sangat berharap untuk hidup malas ku setelah ini.

Crybaby: C-cale . . .

Tangis Crybaby, teriakkan penuh umpatan Crazy kids dan Cheapskate, raungan sedih The Thief serta Glutton lalu Super rock yang terus memanggil namaku, bergema di kepala ku.

Aku menutup mata sejenak dan membukanya kembali hanya untuk menyadari kalau aku terbaring mengenaskan. Penglihatan ku memburam, hal terakhir yang aku dengar sebelum kehilangan kesadaran adalah tangisan sedih anak-anak.

On, Hong dan Raon. Mendadak aku merindukan mereka.

{•°•♡•°•}

-Aleythena Clarc Pov

AARRGHH BRENGSEK!

Aku memegang erat-erat gagang Soulbreaker, pedang kesayangan ku. Lalu menyalurkan energi penuh dan menancapkannya ke atas kepala monster, lebih tepatnya ke sebuah titik merah yang merupakan inti kehidupannya.

Khieeekk!

Monster berwujud aneh ini berteriak keras. Dia menggeliat kesana-kemari karena kesakitan.

Bos terakhir . . . akhirnya! Sulur-sulur berduri yang hidup di atas kepala monster itu perlahan layu dan tidak lagi melilit tubuh ku.

Dengan itu artinya penahan tubuh ku tidak ada lagi. Ku cabut Shoulbraker lalu menyerahkan tubuh untuk jatuh dari ketinggian.

Aduh bajingan! Ku mohon setelah regresi, transmigrasi, reinkarnasi dan terakhir body posesion ini. Tolong biarkan aku hidup tenang atau buat mati saja aku!

Tatapan ku tidak lepas menatap kearah langit. Portal-portal yang mengeluarkan monster beraura iblis, satu persatu mulai tertutup.

Aku tidak tau lagi mana dari bagian tubuh ku yang tidak terasa sakit. Air mata berdarah, mimisan dan muntah darah. Dapat kurasakan efek kekuatan gelap menjalari tubuh ku bak tanaman merambat ke-unguan.

-MANUSIA!

-Master!

-Milady!

-ALEY!!!!

Spirit cerewet ku berteriak dramatis dengan Jo si sistem, sikembar jin timur menangis sambil ribut di ruangan mereka dan empat roh peri terbang panik mengelilingi ku.

Aku merasakan angin halus menopang tubuh ku, waktu seakan melambat. Itu pasti ulah roh peri angin.

Sesuatu yang besar melilit tubuh ku begitu aku hampir jatuh membentur tanah. Kemudian bulu halus menjadi tempat pembaringan ku.

"MAMA!"

Oh, itu anak-anak. Dyah berubah menjadi ular yang sangat besar, sama dengan Maher yang berwujud jaguar hitam raksasa. Mata ku berat, seolah ada batu yang menindihnya.

{•°•♡•°•}

Chaotic Couple || TFC x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang