Always Fall In Love

126 4 6
                                    

“Mungkin malam karena ada hal yang ingin aku kerjakan dengan temanku” setelahnya kyuhyun sedikit berlari keluar dari rumah, dia bahkan melupakan smartphone-nya.

___________________________________________

Yesung menghabiskan seharian ini dengan perasaan hampa, dia menjadi kesal karena so hee ternyata harus pergi dengan teman-temannya. Di dalam kamarnya yang yesung lakukan hanyalah berbaring dan melihat sosial media, bibirnya tersenyum manis ketika melihat beberapa foto kyuhyun yang diunggah ke instagram beberapa hari yang lalu. Wajah cantiknya mampu menghipnotis yesung, namun untuk sesaat dia teringat jika perempuan itu mencintai lelaki lain.

“Kyu, seandainya kamu tidak mencintai lelaki lain, mungkin aku akan mengungkapkan perasaanku” tangannya membelai wajah itu dengan lembut, tatapan matanya menjadi sendu.

“Aku mungkin bisa memaksamu menjadi kekasihku tapi itu akan menyakitimu, aku tidak bisa melihat orang yang aku cintai menderita. Aku mencintaimu, kyuhyun” yesung melihat jam, dia menghela nafas pendek karena waktu berlalu dengan sangat cepat.

Sore ini yesung memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar perumahannya kemudian membeli es krim di dekat taman, dia melihat banyak anak-anak maupun remaja yang sedang berada disini. Bibirnya tersenyum hangat saat menerawang jauh ke depan, betapa bahagianya dirinya saat mempunyai keluarga kecil nanti dengan anak-anak yang begitu menggemaskan.

Yesung mengambil beberapa foto kemudian mengunggahnya ke sosial media, foto yang indah seperti  biasanya. Dia memakan es krim itu dengan tenang, teringat akan kenangan saat dia makan bersama kyuhyun. Yesung berusaha keras merelakan perasaannya pada kyuhyun,namun itu sulit sekali hingga membuatnya frustasi.
Mata hitam sekelam malam itu menatap foto yang berada di layar smartphone, mencoba bertahan dengan tekadnya untuk melupakan kyuhyun.

“Kenapa susah sekali melupakanmu, kyu? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa memaksamu menjadi milikku” yesung menundukkan kepalanya, menahan segala gejolak yang timbul dalam hatinya.

Kepalanya mendongak ketika melihat seorang anak kecil berdiri di depannya, sorot matanya yang sendu itu membuat anak tersebut memiringkan kepalanya bingung.

“Oppa, ada apa denganmu? Apa kamu sedang sedih? Aku punya coklat, ini untukmu” yesung tersenyum kemudian meminta anak itu untuk duduk di sebelahnya, dia tidak ingin mengambil coklat itu namun wajah anak itu menjadi sedih.

“Kenapa tidak mau? Aku memberikan ini supaya oppa tidak sedih lagi” anak itu melihatnya dengan wajah penuh harap, mau tidak mau membuat yesung mengambil coklat itu.

“Baiklah, aku akan makan coklat ini supaya aku tidak sedih tapi sebagai gantinya aku akan membelikan kamu es krim. Apa kamu mau?” anak itu mengangguk senang sembari tersenyum lebar, hal ini membuat yesung berjalan ke kedai es krim dan membeli es krim rasa coklat.

Lima menit kemudian yesung kembali ke bangku, menyerahkan es krim itu pada anak kecil yang  terlihat senang menerima pemberian darinya. Mereka menikmati makan coklat dan es krim dengan senang, yesung sering mengacak-acak lembut rambut anak itu.

“Siapa namamu?”

“Lee aera, siapa nama oppa?” yesung berpura-pura mencoba untuk mengingat-ingat namanya hingga gerutuan keluar dari bibir mungil aera. Mendengar ini membuat yesung  tertawa puas dalam hatinya, rasanya menyenangkan ketika membuat orang lain kesal seperti ini.

“Namaku yesung, senang bisa bertemu denganmu aera-ya” pipi aera merona merah, dia menutup kedua pipinya dengan tangan mungilnya dan hal ini membuat yesung tidak bisa mengerti akan perilaku aera.

“Yesung oppa sangat tampan, aku suka” yesung melebarkan matanya, namun belum sempat dia berkata apapun, aera sudah berlari menjauh pergi karena  ibunya baru saja memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang