Chapter 11

2.9K 134 15
                                    

Phuwin menatap bangunan tinggi di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Phuwin menatap bangunan tinggi di depannya. Bagaimana bisa ia tinggal di tempat sebesar ini berdua dengan Pond saja?

Phuwin menatap Pond yang tersenyum puas dengan pilihan ayahnya.

"kamu suka atau nggak? kalau enggak aku cari yang baru aja. ini biar jadi rumah cadangan" mata Phuwin melotot apa tadi katanya "cadangan?" what the hell!

"Suka kok. Jangan suka ngehamburin duit kak, belum bisa cari duit sendiri juga" ucap Phuwin.

"Aku ada tabungan sendiri Phu" sahut Pond.

"Iya, duitnya dari daddy kan? atau dari balap?" tuding Phuwin kepada suaminya.

"Ada sebagian dari itu, tapi kebanyakan dari usaha yang aku buat" Pond berucap sambil berjalan masuk kedalam rumahnya.

Ia mulai membuka rumah mereka dengan kunci yang diberi ayahnya setelah pernikahan kemarin. Phuwin menyusul Pond masuk kedalam rumah dan berhenti di depan Pond dengan tangan ia lapangkan.

"Apalagi Phu? capek ini aku mau duduk bentar" jengah Pond

"Usaha apa?" tanya Phuwin.

"Restoran sama resort, dikasih kakek nenek. Kalau perusahaan aku belum dibolehin sama daddy" jawab Pond.

"Dah ah, minggir" usir Pond langsung melemparkan tubuhnya pada sofa yang empuk disana. Memejamkan mata sejenak bukan untuk tidur.

Phuwin mengikuti Pond duduk di sofa ruang tamu rumah mereka. Ia memandang wajah Pond dari samping, lekuk wajah yang sangat sempurna Phuwin akui itu.

"Suka lo? merhatiin aku terus"

Pond tidak membuka mata saat mengucapkan kalimat tadi membuat Phuwin gelagapan dan mengalihkan pandangannya kemanapun.

"Jadi kakak ngurusnya gimana?" tanya Phuwin setelah mengontrol rasa malunya.

"Ngurus dari jauh untuk sekarang, ya sesekali kesana sama bocahan" Pond membuka matanya dan menolehkan kepalanya kepada Phuwin.

Lalu Pond beranjak dari duduknya lalu ia berjalan menuju ke kamar diikuti dengan Phuwin.

Saat sudah sampai di kamar Pond langsung melempar dirinya di kasur king size yang empuk itu.

"Kak barang-barang kita di kirim besok?" tanya Phuwin

"Iya bakal dikirim besok, udah lah udah di urus sama daddy semua kok" ucap Pond

✧・゚~~~~~・゚✧

Mata sipit itu perlahan terbuka karena sinar matahari yang sedikit masuk tepat pada matanya. Ia menghalau sinar matahari yang masuk menggunakan tangannya.

Suara seseorang yang sedang bermain gitar menyita perhatian Phuwin yang baru saja terbangun itu. Ia tidak beranjak dari ranjangnya masih menikmati morning view yang dia dapatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BAD BOY | BXB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang