Cutie Jinnie [ONESHOT] hiatus✓

All Member X 🥟

Little Space

Tubuh mungil yang tergulung dalam selimut bergerak kecil menandakan sang empu nya mulai terbangun karena mendengar suara-suara berisik diluar kamarnya.

Hwang Hyunjin, ia terbiasa di panggil Hyunie atau Jinnie dari orang-orang kesayangannya. Ia adalah adik paling bungsu dari ketujuh kakaknya dan bayi kesayangan ketujuh kakaknya.

Anak itu menggeliat pelan, tubuhnya terduduk dari posisi telungkup dan selimut masih tergulung di tubuhnya. Mata sayu nya melirik isi ruang kamarnya, ia tak menemukan siapa-siapa saat terbangun.

Karena tak ada orang saat ia terbangun di kamar besar ini, bibir mungilnya bergetar menandakan sebentar lagi suara nyaring tangisan itu segera terdengar.

Dan benar, Hyunjin menangis dengan mulut yang terbuka lebar, pipi tembam itu sudah basah karena air mata. Hyunjin memang rewel saat bangun, maka para ketujuh kakaknya harus ekstra sabar saat menjaganya.

"Hiks chanie... "

Cklek.

Pintu kamar besar terbuka, ternyata pemilik kamar yang masuk setelah mendengar suara tangisan adiknya yang sayu dari luar.

"Oh Baby,"

Bang Chan pemilik kamar tersebut, ia semalam membawa adiknya tidur di sini karena memang jadwalnya tidur bersama si kesayangan.

"Hiks... Huwaaa!!" Tangisan itu kian kencang saat melihat Chan datang. Lelaki dewasa itu membawa tubuh mungil adiknya ke gendongan koala, sembari melepas selimut yang melilit tubuh adiknya.

"Ssstt, maafkan chanie ya," ucapnya merasa bersalah meninggalkan si kecil sendirian karena ia pergi nge gym pagi-pagi seperti ini.

Hyunjin tak menggubris, anak itu menangis di pundak lebar Chan, pipi gembul nya tergencet karena bersandar pada sang kakak.

"Adek mandi dulu ya," ucap Chan lagi. Tapi respon adik yang menggeleng membuat Chan bingung.

"Lho, kenapa sayang?"

"Cucu.. Au cucuu.. "

Chan tak bisa menahan senyum gemas mendengar suara halus adiknya saat bangun. "Iya nanti, tapi harus mandi dulu hm?"

"Cucu au cucu! Huwaaaa!!"

Nah kan, si kecil kembali menangis. Harusnya Chan menuruti permintaan si kecil.

"Baik-baik. Kita ke bawah ambil susunya oke? Sekarang adek berhenti menangis, hm."

"Hiks ungh!" Mengangguk kecil seraya memeluk leher kakaknya. Akhirnya Chan membawa Hyunjin keluar dari kamar, pergi ke dapur membuat kan susu untuk sang adik.

Sesampainya di dapur, Chan melewati meja makan. Di sana ada ke-enam adiknya yang lain, mereka ternyata sudah siap sarapan.

"Aku baru saja ingin memanggil." ujar Minho, kakak kedua Hyunjin.

"Iya, kalian makan saja dulu. Hyunjin harus minum susunya." kata Chan kembali membawa adiknya, sebelum melangkah si kecil sudah merengek merentangkan tangan ke arah Minho.