Satu - berita besar

236 24 8
                                    

°°°

Kerajaan Imere dihebohkan dengan kedatangan seorang wanita yang dibawa pengawal pribadi Kaisar tepat setelah matahari terbenam hari ini. Semua prajurit dan pelayan berbincang tentang seorang wanita dengan rambut sewarna kulit jeruk dan kulit tubuh seputih susu. Begitu cantik sekalipun pakaian yang dikenakannya lusuh dan banyak tambalan dibeberapa sisi. Namun ada beberapa pelayan yang menggunjing tentang seberapa menjijikkan wanita tersebut karena telah dengan lancang menjadi simpanan kaisar dengan cara merayu kaisar.

Berita itu menjalar keseluruh penjuru kerajaan Imere tanpa menunggu waktu satu hari. Bersamaan dengan kereta kuda calon selir datang, beberapa rakyat Imere terlihat mengerubungi wilayah gerbang istana seolah meminta kepastian.

Sebenarnya berita ini tidak akan tercium sampai penjuru kerajaan jika saja wanita desa itu tidak mengatakan sesuatu yang membuat penjual roti diperbatasan kerajaan memekik heboh dan berakhir menceritakan berita besar itu kepada teman pedagangnya yang lain.

“Aku sedang mengandung anak kaisar, jadi tolong berikan roti susu terbaik di kerajaan ini untukku.”

Pengawal kaisar mendadak pening ketika beberapa pedagang mengerubungi rombongan mereka. Bertanya tanya apa yang dikatakan wanita itu benar atau hanya omong kosong belaka. Bahkan dari mereka merasa tidak terima berpikir wanita itu sudah mencoreng nama baik kaisar. Berakhir dengan si pengawal membawa masuk wanita itu kedalam kereta kuda untuk langsung menuju istana meninggalkan roti susu yang dibeli wanita tersebut.

“Aku minta maaf, aku pikir mereka tidak akan seheboh itu..”

“Maaf nona. Lebih baik anda diam daripada membuat masalah. Saya tidak peduli anda sedang mengandung anak kaisar jika anda berani berbuat hal yang mencoreng nama baik yang mulia. Saya harap yang mulia tidak marah karena tindakan bodoh anda.” Kim Narum, pengawal pribadi Kaisar menggerakkan giginya sedikit kesal.

Bagaimana bisa yang mulia kaisar memiliki calon selir seperti ini?

Hingga kini desas desus terdengar lebih cepat dari yang dikira. Kaisar yang telah selesai menyambut kedatangan calon selirnya itu mendadak was-was. Ini semua di luar rencananya. Kaisar berniat menutupi semuanya sampai hari pengangkatan selir tiba. Itupun ia harus berbicara terlebih dahulu dengan permaisurinya.

Karena rasa kalutnya yang besar Kaisar memutuskan untuk bertemu dengan permaisuri untuk melakukan pertemuan mendadak setelah mengantar secara langsung calon selirnya menuju paviliun khusus tamu. Ia harus menjelaskan. Tidak ingin hubungannya dengan permaisuri yang tak baik kian bertambah rumit.

“Salam, Yang Mulia.” Dua pengawal yang bertugas menjaga pintu kamar permaisuri membungkuk hormat pada yang berkuasa. Sedikit terkejut karena Kaisar yang datang secara tiba-tiba. Terlihat dari bagaimana nafas kaisar yang memburu, dipastikan pria bertahta tinggi itu berlari menuju paviliun Dahulin, paviliun berlantai tiga kediaman permaisuri.

“Permaisuri, ada hal yang ingin aku bicarakan.”

Tanpa menunggu jawaban dari dalam Kaisar bergegas masuk dibantu dua pengawal yang membuka pintu.

Harum ruangan beraroma lavender menyapa penghidu sang kaisar, sejenak matanya terpejam. Menghirup dalam dalam aroma kesukaannya yang melekat di ruangan besar ini. Rasa rindu diam-diam menyerang relung hatinya. Lalu mata kelamnya terbuka mengedar ke seluruh penjuru ruangan, berhenti pada jendela besar disamping kiri ruangan. Tepatnya pada sosok permaisuri berambut panjang sepinggang yang kini berdiri menatap keluar jendela. Rambutnya yang kini sedikit keriting bergerak seirama tiupan angin malam.

The Empress Ordered; KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang