AC -Who's he?

174 16 2
                                    

------Happy reading------

Seorang remaja berusia 18 tahun tewas dibunuh secara misterius di rumahnya, korban ditemukan sudah mininggal dengan 3 luka tusukan di dada dan geger otak akibat benturan benda tumpul di kepala. saksi mengatakan bahwa mendengar suara erangan keras dari dalam rumah korban, karna curiga saksi akhirnya melaporkanya pada kepolisian...

Faren menatap layar yang tengah menyiarkan sebuah berita pembunuhan misterius itu dengan sorot dingin, sebelah tanganya digunakan untuk mengapit sebatang roko yang menyala, disesapnya nikotin itu dengan nikmat, lalu mengepulkan asapnya ke udara.

"Cihh.. Pembunuhan?" gumamnya, dia seketika teringat dengan targetnya saat ini, sebelah tanganya mengepal kuat merasakan dendam yang kini menjalar dalam dirinya

Brak!

"Gw antar lo sampe neraka!" geramnya sembari menggebrak meja ruang tamu

Drtttd Drttt Drttt

Suara deringan telpon mengalihkan atensinya, tertera nama 'Sathi' disana, tanpa berlama lama Faren mengagkat pangilan telpon itu segera

"Ren! Raga ren!" teriakan panik dari sebrang telpon sana bikin Faren ngerutin alinya binggung

"Kenapa?" tanyanya

"Raga dibunuh!"

Brag!

"Bangsat! SIAPA YANG BERANI BUNUH DIA SEBELUM GW HAH?!" Faren menendang meja dihadapanya itu hingga membentur keras pada lemari nakas di depanya

Sathi gang dapet teriakan marah dari ketuanya itu ngejauhin ponselnya sejenak karna panik

"Cepet kesini, gw pengen lo ikut andil penyelidikanya, ini gak bisa dibiarin gitu aja Ren!" katanya, Faren menatap siaran berita di tv itu dengan tatapan penuh amarah

Ternyata beritanya tentang pembunuhan Raga, dengan sekali lihat ia bisa mengenali lokasi yang disorot oleh kamera reporter, itu jelas rumah incaranya, rumah Raga.

"Gw kesana sekarang." ucapnya dingin,  sambungan telpon diputus secara sepihak Faren segera menyambar jaket dan kuci motor miliknya, melesat menuju TKP

"Dendam gw masi ada buat lo Raga."

***

Faren berjalan cepat masuk kedalam rumah yang kini telah dikerubungi banyak warga dan dikelilingi oleh garis polisi,  dia masuk tanpa permisi, begitu melihat Sathi dia segera mendekat

"Dimana Raga?" tenyanya

"Almarhum Ren.. " koreksi nya, Sathi mengalihkan pandanganya pada jasad yang kini tergeletak tak berdaya di lantai dengan darah yang mengalir dari dada dan kepalanya

"Tim Forensik blom mindahin jasadnya karna belum kita selidiki." tambah Sathi

"Bukanya dia gak punya musuh selain kita ya?" tanya Sathi binggung

"Trus yang punya dendam sama dia sampe berani ngebunuh dia ini siapa?" lanjut Sathi makin binggung

"Lo yakin anak anak Athalion ga ada yang turun tangan ngabisin dia selain gw?" ucap Faren rendah takut tim petugas mendengar ucapanya

Sathi menggeleng sebagai jawaban, "Tanya Carta, suruh selidikin ini dari IT gw masih belom sepenuhnya yakin." perintah Faren yang langsung dituruti oleh Sathi

Thana yang melihat keberadaan Faren mendekat pada pria itu "Ini anggota kamu yang ngehianatin Athalion kan?" tanya Thana, Faren ngagguk nanggapin

"Iya bang, saya kira saya bisa bunuh dia pake tangan saya sendiri.."

Seringayan aneh Thana membuat Faren terkekeh, jangan samakan mereka dengan petugas detektif propesional atau penegak hukum lainya

Nyatanya mereka semua memiliki sisi gelapnya masing masing, Thana, pria yang dulu bekerja sebagai Detektif kepolisian alias reskrim, dikeluarkan dari kepolisian karna tuduhan pembunuhan pada rekanya. Itu fithan.

Dari sana Thana memiliki dendam dan tanpa ragu menjadi pembunuh.Membunuh seseorang yang menurutnya bersalah. Pembunuh namun juga sering menyelidiki sebuah pembunuhan. Aneh namun begitulah adanya. Maka tak heran bila disatukan dengan mahluk sejenis Faren yang memiliki banyak 'wajah' mereka bisa saling mengerti dengan sendirinya.

Setelah lama menganggur akhirnya Thana memutuskan hobi barunya menjadi sebuah pekerjaan sebagai seorang detektif. Menyelidik kasus yang terbilang jarang orang selidiki agar akses untuk ia mencari informasi menjadi mudah.  Pekerjaanya.. Hanya untuk bermain main..

Psikopat.

Beberapa lama saling menatap tanpa bicara, akhirnya sebuah benturan keras di dinding rumah bagian belakng membuat mereka berdua kompang menenggok pada sumber suara

Para petugas berada di ruangan lain, kini hanya ada Faren dan Thana yang berada di ruangan itu dengan jasad Raga yang masih tergeletak tak berdaya di lantai

Suara itu terdengar dari luar rumah, Faren dan Thana saling menatap mengerti akan pikiran masing masing, Merek bergegas keluar

"Kemungkinan pelaku belum jauh dari TKP mungkin aja dia masi disini." ucap Thana sembari berlari keluar menuju belakang rumah bersama Faren

Begitu sampai di belakang rumah keduanya tertegun, benar saja, ada seorang pria pendek dengan hoddy hitam dan celana jins panjangnya tengah berlari kecil menjauh

Sosok itu nampak celinggukan, bergerak secara cepat namun diam diam, Faren yang melihatnya segera mengejar tanpa suara dan menarik kupluk pria itu hingga membuat sang empunya terjengkang kaget

"Siapa lo?" nada rendah suara Faren yang tajam membuat orang itu seketika menegang di tempat

Namun begitu sosok itu menoleh padanya, Faren seketika membeku sesaat.

"Lo?"

------To Be Continued------

SIAPA YANG KANGEN BOOK INI ACUNGKAN KAKI!😁

Hayoo siapa yang ketangkep ama Faren yoooo😋 coba tebakk😁

Siiiuuu next chapter yaww baboiii😘


A CRIMINAL | FarenGraviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang